Rabu, 14 Januari 2009

PEMILU YANG MELELAHKAN

Apakah anda mengetahui bahwa di Republik kita ini dalam seminggu ada dua kali Pemilu, seperti puasa Senin-Kamis saja (kata Dr. Eep Saefullaah Fatah). Setiap Warga Negara menyoblos 10 s/d 11 kali dalam 5 tahun. Sungguh melelahkan dan jelas-jelas sangat tidak efisien. Alokasi tenaga, waktu, biaya, pikiran terkuras habis, belum lagi kalau ada konflik paska pemilihan, semakin rumit.

Pada PEMILU 2009 akan diperebutkan 15.750 kursi DPRD Kabupaten/Kota, 1.998 kursi DPRD Provonsi, ada 560 kursi DPR dan 132 kursi DPD. Sayangnya hanya ada 1 kursi untuk Presiden dan 1 kursi untuk Wakil Presiden. Dalam 5 tahun ini dilakukan 1 kali Pemilihan Presiden/Wapres, 4 kali Pemilihan Legislatif, 32 kali Pemilihan Gubernur/Wagub dan 466 kali Pemilihan Bupati/Walikota. Total jenderal ada 503 kali pemilihan, sungguh melelahkan bagi rakyat. Ongkos yang diperlukan luar biasa besarnya, tapi apakah hasilnya sepadan?

PEMILU 2009 merupakan pemilu yang ketiga dalam era reformasi yang diikuti 38 Partai Politik ditambah 6 Partai Lokal di Nanggroe Aceh Darussalam. Pemilu 1999 diikuti oleh 48 Parpol dan tahun 2004 diikuti oleh 24 Parpol. Menyimak angka-angka ini semua kita sungguh terpana Indonesia adalah negara yang paling disibukkan oleh urusan pemilu.

Dr. Eep Saefullah Fatah mengatakan demokrasi dalam kehidupan politik yang belum matang mahal, namun sejalan dengan semakin mantapnya kehidupan berdemokrasi dan berpolitik maka pengelolaan pemilu bisa semakin efisien. Yang penting jangan sampai menyalahkan demokrasi, kuncinya adalah pada manajemen penyelenggaran demokrasi itu sendiri. Jadi kita tetap harus istiqomah dalam menjalankan demokrasi untuk membawa negara ini kearah yang lebih maju.

Tidak ada komentar: