Pernahkah anda menghadapi seseorang yang berusaha mempertahankan dirinya secara habis-habisan meskipun ia bersalah? Atau bahkan anda sendiri yang melakukannya dengan tindakan pembelaan diri secara berlebihan? Dalam konteks psikologi hal ini dikenal dengan Defence Mechanism.
Ini sebetulnya adalah tindakan secara tidak sadar yang dilakukan seseorang untuk melindungi dirinya terhadap suatu perasaan atau situasi yang tidak menyenangkan baik secara fisik maupun mental. Untuk tingkah laku yang dihasilkan seringan disebut dengan Defence Reaction, hal ini meliputi pula tindakan pertahanan yang kadang-kadang secara sadar digunakan untuk menutupi sesuatu hal.
Ini sebetulnya adalah tindakan secara tidak sadar yang dilakukan seseorang untuk melindungi dirinya terhadap suatu perasaan atau situasi yang tidak menyenangkan baik secara fisik maupun mental. Untuk tingkah laku yang dihasilkan seringan disebut dengan Defence Reaction, hal ini meliputi pula tindakan pertahanan yang kadang-kadang secara sadar digunakan untuk menutupi sesuatu hal.
Beberapa contoh seperti Proyeksi, yaitu dimana sesorang mengungkapkan kejelekan dari pihak lain yang sebetulnya hal itu merupakan kejelekannya sendiri. Reaksi Formasi, seseorang bertingkahlaku berlawanan dari apa yang sebenarnya ia rasakan/miliki. Rasionalisasi, yaitu suatu tindakan pembenaran dengan menggunakan rasionalitas yang berlebihan. Repression, melakukan penekanan perasaan. Forgetting, melupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Mannerism, sikap keras kepala.
Defence Mechanism sebetulnya adalah reaksi diri untuk mengatasi keadaan tidak seimbang. Jika dilakukan secara situasional, dalam keadaan yang sangat terbatas ini merupakan suatu reaksi yang wajar. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, terus menerus dan merupakan habit akan mengganggu performa individu dalam relasi dengan lingkungannya. Dalam situasi seperti ini diperlukan intervensi psikologis untuk mengatasinya.
Defence Mechanism sebetulnya adalah reaksi diri untuk mengatasi keadaan tidak seimbang. Jika dilakukan secara situasional, dalam keadaan yang sangat terbatas ini merupakan suatu reaksi yang wajar. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, terus menerus dan merupakan habit akan mengganggu performa individu dalam relasi dengan lingkungannya. Dalam situasi seperti ini diperlukan intervensi psikologis untuk mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar