OBAMA direncanakan hari ini Selasa 20 Januari 2009 akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat. Barry si anak Meteng ini akan menjadi Presiden Amerika ke-44. Ia tergolong Presiden Amerika ketiga termuda dan Presiden pertama dari kulit hitam (meskipun beberapa Presiden Amerika lainnya diduga masih ada hubungan dengan Afrika diantaranya Abraham lincoln).
Setelah dilantik setidaknya tiga tugas penting telah menanti Obama, yaitu pemulihan ekonomi AS setelah guncangan keuangan, penyelesaian konflik Palestina-Israel paska pembantai Gaza dan persoalan berkaitan dengan Irak, Afghanistan. Disamping itu tentu Amerika masih dihantui oleh isu terorisme, nuklir Iran dan Korut serta berbagai permasalahan internasional maupun dalam negeri Amerika sendiri.
Menurut sebuah informasi pada saat Obama telah memiliki kepastian sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika, The National Intelligence Council of USA (NIC), semacam badan gabungan intelijen Amerika, memberikan "briefing" kepada Obama, inti briefing yag disampaikan tersebut adalah :
1. Dalam 20 tahun kedepan kekuatan ekonomi & politik Amerika akan memudar.
2. Krisis keuangan Amerika akan terus berlanjut dan US Dollar tidak akan menjadi mata uang acuan internasional lagi.
3. Kekuatan global akan bergeser ke Timur Tengah, Rusia dan Asia.
4. Penduduk akan bertambah 1,5 Milyar menjadi 7 Milyar sehingga kebutuhan pangan & sumber daya lain akan semakin meningkat.
5. Terjadi peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim drastis.
6. Akan terjadi perebutan sumber daya alam yang berujung pada peperangan.
7. Cadangan devisa dikuasai oleh negara-negara Asia.
8. Muncul kecenderungan penyewaan lahan yang dimiliki negara miskin oleh negara kaya.
Masa kepresidenan Obama akan diawali dengan kemunculan fenomena diatas. Bagaimana Amerika harus memposisikan diri dan tetap berupaya sekuat tenaga menjadi negara yang dominan dan berpengaruh, ini adalah tugas berat Obama. Tampaknya Obama memulai masa kepresidenannya dalam situasi yang sulit.
Bagaimana Indonesia dimata Obama? Meskipun pernah tinggal di Indonesia beberapa analis memperkirakan Obama tidak akan memperlakukan Indonesia secara khusus. Dalam rencana strategis Partai Demokrat- partainya Obama, Indonesia tidak dimasukkan dalam isu strategis. Indonesia hanya diulas berkaitan dengan permasalahan flu burung. Meskipun calon Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebutkan didepan senat AS bahwa posisi Indonesia cukup penting namun belum cukup terlihat rencana aksi Pemerintahan Obama untuk memposisikan Indonesia sebagai mitra strategis. Belum lagi sejarah selama ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat Amerika sangat kritis terhadap kehidupan demokrasi dan isu Hak Asasi Manusia di negara berkembang termasuk Indonesia.
Jadi bagaimana anak Menteng ini memposisikan Indonesia? Walaupun Obama mengatakan kangen dengan nasi goreng, bakso dan rambutan namun ini tampaknya sekedar romantisme masa lalu Obama. Realitas kekinian menjadi lebih dominan dalam menentukan langkah Obama menjalin hubungan Amerika-Indonesia. Mestinya Indonesia pun tidak terlalu berharap banyak dengan masa lalu Obama di Indonesia, toch selama ini Indonesia pun cukup survive dengan atau tanpa Amerika. Jadi??? siapa takut .............
Setelah dilantik setidaknya tiga tugas penting telah menanti Obama, yaitu pemulihan ekonomi AS setelah guncangan keuangan, penyelesaian konflik Palestina-Israel paska pembantai Gaza dan persoalan berkaitan dengan Irak, Afghanistan. Disamping itu tentu Amerika masih dihantui oleh isu terorisme, nuklir Iran dan Korut serta berbagai permasalahan internasional maupun dalam negeri Amerika sendiri.
Menurut sebuah informasi pada saat Obama telah memiliki kepastian sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika, The National Intelligence Council of USA (NIC), semacam badan gabungan intelijen Amerika, memberikan "briefing" kepada Obama, inti briefing yag disampaikan tersebut adalah :
1. Dalam 20 tahun kedepan kekuatan ekonomi & politik Amerika akan memudar.
2. Krisis keuangan Amerika akan terus berlanjut dan US Dollar tidak akan menjadi mata uang acuan internasional lagi.
3. Kekuatan global akan bergeser ke Timur Tengah, Rusia dan Asia.
4. Penduduk akan bertambah 1,5 Milyar menjadi 7 Milyar sehingga kebutuhan pangan & sumber daya lain akan semakin meningkat.
5. Terjadi peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim drastis.
6. Akan terjadi perebutan sumber daya alam yang berujung pada peperangan.
7. Cadangan devisa dikuasai oleh negara-negara Asia.
8. Muncul kecenderungan penyewaan lahan yang dimiliki negara miskin oleh negara kaya.
Masa kepresidenan Obama akan diawali dengan kemunculan fenomena diatas. Bagaimana Amerika harus memposisikan diri dan tetap berupaya sekuat tenaga menjadi negara yang dominan dan berpengaruh, ini adalah tugas berat Obama. Tampaknya Obama memulai masa kepresidenannya dalam situasi yang sulit.
Bagaimana Indonesia dimata Obama? Meskipun pernah tinggal di Indonesia beberapa analis memperkirakan Obama tidak akan memperlakukan Indonesia secara khusus. Dalam rencana strategis Partai Demokrat- partainya Obama, Indonesia tidak dimasukkan dalam isu strategis. Indonesia hanya diulas berkaitan dengan permasalahan flu burung. Meskipun calon Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebutkan didepan senat AS bahwa posisi Indonesia cukup penting namun belum cukup terlihat rencana aksi Pemerintahan Obama untuk memposisikan Indonesia sebagai mitra strategis. Belum lagi sejarah selama ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat Amerika sangat kritis terhadap kehidupan demokrasi dan isu Hak Asasi Manusia di negara berkembang termasuk Indonesia.
Jadi bagaimana anak Menteng ini memposisikan Indonesia? Walaupun Obama mengatakan kangen dengan nasi goreng, bakso dan rambutan namun ini tampaknya sekedar romantisme masa lalu Obama. Realitas kekinian menjadi lebih dominan dalam menentukan langkah Obama menjalin hubungan Amerika-Indonesia. Mestinya Indonesia pun tidak terlalu berharap banyak dengan masa lalu Obama di Indonesia, toch selama ini Indonesia pun cukup survive dengan atau tanpa Amerika. Jadi??? siapa takut .............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar