Jumat, 29 Agustus 2014

MENDEFINISIKAN REVOLUSI MENTAL JOKOWI

Revolusi Mental yang diajukan Jokowi dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang tangguh perlu diterjemahkan lebih jauh pada tataran. operasionalnya. Bagaimana revolusi mental itu dimaknai, diterjemahkan dan diimplementasikan dalam perilaku nyata manusia Indonesia.

Revolusi mental sebagai sebuah konsep dasar harus didefinisikan terlebih dahulu makna dan batasannya. Untuk menjelaskan definisi operasional, kita bisa merujuk pada contoh yang disebut dalam spychlogy.about.com sebagai berikut :

“An operational definition describes exactly what the variables are and how they are measured within the context of your study. For example, if you were doing a study on the impact of sleep deprivation on driving performance, you would need to operationally define what you mean by sleep deprivation and driving performance.
In this example you might define sleep deprivation as getting less than seven hours of sleep at night and define driving performance as how well a participant does on a driving test”.

Dengan gambaran penjelasan diatas jelas sebuah definisi operasional dari revolusi mental harus mencakup contoh nyata dari konsep tersebut. Menurut Daniel Nelson dalam artikelnya yang berjudul “Scientific Management In Restropect” mengaitkan revolusi mental dengan scientific management. Dimana dalam pemahaman ini revolusi mental melibatkan manajemen dan pekerja. Tegasnya disebutkan sebagai berikut : “Mental Revolution is a change in thinking both on the part of management and workers.  Success of implementation of scientific management depends on the mental revolution of management and workers both as to their duty to cooperate in producing the largest possible surplus and to the necesssity for substituting exact scientific knowledge for opinions or the old rule of thumb of individual knowledge”.

Pengertian diatas lebih pada tataran manajemen dan pekerja. Dalam konteks kebangsaan kita bisa kembangkan revolusi mental pada lingkup pemerintahan dan rakyatnya. Kedua komponen ini harus saling melengkapi untuk melakukan perubahan yang besar dan mendasar terhadap mental bangsanya.
Pengertian revolusi mental terkadang bisa keliru jika diarahkan pada mental semata-mata. Kita bisa terjebak dalam persoalan mental kesehatan jiwa. Sehingga revolusi mental bisa pula dimaksudkan sebagai pemulihan kesehtan jiwa yang dilakukan secara cepat dan menyeluruh.

Atau mungkin sebagian mengartikan kita sebagai sebuah bangsa yang “sakit” yang secara mental  perlu disehatkan segera dengan merubah seluruh tatanan secara mendasar. Kerusakan mental ini dianggap sudah sedemikian parah sehingga perlu dilakukan revolusi untuk pembenahannya.
Apabila kita melihat bangsa dan negara ini seperti sebuah organisasi perusahaan, maka dalam konteks scientific management ini kita bisa memahami konsep revolusi mental seperti yang diungkapkan F.Y. Taylor sebagai berikut : “According to F.W.Taylor mental revolution involves a change in the attitude on part of both management and workers. It means that management and workers should transform their thinking. Both should realize that they require one another. Management should share the gains of the firm with workers and workers should contribute up to their full potential so that company makes profit”.

Dalam pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa revolusi mental sangat terkait dengan perubahan sikap melalui transformasi pemikiran dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki sehingga akan diraih suatu keuntungan.
Secara terminologi untuk lebih memahami secara mendalam revolusi mental dapat dilihat dari pengertian mental itu sendiri. Banyak definisi yang menjelaskan tentang arti kata mental. Dari pemahaman Thesaurus sebagaimana yang tertulis di freedictionary.com, mental dapat berarti sebagai berikut :
1.      Mental - involving the mind or an intellectual process; "mental images of happy times"; "mental   calculations"; "in a terrible mental state"; "mental suffering"; "free from mental defects physical - involving the body as distinguished from the mind or spirit; "physical exercise"; "physical suffering"; "was sloppy about everything but her physical appearance"
2.      Mental - of or relating to the mind; "mental powers"; "mental development"; "mental hygiene"
3.      Mental - of or relating to the chin- or liplike structure in insects and certain mollusks biological  science, biology - the science that studies living organisms
4.       Mental - of or relating to the chin or median part of the lower jaw genial
5.       Mental - affected by a disorder of the mind; "a mental patient"; "mental illness"
unhealthy - not in or exhibiting good health in body or mind; "unhealthy ulcers"
 
Pengertian yang tercantum pada nomor 1 dan 2 dapat kita jadikan acuan untuk memahami mental. Mental meliputi suatu proses berpikir atau suatu proses intelektual. Jadi mental dalam pemahaman ini menyangkut cara berpikir dan proses intelektual yang mempengaruhi bagaimana orang bersikap dan bertingkahlaku. Mental bisa merupakan cerminan dari depth personality seseorang. Jika spirit menjadi aspek dalam yang menggerakan kepribadian seseorang maka mental merupakan aspek luar yang menjembatani dari kepribadian ke sikap dan perilaku. Bagaimana pilihan sikap dan perilaku seseorang sangat tergantung dari mental.
 
Bagaimana halnya tentang pengertian revolusi? Menilik dari katanya yang bersumber dari bahasa Latin, revolution yang bermakna “turn around” disebutkan revolution berarti “…… is a fundamental change in power or organizational structures that takes place in a relatively short period of time.” Kemudian dalam Oxford Dictionaries disebutkan pengertian revolusi sebagai : A dramatic and wide-reaching change in conditions, attitudes, or operation.
 
Dari rujukan tersebut revolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang sangat mendasar dari suatu struktur kekuasaan atau organisasi yang dilakukan secara cepat atau dalam waktu yang singkat.

Dari gabungan antara pengertian mental dan revolusi diatas kita bisa mencoba merumuskan apa yang dimaksud dengan revolusi mental. Namun, mengingat definisi ini harus dapat di operasionalkan maka harus diambil acuan pengukurannya. Dalam berbagai kesempatan Jokowi sering mengutip tentang konsep Trisakti yang dicetuskan Bung Karno pada tahun 1963. Maka konsep Trisakti Bung Karno menjadi acuan definisi operasonal dari Revolusi Mental

Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dalam Pidato Trisakti tahun 1963 menegaskan bahwa Indonesia harus :
1. berdaulat secara politik
       2. berdikari secara ekonomi
       3. berkepribadian secara sosial budaya

Dengan demikian Revolusi Mental secara operasional dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan perubahan mendasar dalam berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan membentuk pola pikir, sikap dan perilaku rakyat Indonesia agar berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya.

Definisi operasional revolusi mental untuk implementasinya harus ditindaklanjuti dengan : menentukan variable revolusi mental, menyusun kisi-kisi revolusi mental, menetapkan perilaku kunci revolusi mental, memutuskan pedoman perilaku revolusi mental.

Rabu, 27 Agustus 2014

REVOLUSI MENTAL JOKOWI

Jokowi Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2014-2019, pada saat kampanye sebagai Calon Presiden menelurkan sebuah ide tentang Revolusi Mental. Ditilik dari sebuah gagasan ini adalah sesuatu yang menarik sekaligus terobosan saat sebagian besar orang terpaku pada pertumbuhan ekonomi, teknologi maupun hal-hal yang bersifat materil lainnya.

Menurut Kompas.com, Jokowi pertama kali menyebut visi dan misi revolusi mental di Metro TV pada tanggal 24/4/2014. Menurut Jokowi, negara Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman. Oleh sebab itu, mindset rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.
Jokowi sendiri mengatakan bahwa “Saya sudah memulai gerakan ini ketika memimpin Kota Surakarta dan sejak 2012 sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah teman yang sepaham juga sudah memulai gerakan ini di daerahnya masing-masing. Insya Allah, usaha ini dapat berkembang semakin meluas sehingga nanti benar-benar menjadi sebuah gerakan nasional seperti yang diamanatkan oleh Bung Karno, memang revolusi belum selesai. Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai”

Mengutip sebuah Harian Nasional Revolusi mental merupakan visi misi pertama bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo. Mengingat ini ditempatkan pada urutan pertama, maka masalah Revolusi Mental merupakan suatu urusan yang maha penting
Jokowi pun pernah mengatakan "Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut revolusi mental," ujarnya di luar pagar rumah dinas, Jalan Taman Surapati 7 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2014). Ungkapan ini menunjukan begitu seriusnya perhatian Jokowi terhadap Revolusi Mental. Lebih khusus lagi beliau mengaitkan ini dengan pembangunan karakter. Persoalan besar bangsa kita adalah masalah integritas, peran karakter sangat penting dalam menentukan integritas seseorang.

Selanjutnya Jokowi pun mengatakan, bahwa seorang pemimpin bukan hanya menjalankan proyek-proyek pembangunan fisik semata, melainkan mampu membangun pola pikir sekaligus karakter positif di masyarakat. Dalam konteks ini  Jokowi mengaitkan antara pola pikir dan karakter positif. Dalam logika ini pola pikir yang baik akan membentuk karakter yang baik. Atau secara timbal balik dapat pula kita katakan bahwa karakter yang baik akan membuat orang berpikir secara baik.
Pada era Bung Karno kita tahu persis bahwa Bapak Bangsa tersebut sangat menekankan pembangunan karakter sebagai bagian penting dari Nation Building. Setelah era Bung Karno tampaknya character building ini sedikit terabaikan. Empat puluh tahun terakhir kita selalu mendewa-dewakan pembangunan ekonomi. Kapital dan material menjado hal penting. Sukma, moral dan spiritual tampak dikalahkan, takluk pada magis kebendaan dan keduiaan. Dalam kaitan ini Jokowi mengatakan, percuma pembangunan fisik tanpa membangun pola pikir masyarakat. Masyarakat bisa hanya menjadi 'follower'.
Secara tegas Jokowi pun mengatakan "Kalau pemimpinnya bisa memberikan contoh, bisa menginspirasi supaya rakyat itu jangan terdorong untuk tidak pesimis. Itulah yang akan saya mulai kali ini," ujar mantan Wali Kota Surakarta.
Jokowi sangat percaya peran pemimpin penting untuk membangun karakter positif bangsanya. Pemimpin yang mampu mengubah masyarakatnya menjadi positif, lanjut Jokowi, tak hadir pada pemimpin yang menggunakan cara-cara menyindir, menjelek-jelekan. Menurut Jokowi, pemimpin semacam itu tidak bakal memberikan harapan bagi masyarakat.

Jokowi pun mengumpamakan “Ibarat perangkat elektronik,, revolusi mental bagaikan piranti lunak yang menjadi otak seluruh pranti kerasnya. "Dulu Bung Karno itu membangun jiwa dulu," ucap Jokowi. Ya, Bung Karno telah membangun jiwa, tetapi dengan berjalannya waktu dan himpitan yang kuat dari materialisme, masalah moral dan karakter tampak semakin ditinggalkan. Sangat tepat jika Jokowi mengedepankan lagi character building melalui yang ia sebut Revolusi Mental.
Sebagai sebuah gagasan, Revolusi Mental harus dibumikan lebih lanjut, tidak tinggal diawang-awang dan menjadi sesuatu yang abstrak. Revolusi Mental hendaknya tidak hanya diam pada level pemikiran, wacana atau suatu konsep saja.

Bagaimana cara membumikan Revolusi Mental, beberapa cara dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Membuat definisi operasional dari revolusi mental.
2.      Menentukan variable revolusi mental
3.      Menyusun kisi-kisi revolusi mental
4.      Menetapkan perilaku kunci revolusi mental
5.      Memutuskan pedoman perilaku revolusi mental.
(Bersambung)