Kamis, 18 Desember 2008

NATURE


It almost impossible systematically to constitute a natural moral law. Nature has no principles. She furnishes us with no reason to believe that human life to be respected. Nature, in her difference, makes no difference between right and wrong.

(Anatole France, French author 1844-1924)

Rabu, 10 Desember 2008

TALENT PARADOX

Pernahkah anda mendengar tentang betapa istimewanya kedudukan seorang talent dalam organisasi? Bahkan sebagian besar dari kita pun pernah mendengar tentang “War of Talent” yang terjadi di dalam lingkungan bisnis, dimana orang-orang terbaik dan berbakat tersebut diperebutkan oleh berbagai korporasi. Mengapa kedudukan talent begitu istimewa? Bagaimana mendapatkannya? Bagaimana mempertahankannya? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang mungkin bisa diajukan berkaitan dengan talent. Pertanyaan-pertanyaan ini dan sejumlah fakta membawa kita kepada isu ’Talent Paradox.”

Begitu banyak dan bervariasinya definisi tentang talent. Sebuah definisi lain berbunyi sebagai berikut :
Talented people are creative, self-confident, self-starters, edgy, resilient, entrepreneurial, intellectually flexible, opportunistic, unique and different ..
but in reality the list is endless……..
(Key Thorne & Andy Pellant)

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa talent adalah orang-orang luar biasa yang memilik talenta khusus, orang-orang terbaik dan memiliki prestasi di atas rata-rata yang mampu berperan secara signifikan di lingkungannya. Jelas definisi ini pun masih belum cukup untuk menggambarkan tentang talent tersebut , namun sebagai acuan dapatlah kita jadikan pedoman untuk membahas permasalahan talent ini lebih lanjut.

Persoalannya apakah seorang yang sudah dilabel sebagai talent akan menjadi talent seterusnya? Apakah seorang yang sudah menjadi talent di suatu lingkungan tertentu akan menjadi talent pula di lingkungan lainnya? Apakah talent itu bisa berubah? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang memandu kita dalam suatu isu yaitu tentang “ Talent Paradox.”

Kondisi-kondisi tersebut akan menggiring kepada pemahaman yang keliru terhadap talent. Talent sering dipersepsikan sebagai superman dan serba bisa. Sehingga kemudian diperlakukan dengan istimewa dan memiliki privelege tertentu (dan ini bisanya disertai tuntutan yang tinggi terhadap mereka), namun pada akhirnya menghasilkan kekecewaan. Kondisi paradoks ini apabila tidak dicermati akan memberikan kerugian yang tidak sedikit bagi organisasi maupun pada diri talent yang bersangkutan.

Untuk mengatasi paradoks tentang talent menurut hemat penulis kuncinya adalah pada komitmen manajemen dan Talent Management. Komitmen manajemen adalah suatu sikap yang sungguh-sungguh dari manajemen untuk memposisikan talent secara tepat melalui suatu pendekatan talent management yang komprehensif.

KEPRIBADIAN CALON PRESIDEN

Menyongsong Pemilihan Presiden tahun 2009, saat ini marak bermunculan sejumlah tokoh yang menyatakan dirinya siap untuk maju dalam Pemilihan Presiden tersebut. Mulai dari SBY, Sultan HB X, Megawati, Wiranto, Prabowo, Sutiyoso dan teranyar kemarin tanggal 9 Desember 2009 Meutia Hatta mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden.

Tentu mereka semua sebagai warga negara memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Menurut perkiraan sejumlah calon baru akan bermunculan untuk mencoba peruntungan di tahun 2009. Ini akan menjadi ajang pesta demokrasi yang sangat menarik sekaligus mendebarkan mengingat hal ini sekaligus pertaruhan bagi kelangsungan kehidupan berdemokrasi.

Tahta-Harta-Wanita (baca seksual, jadi sebenarnya termasuk Pria juga) memang memiliki daya magnit bagi yang namanya makhluk manusia untuk dikejar dan dimiliki. Namun, sesungguhnya ketiga magnit itu pun merupakan suatu amanah yang mesti dipertanggung-jawabkan baik di dunia maupun di akhirat.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam memilih Presiden tahun 2009 sangatlah penting melakukan penilaian terhadap Kepribadian Calon Presiden. Presiden sebagai pemimpin eksekutif tertinggi akan sangat menentukan warna pembangunan negara untuk lima tahun kedepan. Memilih Presiden harus dilakukan secara bertanggungjawab dan penilaian yang paling penting adalah menyangkut Kepribadian Calon Presiden tersebut. Memang hal ini sebaiknya dilakukan oleh para ahli yang memiliki kompetensi dan kapasitas untuk melakukannya yaitu Psikolog/Ahli Psikologi yang memang secara kemampuan dan legalitas menguasai tentang analisa kepribadian.

Secara ringkas menganalisa kepribadian khususnya dalam konteks menilai Kepribadian Calon Presiden dapat diteropong melalui 5 komponen dasar yaitu SEKSI (Spritual-Emosional-Kerja (Sikap Kerja)-Sosial-Intelektual.

Spiritual dalam bahasa Latin memiliki akar kata spirit, yang berarti sesuatu yang memberikan kehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem. Spiritualitas menurut Danah Zohar & Ian Marshall penulis best-seller SQ, adalah suatu peningkatan kualitas kehidupan di dunia, yaitu suatu kebutuhan kita untuk menempatkan upaya kita dalam suatu kerangka makna dan tujuan yang lebih luas, menciptakan perubahan dunia kearah yang lebih baik.

Emosi adalah suatu suatu keadaan yang kompleks dari organisme yang ditandai adanya unsur perasaan yang kuat yang mempengaruhi kondisi fisiologis maupun psikologis yang mempengaruhi munculnya bentuk prilaku tertentu. Kerja atau Sikap Kerja adalah kecenderungan perilaku seseorang dalam dunia kerja ditandai oleh motivasi, kemampuan perencanaan, pengelolaan energi, daya juang, kemampuan mengatasi hambatan, orientasi berprestasi dan kecermatan baik dalam menentukan tindakan maupun mengelola sumber daya yang dimiliki.

Sosial atau utamanya hubungan sosial adalah menyangkut tentang kemampuan seseorang berinteraksi dengan individu lain, kemampuan membina pergaulan, penempatan diri dalam lingkungan sosial, mampu memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memainkan peran yang signifikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam lingkungan sosial dan mampu mempromosikan kehidupan sosial yang sehat.

Intelektual menyangkut aspek kognisi dan kecerdasan. Meliputi pula wawasan seseorang, kemampuan problem-solving, strategic-thinking, berpikir sistematis, kemampuan menangkap-memahami-mencerna masalah, mengurai permasalahan dan mengambil kesimpulan secara akurat (analisa-sintesa), berpikir induktif dan deduktif, mampu mengintegrasikan. Dalam posisi setinggi Presiden tentu harus mampu berpikir makro-holistik sekaligus berpikir maju kedepan (future-orientation).

Dalam menganalisa Kepribadian Calon Presiden setidaknya kelima aspek SEKSI ini harus menjadi perhatian agar kita dapat menemukan seorang Presiden yang memiliki kualitas kepribadian yang prima sehingga mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Selasa, 09 Desember 2008

CIVILIZATION

Civilization ..... is a matter of imponderables, of delight in the things of the mind, of love of beauty, of honor, grace, courtesy, delicate feeling. Where imponderables are things of first importance, there is the height of civilization, and, if at the same time, the power of art exists unimpaired, human life has reached a level seldom attained and very seldom surpassed.

(Edith Hamilton, German-born American classicist, 1867-1963)

Selasa, 04 November 2008

APAKAH SILA KE-4 PANCASILA MASIH DIJADIKAN PEDOMAN?

Sila ke-4 Pancasila berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.” Pertanyaanya apakah sila ke-4 ini masih dijadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

Jelas dalam pemilihan Presiden dan Kepala Daerah telah dilakukan secara langsung. Ini dikatakan sebagai pengejewantahan dari konsep demokrasi yang sesungguhnya. Kita pun sebagai rakyat merasa bangga karena secara personal ikut menentukan siapa yang menjadi pemimpin kita. Jelas konsep keterwakilan dalam proses pemilihan ini tidak digunakan. Namun, kita pun harus berlapang dada bahwa dengan konsep ini mereka yang buta huruf sampai dengan yang berpendidikan S3 memiliki hak sama, preman dan ustad memiliki hak yang sama, siapapun dia selama tidak kehilangan hak pilihnya memiliki hak yang sama. Ini lah konsekuensi demokrasi.

Konsep perwakilan masih kita rasakan dalam konteks memilih anggota DPR/DPRD maupun memilih DPD. Persoalan lain apakah para wakil-wakil tersebut mewakili kepentingan pemilih atau konstituennya atau memilih partai atau kelompoknya. Kalau tidak maka ini adalah penjabaran konsep perwakilan yang semu, perwakilan yang ”ecek-ecek.”

Bagaimana dengan konsep musyawarah? Dalam berbagai kesempatan baik di parlemen maun pada kegiatan lain voting mulai marak digunakan. Apakah hal ini mencedarai kearifan musyawarah? Memang selama ini pun kita akui kadang-kadang musyawarah itu sering dimanipulasi baik dengan mengatasnamakan kepentingan bersama, kepentingan bangsa dan negara sampai yang menuduh subversif bagi mereka yang tidak mau mengakui hasil musyawarah. Jadi bagaimana konteks musyawarah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

Selanjutnya tentang ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan” bagaimanakah implementasinya? Apakah proses kehidupan berbangsa dan bernegara sudah mengedepankan konsep kerakyatan? Apakah hikmah kebijaksanaan telah dijadikan pedoman dalam mengelola negara? Mudah-mudahan pemimpin yang terpilih nantinya untuk mengelola bangsa dan negara ini mampu menghayati secara sungguh-sungguh sila ke-4 dari Pancasila dan dijadikan pedoman dalam merumuskan berbagai kebijakan maupun program.

Senin, 03 November 2008

KNOWING-DOING GAP

Pada hari Senin 3 November 2008 penulis diminta memberikan presentasi tentang kompetensi di Universitas Widyatama Bandung. Kegiatan disetting dalam format Focus Group Discussion (FGD). Dalam diskusi berkembang hal menarik tentang adanya kesenjangan antara apa yang diketahui atau wawasan seseorang dengan yang dilakukannya atau lazim disebut dengan Knowing-Doing Gap. Hal ini lazim terjadi di Perguruan Tinggi. Bahkan di School of Business di Amerika pun terjadi gap ini, apa yang mereka ajarkan justru tidak pernah dipraktekkan di sekolah bisnis itu sendiri.

Ini suatu ironi antara lembaga pendidikan dengan kehidupan nyata. Perguruan Tinggi menjadi menara gading yang terlepas dari lingkungan masyarakatnya. Padahal Perguruan Tinggi diperlukan untuk menghasilkan SDM yang mampu berperan di dalam masyarakatnya. Permasalahannya jelas bahwa interaksi dunia pendidikan dengan dunia kerja sangat minim dan seolah-olah berada pada dua kutub yang berbeda. Dulu pernah diperkenalkan konsep link & match oleh Menteri Pendidikan saat itu yaitu Dr. Wardiman, tetapi kemudian konsep itu kurang diimplementasikan secara konsisten. Hal ini merupakan tugas besar bagi lembaga pendidikan kita untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas dan siap dikembangkan di dunia kerja. Untuk itu diperlukan penataan ulang kurikulum di Perguruan Tinggi agar selaras dengan kebutuhan pengembangan masyarakat. Jika tidak maka akan terjadi kesenjangan yang semakin melebar antara kemampuan SDM yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dengan kebutuhan masyarakat.

Minggu, 02 November 2008

FILM LASKAR PELANGI


Sudahkah anda menonton Film Laskar Pelangi ? Film luar biasa yang mampu menggugah semangat juang untuk belajar dan menempatkan pendidikan sebagai suatu bidang yang sangat mulia. Film ini sungguh memotivasi. Pada saat aku menonton film ini bersama 17 orang anggota keluarga-ku di salah satu bioskop di Paris Van Java Bandung aku sempat mengontak sang inspiratornya yang kebetulan sahabatku yaitu Andrea Hirata pengarang buku best seller Laskar Pelangi, ia dalam cerita tersebut dipanggil "Ikal." Aku mengatakan padanya bahwa aku sedang menonton film tersebut dengan membawa 17 orang anggota keluarga, ia tertawa senang. Ia pun merespon bahwa ia dijadwalkan akan menonton Laskar Pelangi bersama Presiden dan beberapa Menteri. Luar biasa sebuah Film mampu mendorong Presiden untuk nonton bersama Menterinya. Andrea Hirata si "Ikal" meminta diriku untuk menghubungi kantor tempat ku bekerja agar dapat menjadi sponsor untuk memberikan tiket gratis bagi sejumlah panti asuhan untuk menonton Film Laskar Pelangi. Memang perhatian Ikal untuk orang-orang "kecil" cukup besar.

Yang jelas Film Laskar pelangi memberi pesan yang cukup kuat untuk kita bahwa :
1. Pendidikan adalah bidang yang cukup penting untuk membangun budi-pekerti (yang sekarang sudah banyak dilupakan orang).
2. Guru adalah profesi yang sangat mulia yang tidak bisa diukur dari kelimpahan materi, namun kita semua wajib memikirkan kesejahteraan guru.
3. Fasilitas sekolah hanyalah penunjang tetapi yang terpenting adalah peran Guru yang mampu menumbuhkan spirit untuk mencapai prestasi.
4. Keterbatasan tidak boleh menghalangi terselenggaranya pendidikan.
5. Bersikaplah untuk banyak memberi bukan banyak menerima (seperti yang disampaikan kepala sekolah Pak Harfan.

CUT NYAK DHIEN 100 TAHUN


Pada hari Sabtu pagi 1 November 2008 aku dikontak oleh salah satu tokoh masyarakat Aceh di Bandung. Di ajak ke Sumedang tepatnya ke Gunung Puyuh tempat bersemayamnya Srikandi Agung CUT NYAK DHIEN. Pada hari itu akan dilakukan peliputan oleh salah satu stasiun TV tentang kehidupan Cut Nyak Dhien bertepatan dengan 100 tahun wafatnya Cut Nyak Dhien. Beliau wafat di Sumedang pada tanggal 6 November 2008. Cut Nyak Dhien adalah srikandi tangguh, yang mampu menunjukkan bagaimana wanita dapat berperan sejajar dengan pria tanpa perlu menggembar-gemborkan konsep emansipasi yang terkadang salah kaprah tersebut. Ia juga tidak perlu berteriak tentang isu kesamaan jender, tetapi ia menunjukkan sikap yang sempurna untuk memperlihatkan bagaimana wanita pun memiliki kesamaan kemampuan dengan pria dalam berjuang bahu membahu melawan suatu kezaliman kolonialisme Belanda.

Berikut tentang profil Cut Nyak Dhien yang penulis peroleh dari sumber Wikipedia :

Cut Nyak Dhien (Lampadang, 18486 November 1908, Sumedang, Jawa Barat; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880 yang menyebabkan meningkatnya moral pasukan perlawanan aceh. Nantinya mereka memiliki anak yang bernama Cut Gambang.[1] Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda, namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakut encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh, disana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh, namun, ia menambah semangat perlawanan rakyat Aceh serta masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap, sehingga ia dipindah ke Sumedang, dan ia meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Sabtu, 01 November 2008

OBAMA & MC CAIN


Rakyat Amerika Serikat pada tanggal 4 November 2008 akan melakukan pemilihan presiden dengan calon Barrack Obama dan John Mc Cain. Sesuai kebiasaan di AS pemilu presiden AS selalu dilakukan pada hari Selasa setelah Senin pertama pada bulan November. Alasannya dimasa lampau para petani di AS memiliki waktu senggang yang lebih banyak pada bulan November. Ketentuan ini ditetapkan pertama kali pada tahun 1845.

Siapa pilihan anda? Mc Cain? Atau Obama-kah? Mc Cain sang veteran perang Vietnam adalah seorang mantan penerbang tempur yang pernah merasakan “neraka” Hanoi Hilton yang merupakan kamp yang dibuat oleh Vietcong untuk menawan serdadu AS. Ini merupakan sebuah kamp penyiksaan dan Mc Cain mampu melewati masa gelap di kamp yang sering disebut Hanoi Hilton tersebut dengan selamat. Mc Cain juga sealiran dengan Bush yang mengidolakan patriotisme Amerika. Dapat dipastikan dengan terpilihanya Mc Cain program perang Bush di Irak, Afghanistan akan terus berlanjut, bahkan bisa-bisa akan bertambah lagi negara sasaran perang Amerika.

Bagaimana dengan Obama? Ia adalah tokoh flamboyan yang dibesarkan dengan suasana multikultural. Berasal dari seorang ayah kulit hitam asal Kenya dan ibu kulit putih. Memiliki ayah tiri dari Indonesia, pernah tinggal dan bersekolan SD di Jakarta. Ia memiliki saudara tiri dari Indonesia. Obama seorang penganut Leftist, yaitu orang yang memiliki aliran politik ekstrim kiri. Obama memiliki motto “spread the wealth around.” Pertemuannya dengan seorang tukang leding bernama Joe Wurzelbacher menegaskan hal tersebut. Si Joe yang memiliki julukan “Joe the Plumber” merasa kaget karena kalau pendapatannya meningkat maka pajaknya pun akan jauh meningkat secara progresif . Obama menjelaskan bahwa paket pajak yang akan diterapkannya bukan untuk menghukum kesuksesan si tukang leding, tetapi akan digunakan untuk men-sejahterakan orang lain juga. Obama memiliki kepedulian terhadap orang kecil dan ia mengajak orang kaya lainnya untuk juga turut memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi orang kecil.

Jadi siapakah pilihan anda? Seorang sosial-demokrat seperti Obama? Atau sang patriot Mc Cain. Tampaknya deskripsi pilihan ini akan mewarnai pemilihan presiden Indonesia tahun 2009, yaitu pertarungan antara calon presiden yang berideologi sosial-demokrat dan patriot-nasionalisme. Siapakah pemenangnya? Waktulah yang akan menjawabnya.

Minggu, 26 Oktober 2008

WALI NAGGROE BERTEMU WAPRES

Pada tanggal 24 Oktober 2008 Tgk. Hasan Di Tiro yang lazim dipanggil Wali Nanggroe bertemu dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla (YK) dikediaman Wapres. Pertemuan tersebut dinyatakan sebagai ajang silaturahmi. Sesuai dengan informasi sebelumnya Wali direncanakan pula bertemu dengan Presiden SBY, namun krn Presiden ada agenda ke Beijing untuk menghadiri pertemuan ASEM maka pertemuan dengan Wali tersebut belum dapat terlaksana. Sebagaimana diketahui YK adalah tokoh sentral dibalik perjanjian Perdamaian RI-GAM di Helsinki. Demikian pula Wali adalah penentu terakhir dikalangan GAM dalam memutuskan penandatanganan Nota Damai tersebut.
Perdamaian tersebut adalah sesuatu yang sangat perlu disyukuri mengingat konflik telah berlangsung lama dan menimbulkan korban berbagai pihak. Saat sekarang yang terpenting adalah mengimplementasikan hal-hal yang telah diamanatkan dalam MoU Perdamaian tersebut.
Pertemuan antara Wapres dan Wali semakin menunjukkan semangat perdamaian telah merengkuh batas-batas psikologis dan secara personal hubungan antar pemimpin akan mampu memberi contoh bagi berbagai kalangan yang ada di bawahnya untuk mencontoh pemimpin mereka agar dapat membangun tali silaturahmi yang kokoh.
Perdamaian akan semakin kukuh terpatri apabila tokoh sentral menunjukkan sikap damai dan mau menjalin silaturahmi, kalau silaturahmi ini mampu dijalin dalam berbagai level pimpinan kita semakin optimis perdamaian akan semakin bersemi.

Kamis, 23 Oktober 2008

NEPOTISME DALAM REKRUTMEN CALEG

Anda mudah-mudahan telah mengikuti perkembangan pencalonan anggota legislatif saat ini. Isu utama yang mencuat adalah syarat dengan nepotisme alias mengutamakan para keluarga dan kerabat. Pertanyaan utama yang mengemuka disini adalah mengapa itu sampai terjadi?
Menurut saya setidaknya hal ini menyangkut tiga hal yaitu trust, relasi dan kompetensi. Penunjukkan keluarga dekat atau kerabat setidaknya memenuhi dua alasan utama trust dan relasi. Nah, bagaimana dengan kompetensi, inilah letak titik perdebatannya.
Kita ketahui bersama sebagian dari caleg tersebut adalah muka baru yang sangat minim pengalaman politiknya. Tidak mengikuti jalur karir partai sejak dari bawah. Kurang atau bahkan tidak berpengalaman sama sekali dalam kancah kehidupan perpolitikan. Tapi hal ini teratasi dengan kuatnya relasi kekerabatan. Bahkan orang sekaliber Amin Rais pun membela putranya sebagai Caleg.
Memang merupakan hak seluruh warga negara untuk menjadi Caleg, termasuk hak anak para politisi atau berbagai tokoh saat ini untuk menjadi Caleg, namun kita lebih melihat kepantasan dan kewajaran mengingat jam terbang mereka di parpol maupun dalam berbagai aktivitas masyarakat sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali.
Hak memang bisa saja digunakan, namun kearifan dalam menggunakan hak tersebut merupakan hal lain yang perlu dipertimbangkan secara sungguh-sungguh. Moga-moga para politisi dan berbagai tokoh nasional kita bisa melihat hal ini secara arif dan secara bijak mempertimbangkan kembali untuk mencantumkan nama kerabatnya yang belum berpengalaman dan tidak memiliki kompetensi masuk ke dalam daftar Caleg.
Para politisi dan tokoh nasional anda sedang dalam ujian apakah mampu menjadi teladan bagi masyarakat dan bangsa ini ? Berpihaklah pada nurani rakyat.

CAREERING OXYMORONS

  1. Safe is risky
  2. Problems are opportunity
  3. Long-term solutions are temporary
  4. Say no to "yes men"
  5. Good relationships are worth fighting for
  6. Building up growth requires breaking down barriers
  7. Perfection is messy
  8. Grow smaller
  9. Jargon says nothing
  10. Difficulty is possibility

(Sally Hogshead)

Kamis, 11 September 2008

CORRUPTION


Corruption does not happen merely, because we had BAD PEOPLE, but also because we have a BAD SYSTEM.

(Corruption Eradication Commission)

Rabu, 10 September 2008

WANTED : A TRUE LEADER


Suatu obsesi melihat carut marut bangsa ini ….. Merindukan Pemimpin.......Pemimpin Sejati. Menjelang Pemilihan Presiden 2009 kita merindukan pemimpin yang visioner, melayani, mementingkan kepentingan bangsanya dibandingkan dengan kelompok, keluarga atau dirinya sendiri. Kita dicemooh dengan berbagai peristiwa akhir-akhir ini terjadi seperti Blue Energi, Super Toy, Bella Vista Timor, Jaksa Urip, Agus Tjondro, masalah tender Tangguh, KPU dikepung, kerusuhan Pilkada, ….. ahh entahlah masih banyak lagi.

Lihat dan tanyalah pada arwah Pemimpin besar dunia apa yang terjadi dengan bangsa kita. Tanyalah pada arwah Bung Karno …. tanyalah pada arwah Imam Besar Ayatullah Khomeini, tanyalah pada arwah John F. Kennedy, Churchil ……… sampai dengan Mussolini, Lenin, Hitler sekalipun ….. belum cukup? Tanya juga pada arwah Jenghis Khan, Julius Caesar atau Namrudz, Firaun si Ramses II pemburu Nabi Musa …. Apa kira-kira jawaban mereka?

Imam Khomeini mungkin menjawab : “karena engkau Bangsa Indonesia menjadi pengikut si setan besar Amerika, nah rasakanlah azab yang menimpa bangsamu.”

John F. Kennedy mungkin menjawab : “karena engkau hanya mau meminta dari tanah air dan tidak pernah peduli apa yang bisa kau lakukan terhadap tanah air.”

Hitler menjawab : “ karena engkau biarkan si Yahudi melalui tangan IMF, World Bank mengaduk-aduk sistem ekonomi negerimu jadilah engkau si penghamba Yahudi dan rasakanlah akibatnya …. Penderitaan.”

Firaun mungkin menjawab : “karena engkau telah mengikuti jejak diriku menuhankan dirimu sendiri … nah rasakanlah azabmu sekarang …. Semoga engkau bersamaku di neraka kelak.”

Jenghis Khan akan menjawab :”karena engkau mengabaikan persatuan, aku dulu bersusah payah menyatukan berbagai suku bangsa Mongol … kemudian kami bersatu dan kami kuat bahkan kami menyerang ke Rusia hingga ke pertengahan Eropa ……… nah sekarang apa yang terjadi pada dirimu …… rasakanlah kesusahan akibat pertengkaran & perselisihan diantara dirimu sendiri.”

Apa yang Bung Karno katakan? :”karena engkau menjadi antek NEKOLIM, antek Neo Kolonialisme dan Imperialisme, engkau seharusnya tidak menjadi paria diantara bangsa-bangsa dunia, kau rasakan sekarang akibatnya, kau diperbudak, kau dihambakan, engkau dilecehkan, harga dirimu diletakkan dibawah sendal butut yang paling jelek … itupun kalau bangsamu mampu membeli sendal butut, kalo engkau tidak mampu bersendal … engkau diletakkan dibawah kaki hitam legam penuh koreng berbisul dan bernanah, begitu rendahnya engkau, itulah posisimu sebagai antek NEKOLIM. Ingatkah engkau tentang kredo JAS MERAH? Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah …… sejarah engkau yang diperbudak oleh kaum kolonial akan terus berulang selama engkau tidak kembali kejati dirimu …..”

Kita merindukan pemimpin yang mampu membangkitkan keterpurukan bangsa ini dengan memperhatikan apa yang disampaikan pemimpin besar tadi, tidak peduli apakah perkataan itu muncul dari Imam Khomeini, Kennedy atau Hitler sekalipun …. Selama kata-kata itu mampu menggugah kesadaran kita dan paling penting mampu menggugah pemimpin kita. Deng Xiao Ping pada tahun 1970-an pernah mengatakan “aku tidak peduli apakah kucing itu berwarna putih atau hitam, yang penting ia mampu menangkap seekor tikus secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Aku tidak peduli dengan sistem perekonomian apapun yang diterapkan di China, tetapi yang penting sistem tersebut mampu mengangkat kesejahteraan, derajat dan martabat Bangsa China.” Kamerad Deng telah membuktikan ucapannya, tiga dekade setelah ucapan Deng, China menjadi raksasa dalam segala bidang. Bagaimana dengan kita ???

OUR LIVES ....

Our lives as we lead them are passed on to others, whether in physical or mental forms, tingeing all future lives together. This should be enough for one who lives for truth and service to his fellow passengers on the way.

Luther Burbank, American holticulturist (1849-1926)

Minggu, 24 Agustus 2008

TAN MALAKA : antara CINTA & REVOLUSI


Kenalkah anda dengan Tan Malaka? Tokoh kontroversial dan anak Payakumbuh yang pada awal abad 20 telah melanglang buana ke puluhan negara. Ia seorang Marxis, Nasionalis sekaligus Religius. Ia seorang tokoh kiri yang taat menjalankan shalat dan hafal Al-Quran. Mungkinkah ia menjadi sumber inspirasi Bung Karno dalam membuat konsep Nasakom (Nasional-Agama-Komunis), karena tampaknya ia merupakan personifikasi dari konsep itu sendiri. Ia juga seorang inspirator bagi tokoh revolusioner Indonesia lainnya. Dia adalah Che Guevara-nya Indonesia yang mati-binasa ditangan anak-bangsanya sendiri, ditanah bumi pertiwi yang diperjuangkannya habis-habisan untuk mencapai kemerdekaan dengan jalur tanpa kompromi menghadapi Belanda. Ia diakui pahlawan sekaligus dinistakan.

Berbicara tentang tokoh-tokoh revolusioner, ambil saja contoh Tan Malaka-Che Guevara-Bung Karno, apa persamaan dan perbedaan diantara mereka. Persamaannya jelas mereka adalah tokoh-tokoh yang menentang imperialisme. Kolonialisme dan penjajahan. Mereka menjadi inspirator bagi kaum pejuang pembebasan. Mereka menjadi pelita bagi ribuan kaum “pembangkang.” Mereka juga menjadi mercusuar bagi kaum pergerakan. Itulah persamaan diantara mereka.

Ada lagi persamaan yang menarik yaitu kehidupan mereka yang penuh romansa. Che Guevara seorang satria yang mempesona sejumlah wanita. Wanita mana yang tidak takluk dengan mata elang Che? Bung Karno siapa yang tidak kenal dengan si penggagum keindahan ini. Bung Karno mampu menaklukkan hati sekian banyak wanita dan menikahi beberapa orang wanita mulai dari Utari, Inggit, Fatmawati, Hartini, Hariyati, Dewi, Yurike Sanger.

Bagaimana dengan Tan Malaka, nah dalam soal cinta inilah yang membedakan ia dengan tokoh revolusioner yang lain. Tan yang konon menguasai sejumlah bahasa ini seperti Belanda, Rusia, Cina, Tagalog, Inggris, Jepang, Arab termasuk tokoh revolusioner yang kering sentuhan wanita. Konon ia pernah jatuh cinta enam kali, namun tak satu pun yang langgeng bersamanya. Cintanya banyak yang tak berbalas. Ia tidak pernah menikah, hidup dalam kesendirian, berpetualang dan larut dalam pemikiran revolusionernya. Apakah karena sering patah hati membuat jiwanya mudah menggelegak? atau mungkin patah hati tersebut berubah menjadi energi positif yang mampu menggerakkan jiwa revolusionernya? Banyak tokoh yang mendapat energi berlebih justru setelah patah hati. Konon kabarnya Muhammad Toha Pahlawan Bandung Selatan beberapa hari sebelum meledakkan gudang senjata milik Jepang yang juga turut menewaskan dirinya, telah ditolak cintanya oleh seorang Mojang Priangan. Bagaimana dengan Tan Malaka? Entahlah ...

Tan Malaka yang menguraikan pemikirannya dalam buku MADILOG (Materi-Dialektika-Logika) hidup dengan cita-cita dan perjuangan untuk memerdekan bangsanya, namun ia pun tewas secara mengenaskan ditangan putra bangsanya, dan darahnya tertumpah pada tanah ibu pertiwi yang ia perjuangkan. Ia menuliskan gagasannya dalam beberapa buku dan Bung Karno saat di Bandung termasuk saat mempersiapkan pembelaan dirinya di Pengadilan Belanda membuat Pledoi "Indonesia Menggugat" dengan mengambil referensi diantaranya dari buku Tan Malaka.

Satu catatan menarik tentang tokoh kontroversial ini saat memberikan pidato pada kongres Komintern (Komunis International) di Rusia sekitar akhir tahun 1920-an ia mengatakan : “Dalam berhadapan dengan manusia aku adalah seorang komunis, saat menghadap Tuhan aku adalah seorang Muslim.”

MUSWIL HIMPSI JABAR

Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Jawa Barat melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) pada tangggal 23 Agustus 2008 di Hotel Jayakarta Bandung. Aku sebagai Ketua Himpsi Jabar Periode 2005-2008 menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus dihadapan seluruh anggota Psikologi di Jabar.

Sebelum acara resmi Muswil dilangsungkan diskusi panel tentang "Pemanfaatan Psikologi & Antisipasi 2010" dengan Pembicara Prof. Dr. Soetardjo AW, Prof. Dr. Yuke RS dan Dr. Untung Kahar, dalam sesi diskusi panel ini aku bertindak selaku moderator. Inti pembahasan menyangkut optimalisasi peran Himpsi dalam mendorong eksistensi profesi psikologi ditengah masyarakat. Kemudian antisipasi 2010 dengan hadirnya ASPAC. Diperkirakan pada 2010 nanti akan banyak psikolog mancanegara masuk ke Indonesia, bagaimana kesiapan Himpsi mengantisipasinya. Selain itu pada 2010 para produser alat tes psikologi akan mulai memperketat masalah ijin, hak cipta dan royalti dari penggunaan tes psikologi, siapkah psikolog Indonesia menghadapinya? dan bagaimana peran Himpsi?

Setelah diskusi panel dilanjutkan dengan Sidang Muswil dengan agenda pertama mendengar dan menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Himpsi jabar periode 2005-2008, aku sebagai Ketua Himpsi Jabar menyampaikan laporan pertanggungjawaban tersebut, dan alhamdulillah diterima secara aklamasi. Setelah itu pemilihan Ketua Himpsi Jabar yang baru, aku dicalonkan kembali dan diminta untuk bersedia menjadi Ketua Himpsi Jabar lagi, namun aku menyatakan tidak bersedia. Kemudian terpilih Bang Rully Syahrul sebagai Ketua baru periode 2008-2011 didampingi oleh Kang Yus Nugraha sebagai Wakil Ketua. Lepas lah salah satu beban dan tanggung jawabku selama ini, aku rasa aku sudah cukup banyak mengabdi ke profesi psikologi, giliran yang lain untuk mengambil tanggung jawab itu.
Sebagian teman-teman mulai mempersiapkan diriku untuk menjadi Ketua Himpsi Pusat pada 2010, aku belum bisa memberikan komentar apa-apa, yah tunggu 2010 aja.

Jumat, 15 Agustus 2008

GEORGE BERNARD SHAW, Irish-born British playwright (1856-1950)


Money is the most important thing in the world. It represents health, strength, honor, generosity, and beauty as conspicuously as the want of it represents illness, weakness, disgrace, meanness, and ugliness.

Kamis, 14 Agustus 2008

JANGAN BIARKAN


Jangan biarkan mentari menerjang malam
Jangan biarkan rembulan membalut siang
Jangan biarkan duka menyapu dada
Jangan biarkan suka menggadang lupa

Jangan biarkan kasih merenda luka
Jangan biarkan sayang menggiring nestapa
Jangan biarkan cinta membekap realita
Jangan biarkan asmara melumpuhkan logika

Jangan biarkan kenangan menjadi duka
Jangan biarkan ingatan merajut siksa
Jangan biarkan sesal menggoda asa
Jangan biarkan angan menghadang cita

Selasa, 12 Agustus 2008

CERITA HARI INI

Cerita biasa tentang kesibukan kerja. Pagi-pagi Selasa subuh jam 5 pagi aku sudah siap-siap ke Jakarta. Ada undangan rapat dengan Telkomsel membicarakan rencana HR Summit Telkom Group. Badanku sedikit letih, sudah beberapa kali minggu sebelumnya aku bolak balik Bandung-Jakarta. Kantor Pusat memang di Bandung, namun sering kali berbagai kegiatan kerja harus dilakukan di Jakarta. Jadilah aku komuter .......... atau kok muter kali ya?

Badan yang letih harus dikuat-kuatkan, aku bersyukur kehadirat Allah karena diberi kesehatan untuk menjalankan seluruh aktivitasku. Kata orang umur 40-an merupakan puncak karir, walaupun dengan posisiku saat ini sebagai Senior Manager aku sudah sangat berbahagia, namun aku ingin tetap terus menggapai puncak karir yang lebih jauh, mudah-mudahan Allah mengabulkan.

Dalam perjalanan Bandung-Jakarta aku manfaatkan tidur di mobil, Kang Harry Driver mobil kantor mengemudi dengan baik, tidurku di mobil nyaman dan tenang. Di Jakarta pertemuan berlangsung di Kantor Telkomsel Wisma Mulia. Pembahasan tentang HR Summit berlangsung dengan sangat positif dan produktif, aku kebagian mengawal workshop Career Management. Tentu aku harus menyiapkan materi itu dengan baik dan aku beruntung memiliki staf yang cukup handal yang bisa membantu diriku untuk mempersiapkan bahan workshop career management.
Mestinya setelah rapat dengan Telkomsel aku ingin memantau pelaksanaan wawancara calon karyawan baru di STO Gambir, tapi ada agenda lain yang harus diselesaikan di Bandung sehingga terpaksalah harus segera balik kemudi menuju Bandung. Mudah-mudahan kegiatan wawancara di STO Gambir dapat dikoordinasikan dengan baik oleh stafku.

Senin, 11 Agustus 2008

TODAY PROVERB


I never come back home with the same moral character I went out with; something or other becomes unsettled where I had achieved internal peace; some one or other of the things I had put to flight reappears on the scene.

(Lucius Annaeus Seneca, Roman Author : 4 B.C - A.D 65)

Minggu, 10 Agustus 2008

LAMARTINE about MUHAMMAD

Saat ini di Indonesia sedang marak dengan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA). Di Bandung sendiri tempat saya berdomisili hari ini Minggu, 10 Agustus 2008 dilangsungkan Pemilihan Wali Kota Bandung periode 2008-2013. Tentu kita perlu memilih sosok pemimpin yang ideal. Pada tulisan sebelum di blog ini telah banyak bahasan mengenai pemimpin yang diharapkan, terakhir penulis mengutip pandangan tentang Bill Clinton. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan pandang Lamartine, 1854 dalam bukunya "Histoire La Turquie" tentang Nabi Muhammad SAW, sebagai seorang pemimpin yang ideal yang mungkin layak ditiru oleh pemimpin lainnya agar dicintai rakyatnya, sebagai berikut :
"He are philosopher, orator, apostle, legislator, warrior, conqueror of ideas, restorer of rational dogmas, of a cult without images, the founder of twenty terrestrial empires and of one spiritual empire, that is Muhammad. As regards all the standards by which humam greatness may be measured, we may well ask, Is There Any Man Greater Than He?"

BILL CLINTON's view


My life in politics was a joy.
I loved campaigns and I loved governing.
I always tried to keep things moving in the right direction,
to give more people a chance to live their dreams,
to lift peole's spirits, and to bring them together.
That's the way I kept score.

Jumat, 08 Agustus 2008

SPIRITUAL CAPITAL


Apa modal diri anda yang sangat bermakna dalam mengarungi kerumitan hidup ini? Tentu banyak jawaban yang bisa anda sampaikan dengan berbagai alasan yang logis. Dalam tulisan saya sebelumnya tentang “Knowledge-based Economy” akumulasi kekayaan orang dalam abad teknologi informasi dewasa ini sangat tergantung pada penguasaannya terhadap “knowledge.” Nah, pertanyaan berikutnya tentang “beyond of the wealth,” lebih dari sekedar memupuk kekayaan, yaitu menghadapi “hidup” apa yang dapat anda andalkan? Cukupkah sekedar kekayaan? Cukupkah sekedar pengetahuan untuk menghadapi problematika kehidupan ini?

Para ahli sekarang berpaling pada spiritualitas. Spiritual dalam bahasa Latin memiliki akar kata spirit, yangberarti sesuatu yang membrikankehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem. Spiritualitas menurut Dana Zohar & Ian Marshall penulis best-seller SQ, adalah suatu peningkatan kualitas kehidupan di dunia, yaitu suatu kebutuhan kita untuk menempatkan upaya kita dalam suatu kerangka makna dan tujuan yang lebih luas, menciptakan perubahan dunia kearah yang lebih baik. Unsur-unsur penting spiritualitas disini adalah :

1. Memahami adanya kekuatanYang Maha Agung sebagai pengendali kehidupan.
2. Adanya tujuan & strategi yang lebih luas.
3. Mawas diri.
4. Dibimbing oleh visi dan nilai manusiawi yang luhur.
5. Adanya kesadaran holisme yang tinggi.
6. Peduli dan adanya rasa kebersamaan.
7. Menghargai keberagaman.
8. Independen dalam keyakinan yang agung.
9. Fleksibel, toleran & proaktif.
10. Memiliki respon yang positif.
11. Rendah hati.
12. Memiliki jiwa pengabdian dan melayani.

Hal-hal tersebut dapatlah dikatakan sebagai inti spiritualitas. Dalam hal ini, kesemua unsur tersebut dapat dijadikan modal-capital anda dalam menghadapi problematika kehidupan. Peter Senge – Direktur Center for Organizational Learning, MIT, USA – mengatakan bahwa Spiritual Capital menunjukkan bagaimana kita bisa membentangkan jalan untuk bekerja dan hidup berdasarkan penumbuhan kecerdasan spiritual (SQ) dan pengembangan modal spiritual (SC).

Jadi berpalinglah anda kejalan spiritual untuk mengarungi kompleksitas kehidupan ini dan keluarlah sebagai pemenang kehidupan.

WILLIAM HAZLITT, British Essayist (1778-1830)


The world judge of men by their ability in their professions, and we judge of ourselves by the same test; for it is on that on which our success in life depends.

Rabu, 06 Agustus 2008

SOBATKU ANDREA HIRATA SANG LASYKAR PELANGI


Aku menganggapnya sobat, dia sendiri memanggilku dengan sebuatan “BANG.” Mungkin anak Belitong ini menganggap aku dari Sumatera dan sering dijadikan tempat curhatnya sehingga merasa dekat, selain itu kenal dekat karena bekerja di perusahaan yang sama. Si Ikal Belitong peramu novel best seller “LASYKAR PELANGI’ adalah seorang pribadi yang unik, cerdas dengan kreativitas yang menggelegak.

Pada saat aku menanyakan apakah sering menyambangi blog-ku, ia berkomentar “bukan main abang-ku ini, sudah memiliki blog pula dan hendak menjadi sastrawan rupanya.” Bukan begitu Ikal, blog adalah mata hati, curahan gagasan dan media sharing opini bagiku. Ikal eh .. maksudku Andrea Hirata karena kecerdasan, kreativitas dan keunikannya membuat ia terkadang sulit dimengerti oleh lingkungannya, demikian pula reaksi Andrea ia sering mempertanyakan mengapa lingkungannya terutama di kantor kurang begitu memahami dirinya. Aku terkadang semampuku menjelaskan baik sebagai seorang sahabat, kakak maupun terkadang sebagai rekan di kantor. Tapi yang jelas Ikal sekarang sudah menjadi selebriti, bung Andrea Hirata sudah dikenal dimana-dimana, menjadi ikon keberhasilan sebuah tekad untuk terus belajar.

Dari sekolah SD yang berada nun jauh di Belitong, Andrea mampu menggapai kepaknya hingga ke Sobron Perancis dan juga sempat menempuh pendidikan di Inggris. Ia bercita-cita sejak kecil untuk bersekolah ke Sobron Perancis dan ia telah mampu meraihnya. Penghargaannya kepada Ibu Gurunya luar biasa, demikian pula kepeduliaanya terhadap pendidikan cukup besar. Sebagian besar royalti dari buku best seller “Lasykar Pelangi” disumbangkan untuk membangun dunia pendidikan di Belitong. Saat ini pembuatan film “Lasykar Pelangi” sedang berlangsung.

Oke selamat Ikal eh maksudnya Andrea Hirata …….. semoga terus sukses menggapai cita-cita …… tapi ngomong-ngomong kapan nih nikahnya? ……… semoga adinda membaca postingan dari abang-mu ini ……

KNOWLEDGE BASED ECONOMY

Setiap orang pada dasarnya menginginkan kekayaan dan kesejahteraan. Apakah saat ini and merasa kaya? Apa yang mebuat anda kaya, apakah harta anda, uang anda, properti anda, tanah atau pulau yang anda miliki? Ternyata dalam abad teknoogi informasi saat ini semua itu belum tentu membuat anda kaya, modal kekayaan yang sesungguhnya adalah “KNOWLEDGE”. Hal ini dikatakan Lester Thurow dalam bukunya “Creating Wealth, The New Rules for Individuals, Companies and Countries in a Knowledge Based Economy,” cuplikan lengkapnya sebagai berikut :

“The old fundations of success are gone. For all of human history, the sources of success has been the control of natural resources-land, gold, oil. Suddenly the answer is “knowledge.” The world’s wealthiest man, Bill Gates, owns nothing tangible-no land, no gold or oil, no factories, no industrial processes, no armies. For the first time in human history the world’s wealthiest man owns only Knowledge.

Knowledge is the new basis for wealth. This has never before been true. In the past when capitalists talked about their wealth they were talking abouttheir ownership of plant and equipment and natural resources. In the future when capitalists talk about their wealth they will be talking about their control of knowledge. Even the language of wealth generation changes. One can talk about “owning” capital equipment or natural resources. The concept of “owning” is clear. But one cannottalk in the same ways about “owning” knowledge. Owning knowledge is a slippery concept. The human beings who possess knowledge cannot be made into slaves. Exactly how one controls (owns?) knowledge is in fact a central issue in a knowledge-based economy.”

Jadi seberapa kayakah anda? Ukurlah dari kapasitas & utilitas pengetahuan anda.

WALTER (WALT) WHITMAN, American Poet (1819-1892)

This is what you shall do; love the earth, and sun, and animals, despise riches, give alms to every one that asks, stand up for stupid and crazy, devote your income and labor to others, hate tyrants, argue not concerning God, have patience and indulgence toward the people, take of your hat to nothing known or unknown, or to any man or number of men; go freely with powerful uneducated persons, and with the young, and mothers of families; read these leaves in the open air every season of every year of your life; re-examine all you have been told at school or church, or in any books, and dismiss whatever insult your own soul.

Selasa, 05 Agustus 2008

DISKUSI DENGAN PAK TANRI ABENG : Pentingnya Disiplin Profesi Manajemen


Pagi tadi aku berkesempatan bincang-bincang dengan Pak Tanri Abeng di Hotel Grand Aquilla Bandung dalam acara Sertifikasi Profesi Manajemen. Perbincangan yang sangat menarik. Pak Tanri mengatakan manajemen adalah sebuah profesi sebagaimana dokter, lawyer, arsitek, dsbnya. Setiap profesi memiliki disiplin. Kekeliruan kita selama ini adalah menganggap manajemen bukan sebagai profesi dan tentunya kita pun menjalankannya secara tidak disiplin. Nah, inilah salah satu pangkal tolak dari permasalahan bangsa ini. Pak Tanri mengenang diawal tahun 1998 dia ditunjuk oleh Pak Harto yang kala itu sebagai Presiden RI sebagai anggota Dewan Ketahanan Ekonomi Nasional dan yang terpikir saat itu adalah bagaimana menata BUMN yang jumlahnya seabreg. Kemudian Pak Tanri ditunjuk sebagai Menteri Negara BUMN. Saat itu visionnya adalah "create value" dan strateginya adalah melakukan pengelolaan BUMN secara terpadu. Tadinya ada 158 BUMN yang tersebar di 17 Departemen, kemudian dialihkan pengelolaannya dibawah Menneg BUMN. Setelah dikelola secara terpadu ada peningkatan value dari BUMN, diantaranya yang meningkat secara signifikan adalah TELKOM.


Menurut beliau sebagai bangsa meskinya memiliki visi yang jelas seperti Malaysia 2020 (terbukti ini mampu membawa Malaysia lebih maju dan cukup taktis dalam mengatasi krisis ekonomi tahun 1998). Setelah adanya visi diperlukan strategi yang jelas dalam memandu program-program untuk mencapai visi tersebut. Dalam menjalankan itu semua diperlukan komitmen dan disiplin. Untuk mencapai kemajuan sebagaimana yang diharapkan kita harus memiliki itu semua Visi, Strategi, Komitmen dan Disiplin, ini tampaknya menjadi kelemahan kita. Jadi siapapun anda yang ingin menjadi Calon Presiden 2009 perlu mempertimbangkan secara sungguh-sungguh hal tersebut : memiliki visi, punya strategi, memiliki komitmen dan disiplin menjalankannya.

THE PROPHET SAW SAID

Narrated by Anas bin Malik RA :

The Prophet SAW used to say :
"O ... Allah I seek refuge with you from helplessness, laziness, cowardice and senile old age ;
I seek refuge with you from fitnah (trials or afflictions) of life and death and seek refuge with you from the punishment in the grave."

(Shahih Al-Bukhari No.2823)

Senin, 04 Agustus 2008

SOCRATES (Greek Philosopher, 470-399 BC)


Whom do I call educated?

Firts, those who manage well the circumstances they encounter day by day ...

Next, those who are decent and honorable in their intercourse with all men, bearing easily and good naturedly what is offensive in others and being as agreeable and reasonable to their associates as is humanly possible to be ... those who hold their pleasures always under control and are not ultimately overcome by their misfortunes ....

those who are not spoiled by their successes, who do not desert their true selves but hold their ground steadfastly as wise and soberminded men .........

Minggu, 03 Agustus 2008

PESAN MBAK RATNA SARUMPAET


Hi Zil, Saya memberanikan diri maju jadi Capres RI 2009 sebagai Capres Alternatif dengan Tag Line "UNTUK HARGA DIRI BANGSA". Saya melihat buruknya keadaan bangsa kita sudah sedemikian rupa buruk. Sebagai bangsa kita sudah kehilangan HARGA DIRI, Jadi, hehehe, siapapun yang terjaring di Face Book ini jujur, adalah untuk membuka kemungkinan saya berkomunikasi dengan sebanyak-banyaknya kawan yang melihat pentingnya kita bersama-sama memperjuangkan Harga Diri Bangsa kita ditegakkan. Kamu salah satu diantaranya. Didukung dan didoain ya. Bentuk dukungan bisa berbagai macam, terlibat dalam Tim Sukses, Donatur, memberikan sebanyak-banyaknya masukan, dll. Aku tunggu ya. dan tularkan berita ini ke kawan-kawanmu yang lain. Salam untuk semua terutama keluarga. , Ratna Sarumpaet.

APAKAH RYAN PSIKOPAT?


Perhatian khalayak 2 minggu terakhir tersentak oleh pemberitaan tentang Ryan yang lengkapnya bernama Very Idam Henyansah. Info terakhir menunjukkan Ryan telah membunuh 11 orang, luar biasa sangat memilukan hati. Seorang pria berusia 30 tahun berpenampilan bersih dan santun tiba-tiba menjadi serigala yang sangat sadis. Ada apa dengan Ryan?

Sejumlah analisis menunjukkan Ryan memiliki persoalan kepribadian yang cukup serius dan mayoritas menggolongkannya sebagai seorang psikopat. Menurut The Penguin Dictionary of Psychology (Arthur S. Reber & Emily Reber) menyebutkan tentang psikopat sebagai berikut:

“Psychopath is a term with two uses, both of which are falling out of favour. 1. A general label for a person with any severe mental disorder. This usage is now absent from technical writings but still occurs in popular literature. 2. An individual diagnosed as having a psychopathic personality.”

Psychopathic personality menunjukkan pada seseorang yang mengalami gangguan kepribadian yang ditandai sikap tidak bermoral, kehilangan sensitivitas rasa dan tidak adanya rasa cemas maupun rasa bersalah pada saat melakukan hal-hal yang melanggar norma atau aturan.

Tambahan pengertian tentang psikopat dapat dilihat dari pandangan J.P. Chaplin, Ph.D yang menyebutkan bahwa psikopat “1. An individual suffering from a mental disorder., 2. an individual with a personality disorder not psychotic in nature, which is lacking in manifest anxiety and involves inadequate social adjustment.”

Dari pengertian diatas dapat kta lihat apakah Ryan seorang psikopat melalui pertanyaan yang sederhana, yaitu :

1. Apakah Ryan menunjukkan perilaku yang amoral?
2. Apakah Ryan melakukan pelanggaran peraturan tanpa diiringi sikap bersalah dan tidak cemas sama sekali terhadap perbuatannya?
3. Apakah Ryan mati rasa? Tidak memiliki rasa kasihan terhadap penderitaan orang lain?
4. Apakah Ryan melakukan tindakan yang sikapnya manipulatif, cenderung mengecoh untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan merugikan orang lain?
5. Apakah Ryan tidak menunjukkan kemampuan penyesuaian social secara tepat?

Jika semua pertanyaan diatas jawabannya adalah “ya” kita bisa saja memiliki hipotesa yang kuat bahwa Ryan kemungkinan besar adalah seorang psikopat. Namun, hal ini memerlukan uji psikologi klinis yang komprehensif untuk dapat mengambil kesimpulan secara akurat. Hal lain yang perlu diketahui umumnya psikopat memiliki kecerdasan diatas rata-rata, mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat tampil secara meyakinkan. Kondisi ini mampu mengecoh lingkungannya, bahkan terkadang mereka menunjukkan perilaku religius yang cukup baik seperti rajin beribadah, berderma dan terlibat dengan aktivitas keagamaan yang sebetulnya mereka lakukan untuk memperdaya lingkungannya.

Orientasi seksual Ryan yang menyukai pasangan sejenis hendaknya tidak mendorong kita untuk menggenarilisasi kasus ini, karena mereka yang hetero-seksual pun ada yang memiliki potensi psikopat. Kalau memang tergolong gangguan kepribadian apakah Ryan dapat dihukum? Penjelasan J.P. Chaplin, Ph.D yang menyebutkan bahwa psikopat tidak bisa digolongkan sebagai psikotik (seorang psikotik apabila melanggar hukum bisa saja terbebas dari konsekuensi hukum namun harus memperoleh perawatan psikologis), tegas mengatakan bahwa psikopat yang melakukan pelanggaran hukum apalagi membunuh harus mempertanggungjawabkan perilakunya dan memperoleh konsekuensi hukum. Hanya saja di beberapa tempat diluar negeri pelanggar hukum yang tergolong psikopat biasanya mendapat bantuan penanganan dari seorang psikolog untuk menangani permasalahan kepribadiannya, disamping ia tetap harus menjalani proses hukum.

Sabtu, 02 Agustus 2008

OPRAH WINFREY VOICE




Ciptakan visi tertinggi dan terbesar untuk kehidupanmu...
karena engkau akan menjadi seperti yang kau yakini ...
tetapkan visi setinggi-tingginya bagi hidupmu dan hal itu bisa benar-benar terjadi ...

kejarlah visi tertinggi dan terbesar dalam hidupmu dan sejajarkanlah tujuanmu dengan alur kehidupanmu ...
ikutilah gairah dalam hatimu ....
cepat atau lambat gairah hatimu akan menang ....

dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikanmu .....

AUTHENTIC PERSONAL BRANDING & CALON PRESIDEN

Hubert K. Rampersad, B.S.,M.Sc., Ph.D seorang konsultan ternama dan diakui secara internasional dalam bidang Organizational Behavior dan Business Management mengarang sebuah buku yang cukup apik yaitu Authentic Personal Branding (APB). Dr. Rampersad mengulas cukup baik tentang kekuatan APB. APB adalah merek pribadi seseorang. Identitas yang membedakan antara diri seseorang dengan orang lain. Ia adalah kekuatan yang tidak dapat diimitasi.

Merek menjadi sesuatu yang sangat penting hal ini bisa dilihat dari data yang disampaikan oleh McNally & Speak (2003) sebagai berikut :

1. Rata-rata setiap orang Amerika Utara dihadapkan dengan lebih dari 300 pesan merek setiap harinya.
2. Orang bersedia membayar dengan harga lebih tinggi sembilan sampai dua belas persen untuk sebuah merek yang mereka kenal dan dipercaya dibandingkan merek yang tidak begitu mereka kenal.
3. Merek Coca-Cola bernilai kira-kira setengah dari nilai pasar perusahaan secara keseluruhan.

Dalam buku APB disebutkan juga bahwa Branding lebih penting dari pemasaran dan penjualan. Dalam bukunya “The Brand Called You” (2005) Peter Montoya menyatakan bahwa ada perbedaan antara pemasaran, penjualan dan Branding, yaitu :

1. Memasarkan adalah mempresentasikan.
2. Menjual adalah meyakinkan.
3. Branding adalah mempengaruhi.

Branding adalah proses menciptakan sebuah identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi dan perasaan tertentu terhadap identitas itu. Jadi inti branding adalah mempengaruhi dan sebagaimana diketahui tugas utama dari seorang “leader” adalah mempengaruhi, mempengaruhi adalah “main mission” dari leadership. Disinilah letak hubungan yang penting antara Authenttic Personal Branding (APB) dengan Calon Presiden (Capres) karena Capres adalah Calon Pemimpin Besar.

Pertanyaannya apakah Capres di Indonesia saat ini sudah memiliki personal branding yang kuat? Dan yang terpenting apakah sudah memiliki personal branding yang authentic?. Apa yang membedakan SBY dengan yang lain, MEGA dengan yang lain, WIRANTO dengan yang lain, PRABOWO dengan yang lain, SULTAN HAMENGKUBOWONO X dengan yang lain, YUSUF KALLA dengan yang lain. Apa kekuatan personal mereka yang authentic sehingga bisa membedakan mereka dengan yang lainnya.

Untuk itu hendaknya para Capres ini dan yang lainnya yang berminat jadi Capres harus segera membangun dan mengsosialisasikan Authentic Personal Branding (APB) mereka, bagi yang sudah memiliki APB tinggal memantapkan. Untuk kasus Amerika tidak begitu susah membangun APB, karena partai mereka Republik dan Demokrat sesungguh telah memberitahu khalayak apa yang menjadi branding mereka. Untuk Indonesia mission-diferentiation dari setiap partai sangatlah tipis, kita relative melihat yang sama. Untuk Partai di Indonesia silakan bangun “Authentic Party Branding” dan untuk Capres silakan bangun “Authentic Personal Branding” jika anda ingin tampil beda dan memiliki kekuatan yang authentic. Bagi anda para pembaca apakah sudah memiliki authentic personal branding?

Rabu, 30 Juli 2008

RANCANGAN QANUN WALI NANGGROE


Pada tanggal 23 Juli 2008 aku diundang oleh DPR Aceh untuk menghadiri acara Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) tentang Rancangan Qanun Wali Nanggroe di Gedung Bulog Jl. Gatot Subroto Jakarta. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta. RDPU dilakukan antara DPR Aceh dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Aceh se-Jawa. Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPR Aceh Bpk. Sayed Fuad Zakaria beserta Tim dari DPR Aceh, Bpk. Ibrahim Syamsuddin KBS (Juru Bicara KPA), Dr. Hasballah M. Saad (Mantan Menneg HAM), Bpk. Jenderal (Pur) Bustanil Arifin, Bpk. Letjen (Pur) AR. Ramly, Bpk. Letjen (Pur) Tamlicha Ali, DR. Said Azis, M.Sc., (Ketua Fomaja), T. Safly Didoh (Ketua TIM), Prof.Dr. Ibrahim Abdullah (Utoh Him), Prof. Dr. Hakim Nyak Pha, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya.

Disebutkan dalam rancangan tersebut Wali Nanggroe adalah pemimpin lembaga adat nanggroe yang independen sebagai pemersatu masyarakat, berwibawa dan berwenang membina dan mengawasi penyelenggaraan kehidupan lembaga-lembaga adat, adat istiadat, pemberian gelar kehormatan dan derajat serta upacara-upacara Adat Aceh.

Dalam RDPU tersebut aku memberikan usulan agar Wali Nanggroe harus mengayomi seluruh masyarakat Aceh dan mereka yang mengaku sebagai orang Aceh dimanapun berada. Perlu dipertimbangkan batasan usia jangan diharuskan minimal 50 tahun, lebih baik dibuka saja dan biarkan hal tersebut berlangsung secara alamiah (jangan menjadi sebuah persyaratan administratif). Selain itu prakarsa waktu pelaksanaan pemilihan Wali Nanggroe maksimal 3 (tiga) bulan perlu dipertimbangkan lagi jangka waktunya. Masih banyak usulan lain yang disampaikan dalam forum tersebut dan DPR Aceh tampaknya cukup terbuka untuk mempertimbangkannya. Hal yang terpenting bahwa Lembaga Wali Nanggroe ini harus bermanfaat bagi masyarakat, mampu menjaga kelanggengan perdamaian serta mempromosikan pembangunan dan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat Aceh.

Senin, 28 Juli 2008

SURAT UNTUK CALON PRESIDEN

Hamba sampaikan surat ini dengan salam takzim dan penuh kemuliaan
Mudah-mudahan Tuan dalam lindunganNya dan diberi kekuatan dan kemampuan untuk memimpin negeri ini ...

Sudahkah Tuan membulatkan tekad untuk menjadi pemimpin terdepan
Menjadi Presiden dari negara besar dan kaya raya sekaligus carut marut ini
Siapkah Tuan menjadi pemimpin yang melayani atau bahkan bersikap sebagai kaisar yang ingin dilayani ...

Bersediakah Tuan mendengar jeritan rakyat jelata, memikirkan tanpa henti untuk menyejahterakan si miskin atau berpihak pada si fakir dan orang-orang teraniaya ....
Ataukah Tuan ada diantara mereka yang kaya raya apakah itu koruptor atau konglomerat hitam atau komprador asing ...... bersama-sama tuan kapitalis lainnya yang akan menyedot kekayaan bumi pertiwi untuk dipersembahkan kepada serigala-serigala kemunafikan .....

Dimanakah hati Tuan berada?
Dimanakah pikiran Tuan tercurahkan?
Kearah manakah pandangan Tuan tertoleh?
Siapakah yang ada dalam ingatan Tuan?
Manusia-manusia seperti apakah yang ada disekitar Tuan?
Cita-cita seperti apakah yang ada dalam mimpi-mimpi Tuan?

Untuk apakah Tuan menjadi Presiden .....
Kekayaankah yang Tuan cari ?
Kekuasaankah yang Tuan ingin raih?
Kemasyhuran namakah yang Tuan impikan?

Kalau itu yang ada di pikiran Tuan, ada dimanakah rakyat yang menjadi jantung hati negeri ini ??? .............

MEMAHAMI & MENYEHATKAN IKLIM KERJA

Ekesekutif dan manager memiliki peran penting dalam menentukan iklim kerja diorganisasi. Iklim sosial di lingkungan kerja memainkan peran penting dalam menjaga efektivitas organisasi dan mempengaruhi kemampuan adaptasi dalam menghadapi perubahan.Sebagian besar mengakui pentingnya lingkungan kerja tetapi bisa jadi mereka kurang memahami, mengevaluasi bahkan mengubahnya.

Lingkungan kerja dikenal juga sebagai iklim kerja apabila mengacu pada karakteristik sosiopsikologi dari setting pekerjaan. Lingkungan kerja meliputi sikap karyawan dalam melaksanakan tugas dan komunikasi mereka dengan rekan maupun atasannya. Setiap setting pekerjaan mengembangkan gaya dan iklim kerja tertentu, hal ini dipengaruhi oleh bagaimana suatu keputusan dibuat dan menentukan pola-pola interaksi di lingkungan kerja.

Lingkungan kerja ditentukan oleh banyak faktor, meliputi kondisi fisik dan kebijaksanaan organisasidalam setting pekerjaan serta karakteristik perilaku karyawan yang ada. Orang-orang yang memiliki pengalaman luas diberbagai organisasi dapat menjadi observer yang baik dalam mengamati pengaruh dari iklim organisasi. Peneliti, konsultan manajemen dan manager memahami bahwa setiap setting pekerjaan membentuk citra sendiri dan berbeda antara satu dan lainnya. Mereka melihat bagaimana lingkungan bekerja dan berdampak terhadap produktivitas karyawan serta efektivitas kelompok. Beberapa setting pekerjaan mendorong moral dan produktivitas karyawan, memberikan ruang hidup, memunculkan kepuasan dan prestasi dan dasar bagi tumbuhnya harga diri dan identitas personal.Setting pekerjaan yang lain dapat membuat ketidakpuasan dan putus asa, kaku dan kehilangan arah pekerjaan serta membuat perasaan karyawan terisolasi, membuat tekanan dan frustrasi.

Banyak permasalahan SDM yang dihadap oleh manager berkaitan dengan lingkungan kerja. Sebagai contoh stress kerja dan moral rendah sangat terkait dengan tekanan akibat proses interaksi baik sesama karyawan, dengan pelanggan, vendor, klien. Karyawan mengharapkan lingkungan kerja yang kondusif, adanya peluang untuk berkembangnya profesionalitas dilingkungan kerjanya. Manager dihadapkan pada derasnya tuntutan untuk mengambil karyawan baru yang baik disamping memelihara moral karyawan yang lama menjaga tingkat turn over seraya mendorong iklim tumbuhnya inovasi dan produktivitas. Pemahaman yang utuh tentang iklim kerjadapat membantu manager memenuhi berbagai tuntutan yang ada.

Agar lebih bermakna, suatu pengkajian tentang lingkungan kerja harus menyentuh element kunci dari iklim kerja dan bersifat praktis, fokus serta ringkas. Elemen kunci tersebut meliputi tiga kategori utama yaitu :

1. Dimensi relationship, yaitu bagaimana karyawan berhubungan antara satu dengan lainnya dan bagaimana manager berhubungan dengan karyawannya.
2. Dimensi personal growth, yaitu bagaimana lingkungan kerja mendorong pertumbuhan personal.
3. Dimensi system maintenance & change, yaitu adanya sejumlah struktur dan keterbukaan untuk mengubah situasi kerja.

Sabtu, 26 Juli 2008

CATATAN MINGGU INI

Minggu ini jawdwalku cukup padat juga, diwarnai oleh kegiatan pulang pergi Bandung-Jakarta. Pada hari Senin 21 Juli 2008, aku ditugaskan oleh Kantorku ke Universitas Indonesia (UI) di Depok dalam rangka kegiatan Campus Recruitment. Mengawali kegiatan aku memberikan presentasi kesejumlah lulusan baru UI , setelah itu dilanjutkan dengan pengumpulan berkas administrasi dan langsung besok dilakukan sejumlah tes kepada peserta.

Hari Selasa 22 Juli aku mengikuti kegiatan Asia HRD Congress 2008 di Jakarta Convention Center. Setelah Opening & Plenary Session aku bergabung di workshop dengan tema 'Coaching for Executive" yang dipandu oleh Mr. Christ Tranaddy dari Australia. Workshop ini diawali dengan pengantar teoritis dan sharing session, kemudian dilanjutkan dengan role playing yang secara bergantian memainkan peran sebagai coacher-client-observer.

Hari Rabu 23 Juli 2008 aku mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPR Aceh dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Aceh se-Jawa di gedung Bulog Jl. Gatot Subroto Jakarta dengan materi pembahasan tentang Qanun Wali Nanggroe. Acara ini dihadiri Ketua DPR Aceh Bpk. Sayed Fuad Zakaria beserta tim DPR Aceh, Tokoh KPA yang juga juru bicara KPA Bpk. Ibrahim Syamsuddin (KBS), tokoh-tokoh Masyarakat Aceh di Jawa seperti Bpk. Bustanil Arifin, Bpk. AR. Ramly, T. Safly Didoh, DR. Said Azis, Hakim Nyak Pha, Bpk. Tamlicha Ali, dsbnya. Tentang Qanun Wali Nanggroe ini akan aku bahas dalam tulisan tersendiri.

Hari Kamis 24 Juli 2008 aku kembali ke Jakarta Convention Center untuk mengikuti acara Asia HRD Exhibition. Hari Jumat 25 Juli 2008 sesuai jadwal seharusnya ke kantor Telkomsel di Wisma Mulia Gatsu Jakarta membicarakan materi HR Summit Telkom Group, namun acara tersebut digeser ke minggu berikutnya. Jumat aku manfaatkan untuk kembali ke Bandung menyelesaikan beberapa tugas yang ada di Bandung. Jumat sore sebenarnya ada rencana berkumpul dengan Alumni SMP 1 Banda Aceh yang ada di Jakarta, namun dengan berat hati aku tidak dapat mengikuti acara tersebut.

Sabtu 26 Juli 2008, aku dan istri mengikuti Reuni Haji Yahdi di rumah Bpk. Haji Endin/Bu Hajjah Sulce di Pondok Mas Cimahi. Lumayan enak juga makan-makannya dan yang terpenting mendapat oleh-oleh cerita dari Iran yang disampaikan oleh Bpk. K.H. Hafiz Usman (yang juga Ketua MUI Jawa Barat). Beliau baru kembali dari kunjungan ke Iran. Beliau menceritakan hal-hal positif dari masyarakat Iran yaitu pekerja keras, sederhana, cerdas, taat pada pemimpin dan memiliki harga diri sebagai bangsa. Iran melaksanakan pembangunan secara cepat dan terarah, namun keimanan dan religiusitas mereka cukup terjaga. Kehidupan Demokrasi di Iran juga berkembang dengan baik dan penegakan hukum berlangsung dengan sungguh-sungguh.

Minggu 27 Juli 2008, rencana pagi-pagi mengantar anak main bola setelah itu menemanin istri jalan-jalan maklum sudah seminggu ditinggal.

Jumat, 25 Juli 2008

EPIDERMOID CARCINOMA CANCER

Epidermoid carcinoma cancer adalah suatu jenis kanker yang terdapat pada bagian bawah rahim dimana ada sel-sel yang berbentuk datar dan bersisik seperti sisik ikan.

Setiap tahun di Amerika sekitar 15.000 wanita menderita penyakit ini. Diseluruh dunia kanker rahim banyak dialami oleh wanita. Di Vietnam 43 dari 100.000 wanita mengalaminya. Di Jepang bahkan 7 kali lebih banyak. Sedangkan di Alaska, Korea dan keturunan Amerika Latin sekitar 15 dari 100.000 wanita atau lebih mengalaminya.

Seperti organ tubuh pada umumnya cervix (bawah rahim) terbentuk dari banyak sel. Apabila tubuh memerlukan sel-sel ini dapat membagi secara lebih banyak dan sepanjang hal tersebut diperlukan tubuh hal tersebut masih cukup sehat.

Jika sel membagi atau tumbuh melebihi yang diperlukan oleh tubuh maka akan membentuk suatu jaringan yang lebih besar dan ini biasa disebut dengan tumor, dapat bersifat jinak maupun ganas.

Untuk itu perlu dipahami bahwa :

· Tumor yang jinak bukanlah kanker. Tumor ini ini dapat dihilangkan. Tumor jinak ini tidak akan berkembang dan tidak akan mengancam, ia dapat berbentuk benjolan atau benjolan yang berair.
· Tumor yang bersifat ganas dapat disebut sebagai kanker. Sel-sel kanker ini dapat mengganggu. Apabila pecah dapat mengeluarkan darah. Namun, hal ini pun dapat disembuhkan apabila mendapat penanganan yang tepat dan orang yang menderitanya memiliki keyakinan yang sungguh-sungguh untuk sembuh.

Untuk itu bagi seorang wanita sangat penting untuk melakukan pap-test secara teratur untuk mengetahui apakah ada gejala kanker rahim tersebut, sebelum hal itu berkembang lebih jauh. Penanganan dini dapat mencegah berkembangnya kanker yang meluas.

Pemeriksaan panggul, rahim, vagina, ovarium diperlukan untuk memperoleh hasil yang akurat.

Pada saat awal kanker pada mulut rahim ini ini tidak menunjukkan gejala-gejala yang menonjol. Pada saat ia menjadi abnormal maka muncul gejala seperti pendarahan dan mengikuti periode menstruasi. Pendarahan yang terjadi setelah periode menstruasi merupakan tanda-tanda dari kanker mulut rahim pula.

Penanganan dan pengobatan kanker mulut rahim ini dapat dilakukan dengan cara :

1. Penyinaran (Radiation Therapy)
2. Pengobatan (Chemotherapy & Biological Therapy)
3. Operasi dengan membuang jaringan-jaringan yang tidak diperlukan.

Namun, yang terpenting adalah kemauan pasien untuk sembuh dengan menunjukkan semangat untuk mengatasinya. Karena pada dasarnya kanker dapat disembuhkan, apalagi perkembangan teknologi terkini sangat memungkinkan untuk mengatasi kanker.

Banyak kasus dimana pasien yang menderita kanker dapat disembuhkan dan mereka dapat hidup selayaknya orang normal.

Beberapa hal yang perlu diingat bahwa :

1. Setiap orang membawa kecenderungan alami untuk menderita suatu penyakit, namun ada yang dapat menghindarinya dengan keyakinan kuat bahwa ia dapat mengatasi penyakit tersebut.
2. Dapat terjadi orang hidup terus bersama penyakitnya, ia mampu hidup normal sekalipun menderita suatu penyakit.
3. Tubuh ini bagaikan alam, alam suatu saat dapat mengalami banjir, gempa bumi, kekeringan, namun setelah itu kehidupan menjadi normal kembali, demikian pula halnya dengan tubuh kita.
4. Penyakit dan musibah memiliki hikmah yang tersembunyi yang barangkali kita sendiri tidak mengetahuinya.
5. Kita sering lupa bahwa hanya satu atau beberapa bagian tubuh yang sakit diantara sedemikian banyak bagian tubuh yang sehat, mengapa kita terpaku pada bagian kecil yang sakit bukankah lebih baik mensyukuri bagian besar lainnya yang sehat ?

Tulisan ini disarikan dari “The Daily Apple of America”

MOTIVASI UNTUK (BERHENTI) MEROKOK

Dalam judul diatas ada 2 hal penting yang perlu disepakati maknanya, yaitu “motivasi” dan “merokok”. Untuk kata “merokok” rasanya tidak memerlukan pengertian panjang lebar. Dari kyai sampai dengan mbahnya kyai ada yang melakukan itu, dari kopral sampai dengan jendral, dari kuli sampai dengan pak polisi, dari tukang parkir sampai dengan priayi. Namun untuk mengkaji secara ilmiah perlulah kiranya untuk menyepakati definisinya dulu sebelum mebahasnya lebih lanjut. Drs. Muchtar AF menyebutkan rokok adalah benda berbentuk bulat yang biasa dijepit di antara dua jari saat dinyalakan dan dinikmati kepulan asapnya, merokok berarti adalah kegiatan yang berkaitan dengan mengisap/menikmati benda tersebut. Nah, kalau mengisap hal-hal lain diluar benda tersebut tidak termasuk merokok.

Bagaimana dengan motivasi ? Motivasi awalnya berasal dari sebuah kata dari bahasa Latin yang diadopsi dalam bahasa Inggris, yaitu kata “movere” yang artinya bergerak. Motivasi berarti istilah yang dipakai secara umum pada fenomena yang mencakup operasi dari dorongan, perangsang, motif (James Drever, The Penguin Dictionary of Psychology, 1986). Untuk mendapat gambaran lebih nyata dari pengertian motivasi tersebut kita dapat melihat contoh penerapan motivasi dalam dunia kerja. Penggunaan motivasi memang sering digunakan dalam lingkup kerja, dalam konteks ini Stephen P. Robbins menyebutkan motivasi adalah “the willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditioned by the effort’s ability to satisfy some individual need.” Pengertian dalam dunia kerja ini dapat kita pinjam untuk menjelaskan motivasi dalam konteks merokok dengan cara mengganti organizational goals menjadi environments goals atau harapan dari lingkungan. Dengan sedikit memodifikasi pengertian motivasi dari Stephen P. Robbins, maka motivasi merokok dapatlah diartikan sebagai keinginan yang kuat dari seseorang untuk mengisap benda bulat yang berasap dalam rangka memenuhi kebutuhan dirinya akan kenikmatan dan sesuai dengan harapan lingkungan yang dipersepsinya (lebih gaya, jagoan, prestige, mampu membeli, membantu membuka lapangan kerja, mendorong bergairahnya pabrik rokok, menambah pajak negara).

Dalam judul diatas kata berhenti tertulis dalam kurung karena sasaran sebenarnya dari tulisan ini adalah bagaimana menumbuhkan motivasi untuk berhenti merokok. Umumnya motivasi selalu dikaitkan dengan kata kerja aktif, maka disini seolah-olah ada de-aktiviasi atau pasivisasi. Dalam pengertian ini terkandung makna bagaimana menumbuhkan motivasi untuk berhenti merokok atau.meniadakan motivasi merokok. Dengan kata lain adalah demotivasi merokok.

Sebelum lebih jauh menjelaskan konsep motivasi dan demotivasi tersebut perlu dijelaskan dalam konsep psikologi dikenal dengan istilah oral fixation, yaitu suatu keterikatan yang luar biasa terhadap suatu kebutuhan yang timbul diawal masa perkembangan yang dikompensasi melalui perilaku tertentu (kegiatan oral atau anal yang berulang-ulang). Jadi dalam tahap perkembangan awal seseorang (dibawah usia 5 tahun) menurut konsep psikoanalisa ada yang disebut fase oral (usia 0-2 tahun) dimana seseorang memperoleh kenikmatan dengan adanya stimulasi oral (mengisap). Apabila ada gangguan pada fase ini (kebutuhan mengisap tidak terpenuhi) maka pada periode dewasa sangat mungkin terjadi gangguan dengan terobsesi untuk terus menerus mengisap atau perilaku kompulsi oral tertentu (apabila dikombinasikan dengan dorongan agresi yang kuat maka orang menjadi senang mencaci maki orang lain, membentak-bentak atau berbicara sinis).

Perilaku merokok dalam konsep psikoanalisa dapat dikategorikan sebagai suatu fiksasi oral, yaitu adanya kebutuhan pada masa oral (0-2 tahun) yang tidak terpenuhi atau mengalami gangguan sehingga menimbulkan distorsi perilaku pada perkembangan usia berikutnya (remaja, dewasa, tua). Artinya mereka yang merokok pada dasarnya adalah orang-orang yang pada masa kecilnya mengalami permasalahan tertentu dan dikompensasi melalui perilaku merokok. Untuk itu, merupakan sesuatu hal yang menarik apabila ada yang ingin melakukan penelitian khusus mengenai kehidupan masa kecil seorang perokok. Informasi ini dapat diperoleh melalui orang tuanya atau orang yang menyusuinya. Biasanya diperoleh informasi seperti ini, pada masa kecil seorang perokok suka mengisap puting susu ibunya secara berlebihan bahkan cenderung menggigit, kemudian ibunya marah dan melepaskan susunya sehingga menimbulkan kekecewaan bagi bayi, atau menyusu tidak pernah puas bahkan tidak pernah disusui, disusui dengan sikap penolakan dari ibunya, disusui dengan sikap pemaksaan dan berbagai perilaku abnormal lainnya dalam cara menyusui.

Pengalaman masa kecil tersebut menimbulkan kesan yang kuat dan membekas dalam diri individu kemudian tumbuhlah mereka dengan berbagai penyimpangan oral, diantaranya menjadi pecandu rokok berat. Hal ini memperkuat tesis bahwa kehidupan seseorang sangat terpengaruh oleh pengalaman masa lalunya (pendapat ini mendapat dukungan yang kuat dari mazhab psikoanalisa). Dengan konsep fiksasi ini dapat dimengerti bahwa pada dasarnya merokok adalah perilaku menyimpang karena tidak hanya diri sendiri yang dirugikan, lingkunganpun turut dirugikan. Bagaimana agar dapat berhenti merokok ?

Menjawab pertanyaan tersebut kita perlu kembali ke permasalahan motivasi dan demotivasi tadi. Bagi orang yang masih merokok ditumbuhkan konsep demotivasi sedangkan bagi yang sudah berhenti merokok atau mereka yang belum pernah sama sekali merokok ditumbuhkan motivasi. Dalam hal ini saya lebih memfokuskan pada konsep demotivasi agar orang mau berhenti merokok.

Demotivasi merokok (untuk yang masih merokok agar menghentikan kebiasaan merokoknya) :
1. Ciptakan suatu kondisi yang tidak nyaman dalam merokok. Misal aturan yang mengekang perokok dan pemberian denda yang signifikan. Penempatan ruang yang tidak nyaman bagi perokok sampai dengan tidak ada ruangan sama sekali bagi merokok bahkan kalau perlu pengucilan bagi yang merokok.
2. Berikan contoh-contoh akibat bahaya merokok.
3. Negative association, yaitu mengasosiasikan kegiatan merokok dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, bubuhkan rasa tertentu pada rokok yang membuat orang tidak suka merokok (seperti rasa pahit brotowali), berikan penjepit rokok yang runcing dan kasar sehingga setiap mengisap orang merasa kesakitan.
4. Internal dan eksternal punishment/reward.
a. Internal punishment, yaitu pecandu rokok menghukum dirinya sendiri apabila merokok, misal kalau habis merokok akan disetrum pada batas-batas tertentu. Setiap habis merokok ia harus menulis satu buku penuh tulisan “aku harus berhenti merokok.”
b. Eksternal punishment, melalui denda bahkan kalau memungkinkan sampai dengan hukum secara fisik dan psikologis (dikucilkan tidak diajak berbicara, pasangan tidak mau tidur bersama, dll)
c. Internal reward, yaitu apabila berhasil mengurangi bahkan berhenti merokok diri anda dapat memberi hadiah bagi diri sendiri, misal kalau berhasil berhenti merokok boleh menikmati hobbynya.
d. Eksternal reward, yaitu penghargaan dari lingkungan untuk mereka yang bisa berhenti merokok.

5. Membuat progress report, apabila mencapai sasaran tertentu akan mendapat credit point tertentu (misal berhasil tidak merokok selama 6 jam dapat 6 point, 12 jam 12 point, dstnya) apabila sudah mencapai point tertentu katakanlah 100 maka yang bersangkutan boleh melakukan hal-hal yang menyenangkan (yang sebelumnya dilarang apabila merokok).
6. Apabila kebutuhan mengisap tetap muncul maka rokok dapat diganti benda lain untuk memenuhi kebutuhan mengisap seperti permen atau benda-benda lain yang bisa dihisap.
7. Hilangkan semua kesempatan yang memungkinkan anda untuk merokok (jangan bergaul dengan perokok, jauh-jauhlah dari tempat penjualan rokok, jangan duduk diruangan khusus untuk merokok, jangan bekerja dipabrik rokok, jangan menikah dengan anaknya juragan rokok, dsbnya).
8. Hilangkan semua sumberdaya anda untuk merokok, bila punya uang banyak serahkan seluruh uang itu pada pasangan anda, apabila ada asbak rokok modifikasi asbak tersebut untuk kegunaan yang lain.
9. Jangan pernah memikirkan, mengkhayalkan lagi tentang rokok.
10. Berdoalah anda agar ALLAH SWT mengabulkan keinginan anda untuk berhenti merokok.

Rabu, 16 Juli 2008

MEMIMPIN ADALAH MENDERITA



Seperti dalam tulisan sebelumnya "ANDA BERMINAT JADI PRESIDEN" telah disinggung mengenai beratnya tugas jadi pemimpin, sehingga tidak salah kalau dikatakan bahwa MEMIMPIN itu adalah MENDERITA. Namun, apabila tugas kepemimpinan dilakukan dengan baik maka MEMIMPIN itu juga adalah MULIA.

Mengapa memimpin itu menderita :

1. Sebagai pemimpin anda harus bertanggung jawab terhadap semua hal yang terjadi dalam organisasi anda, meskipun kesalahan itu dilakukan oleh bawahan, anggota atau rakyat anda.
2. Anda harus menyediakan seluruh sumber daya yang dimiliki melebihi apa yang bisa diberikan oleh orang lain.
3. Anda berada dalam barisan terdepan menghadapi resiko atau marabahaya.
4. Jika berhasil itu adalah prestasi semua, jika gagal itu adalah tanggung jawab anda.
5. Anda adalah penikmat yang terakhir setelah semua orang menikmati, namun anda adalah penderita paling awal sebelum yang lain menderita.

Namun, disisi lain memimpin itu juga mulia, karena :

1. Anda bekerja untuk kepentingan orang banyak.
2. Anda bersedia berkorban untuk kepentingan yang lebih besar.
3. Anda dipilih karena anda dipercayai dan memiliki kualitas diatas rata-rata kelompok anda.
4. Anda adalah harapan dan juga sandaran bagi mayoritas orang.
5. Anda adalah penentu arah, pengendali dan pelindung bagi seluruh bawahan, anggota dan rakyat anda.

Kalau anda pemimpin yang baik maka anda adalah "setengah dewa."



Selasa, 15 Juli 2008

PILKADA PILPRES

Sekarang musimnya PILKADA dan tahun depan PILPRES. Tentu sangat menarik mengingat begitu banyak yang berminat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berminta jadi pemimpin, begitu banyak dinegeri ini yang berminat jadi pemimpin. Tetapi sebaiknya kita teliti sebelum menjatuhkan pilihan.

Pilihlah mereka yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki rekam jejak yang baik.
2. Kepemimpinannya telah teruji sebelumnya.
3. Bukan seorang yang amat sangat berambisi, tetapi mereka yang memiliki keinginan yang wajar dan memiliki motivasi yang baik.
4. Bukan antek kekuatan asing.
5. Bukan seorang partisan.
6. Seorang yang relijius, nasionalis dan demokratis.
7. Sehat fisik, mental maupun akal.

Itu kriteria saya, silakan anda kalau ingin menambahkan lagi. Semoga terpilih pemimpinyang kita idam-idamkan.

Minggu, 13 Juli 2008

REVOLUSI BELUM SELESAI

Apakah anda termasuk orang yang sependapat dengan Bung Karno, Che Guevara, Tito, Fidel Castro atau Kruschev yang berpendapat bahwa revolusi belum selesai. Apa esensi dari sebuah revolusi? Dekade awal tahun 40-an revolusi bermakna melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang dilakukan secara cepat dan efektif, bukan dengan cara evolusi, secara perlahan-lahan menunggu kemurahan hati dari penjajah untuk melepaskan cengkeramannya.
Tahun 1945 Indonesia merdeka, namun Bung Karno pada tahun 1960-an tetap mengatakan revolusi belum selesai. Pihak yang disasar saat itu adalah kekuatan Nekolim , Neo Kolonialisme dan Imperialisme. Demikian pula dengan pemimpin revolusi yang lain menganggap revolusi belum selesai karena masih ada kekuatan besar yang mengcengkram kebebasan rakyatnya sehingga revolusi harus dilanjutkan.
Tanyalah pada pemimpin besar revolusi tersebut, apa target dari dari revolusi tersebut. Melalui buku-buku dan pidato mereka, mereka ingin ada pembebasan terhadap rakyatnya, adanya kesejahteraan bagi rakyatnya, kendali sepenuhnya terhadap pengelolaan alam negaranya dan berdiri sama tegak dengan seluruh bangsa di dunia, inilah impian segenap pemimpin revolusi.
Jadi apakah revolusi sudah selesai atau belum, lacaklah jawaban ini terhadap apa yang disampaikan oleh pemimpin revolusi tadi. Tanyalah pada Che Guevara, tanyalah pada Tito dan tanyalah kepada Castro apakah impian mereka sudah tercapai?

Sabtu, 12 Juli 2008

ANDA BERMINAT JADI PRESIDEN ?


Ini sebuah pertanyaan menarik, mengingat sejauh ini sudah beberapa figur mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pemilihan Presiden pada tahun 2009. Sebagian dari mereka telah pula memiliki Parpol sebagai kenderaan menuju RI-1. Sebagian lagi akan menunggu sinyal Parpol tertentu untuk mencalonkan yang bersangkutan.

Mengapa begitu banyak orang berminat menjadi Presiden? Apa yang didapat dengan posisi sebagai Presiden? Presiden Soekarno merasa sangat menderita sebagai Presiden (baca otobiographi beliau “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” karangan Cindy Adams). Beliau mengatakan hanya karena kepentingan rakyat dan bangsanya sajalah beliau bersedia untuk menduduki posisi yang tidak nyaman tersebut.

Kalau menjadi Presiden memang suatu kebutuhan, coba kita meminjam Need Theory dari Abraham H. Maslow. Maslow merumuskan kebutuhan dalam suatu hirarki, mulai dari kebutuhan yang bersifat fisiologis, rasa aman, sosial, self esteem dan aktualisasi diri. Kemudian dilanjutkan oleh kebutuhan ultimate yang berdimensi spiritual. Kalau para calon presiden sekarang atan nanti hanya mendasarkan kebutuhan pada tiga tingkat ke bawah yaitu fisiologis, rasa aman dan sosial, penulis beranggapan yang bersangkutan belum layak untuk menjadi presiden. Setidak-tidaknya taraf kebutuhan mereka minimal sudah pada tingkat self esteem, kalau bisa pada tingkat aktualisasi diri dan syukur-syukur telah masuk pada ranah spiritual, sehingga baru layak yang bersangkutan mencalonkan diri untuk menjadi presiden.

Menjadi pemimpin sesungguhnya adalah sekaligus menjadi pelayan. Menjadi pemimpin pada dasarnya adalah menjadi pelayan rakyat. Anda harus siap mencurahkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki, berkorban, bahkan menderita untuk menjadi seorang pemimpin yang agung. Bacalah kisah-kisah pemimpin agung, sesungguhnya mereka berperilaku melayani pengikutnya, berkorban bagi pengikut-pengikutnya dan dalam kaca mata orang “biasa” mereka juga sekaligus “menderita.” Selain itu seorang pemimpin yang sejati hidup bersama dan ditengah-tengah rakyatnya dengan gaya hidup yang tidak jauh berbeda dengan kebanyakan rakyatnya.

Berkaitan dengan itu sebelum memutuskan apakah anda siap menjadi presiden atau tidak jawablah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

Apakah tingkat kebutuhan anda minimal sudah berada pada taraf self esteem?
Apakah anda siap menjadi pelayan rakyat dalam arti melayani yang sesungguhnya?
Apakah anda siap mencurahkan seluruh potensi dan sumber daya anda untuk kepentingan rakyat dan bangsa?
Apakah anda siap berkorban dan menderita untuk posisi presiden tersebut?
Apakah anda siap kehidupan pribadi anda diteropong sedemikian rupa?
Apakah anda dapat hidup sebagaimana kebanyakan rakyat anda?

Jika semua pertanyaan diatas dijawab dengan “ya” anda pantas mencalonkan diri menjadi calon presiden, namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan “tidak” pikirkanlah kembali keinginan anda tersebut, jika tidak rakyat akan menjadi tumbal dari kekeliruan anda dalam mengambil keputusan.

Jumat, 11 Juli 2008

MAU PILIH PARPOL YANG MANA ?


Setelah KPU menetapkan 34 Parpol yang akan mengikuti Pemilu 2009, anda mau pilih yang mana? Sebelumnya pada tahun 2004 ada 24 Parpol peserta Pemilu, saat ini ada pertambahan luar biasa menjadi 34 Parpol, meskipun belum bisa menyamai rekor diawal reformasi tahun 1999 ada 48 Parpol. Jumlah 34 Parpol inipun masih dibayang-bayangi ada sejumlah Parpol yang tidak memenuhi batas threshold sehingga tidak bisa diikutkan kemudian mengajukan judicial review dan dikabulkan, sehingga menjadi dasar mereka menuntut ke KPU untuk diakui.

Partai Politik alias Parpol memang penting dalam kehidupan demokrasi. Parpol setidaknya memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai wahana penyalur aspirasi politik.
2. Sebagai media perjuangan ideologi.
3. Sebagai representasi rakyat.
4. Menjadi media pendidikan politik.
5. Salah satu pusat pembinaan kader bangsa.

Namun, apakah kondisi Parpol dewasa ini telah mencerminkan hal tersebut? Memang masih tanda tanya besar buat kita. Mungkin hanya segelintir Parpol yang melakukan tersebut, itu baru sebagian fungsi yang mampu dilakukan, jadi bagaimana harapan kita terhadap Parpol ke depan? Ini pun perlu dicermati ditengah apatisme masyarakat terhadap kehidupan dan berpolitik bangsa kita. Tentunya ini ujian lebih lanjut pasca reformasi, bagaimana Parpol mampu berperan secara efektif membangun kehidupan perpolitikan bangsa secara sehat dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan kehidupan demokrasi dan kemakmuran rakyat. Jadi anda pilih Parpol nomor berapa?