Senin, 02 Februari 2009

IKLAN POLITIK

Melanjutkan tulisan tentang Blok S dan Blok M, akhir-akhir ini terutama pada hari Kamis-Jumat 29-30 januari 2009 kita saksikan klaim antar partai yang cenderung memojokkan partai atau pihak lainnya. Pada tanggal 29 Januari 2009 terlihat sebuah iklan dari suatu partai politik yang berbunyi :

“Rakyat Berhak Harga BBM Lebih Murah Lagi : turunnya BBM 3x bukan prestasi pemerintah, tapi hasil otomatis turunnya minyak dunia. Dari pada mengklaim yang bukan prestasinya jauh lebih sehat pemerintah mengakui kegagalannya untuk empat hal yang sangat mendasar di bidang ekonomi :

1. BBM masih mahal, padahal minyak dunia sudah turun 70%.
2. Sembako semakin tak terjangkau.
3. Kesenjangan ekonomi semakin lebar.
4. Pemerintah gagal penuhi target menurunkan kemiskinan dan pengangguran.”

Kemudian keesokan harinya muncul iklan dari partai politik lainnya “Berjuang Untuk Rakyat ; 69% Rakyat Puas atas Kinerja Pemerintahan Presiden SBY.

Apanya yang turun ? :

1. BBM turun hingga 3x.
2. Angka pengangguran terus berkurang, 9,9% tahun 2004 menjadi 8,5% tahun 2008 (Sumber : BPS).
3. Angka kemiskinan semakin menurun 16,7% menjadi 15,4% pada tahun 2008..
4. Rasio hutang Negara dengan PDB terus turun menurun, 56% menjadi 34% tahun 2008, hutang IMF nol, CGI dibubarkan.
5. Tarif angkutan turun 10%.
6. Harga sembako makin terjangkau.

Apa yang naik ? :

1. Perekonomian tumbuh diatas 6%
2. Cadangan devisa naik hingga USD 51 Milyar.
3. Anggaran pro-rakyat naik 3x lipat.
4. Anggaran pendidikan naik menjadi 20% dari APBN, gaji minimum guru naik menjadi Rp 2 juta.
5. Anggaran kesehatan naik 3x lipat menjadi Rp 16 triliun.
6. Produksi beras naik, Indonesia kembali berswasembada beras.
7. Pemberantasan korupsi terus ditingkatkan, lebih dari 500 pejabat publik diproses secara hukum tanpa pandang bulu.
8. Penghasilan rakyat meningkat 18% pada tahun 2008 dibandingkan 2004.”

Disebutkan juga mengutip Lembaga Survei Indonesia 2009 bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Presiden SBY meningkat meliputi : Ekonomi, Polkam, Hukum, Pemberantasan Korupsi, Pendidikan, Kesehatan.

Kedua iklan yang isinya saling berbeda tersebut, memberikan pembelajaran politik yang sangat penting bagi kita. Namun, jika tidak hati-hati maka bisa dipersepsi secara tidak sehat pula. Tentu semua berhak mengklaim apapun selama itu berdasarkan pada data dan fakta yang jujur dan yang paling penting dalam mengemukakannya mengedepankan asas kesantunan dan sikap saling hormat menghormati.

Apabila pemimpin saling menghargai, saling hormat menghormati dan berperilaku dengan penuh kesantunan akan memberikan contoh yang sangat baik bagi masyarakat. Bukankah pemimpin seharusnya menjadi teladan? Seharusnya pula pemimpin menjadi Role Model bagi rakyatnya. Semoga ...........

Tidak ada komentar: