Pagi tadi penulis dihubungi oleh salah satu konsultan manajemen dan psikologi yang menanyakan tentang COMPETENCY MODELS (CM). Penulis tertarik untuk mengulas hal ini, mengingat competency merupakan basis yang sangat penting dalam manajemen SDM.
Sebelum membahas tentang CM ada baiknya dipahami dulu apa yang dimaksud dengan competency. Banyak definisi yang mencoba menjelaskannya. Sebuah definisi dari The American Heritage Dictionary menyebutkan competency sebagai "the state or quality of being properly or well qualified."
Tentang CM, Anntoinette D. Lucia dan Richard Lepsinger menyebutkan sebagai berikut :
"A competency model describe the particular combination of knowledge, skills, and characteristics needed to effectively perform a role in an organization and is used as a human resource tool for selection, training and development, appraisal, and succession planning."
Kata kunci dalam pengertian diatas adalah to effectively perform a role in an organization. Sesuai dengan pemahaman ini dalam membangun CM haruslah dimulai dengan melakukan analisis terhadap visi dan misi organisasi. Kemudian setelah itu dianalisis objective strategy organisasi tersebut. Baru kemudian dilihat Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi ukuran kinerja organisasi.
Dalam menyusun CM perlu pula mempertimbangkan masalah Corporate Culture meliputi value, believe serta behavior yang berkembang diorganisasi tersebut dan hal-hal yang menjadi ciri khas dari organisasi.
Sebagaimana disebut sebelumnya CM ini sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai alat untuk melakukan seleksi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja dan rencana suksesi yang tentunya juga meliputi juga masalah pengembangan karir.
Umumnya perusahaan yang memiliki manajemen SDM yang baik didukung oleh CM yang terintegrasi dan ukuran kesuksesannya terlihat pada kinerja bisnis atau organisasi tersebut.
Langkah-langkah dalam menyusun CM adalah sebagai berikut :
1. Tentukan tujuan dan ruang lingkup CM.
2. Klarifikasi tujuan dan standar implementasi.
3. Kembangkan rencana aksi.
4. Identifikasi variasi tingkat kinerja individu.
5. Tentukan metoda pengumpulan data.
6. Lakukan pengumpulan data.
7. Observasi kegiatan seluruh pihak dalam organisasi.
8. Kembangkan CM sementara.
9. Lakukan tes CM.
10.Analisa data baru dan analisa kembali CM.
11.Validasi CM.
12.Penetapan akhir CM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar