Ini kisah di negeri antah berantah. Disuatu wilayah sedang dilakukan pemilihan kepala daerah. Dan yang terpilih adalah Tuan Idaman bersama pasangannya. Tuan Idaman bahagia bukan alang kepalang. Ini prestasi luar biasa, karena berbagai lembaga survey ber-reputasi tidak ada satu pun yang menjagokan Tuan Idaman dan pasangannya bakal terpilih. Tetapi Lembaga Pemilihan Resmi Kepala Daerah telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah Tuan Idaman.
Berbagai lembaga pemantau pemilu dan sejumlah ormas mengajukan protes keras. Tuan Idaman diduga terlibat money politic, melakukan intimidasi dan berbagai kecurangan lain. Tapi biarkan anjing menggonggong ... sekalian juga dech yang punya anjing menggonggong juga ..... aku tetap kepala daerah terpilih, demikianlah prinsip Tuan Idaman.
Setelah keputusan resmi ia dapat, Tuan Idaman merenung sejenak. Bagaimana ia bersusah payah untuk mendapat jabatan ini. Ia membangun jaringan yang luar biasa dan mengumpulkan uang dengan cara-cara yang tidak biasa. Ia menyampaikan berbagai janji yang sebetulnya ia sendiri tertawa geli apakah janji itu bisa diwujudkan atau tidak. Diantara janji-janjinya :
1. Akan menanggung biaya nikah setiap warganya.
2. Akan menyediakan makanan gratis setiap hari Minggu di alun-alun kota.
3. Akan menyediakan BBM gratis setiap malam Jumat antara pukul 23.30 s/d 00.00.
4. Akan menyediakan konsultasi dukun gratis.
5. Akan menanggung biaya ini, akan menggratiskan biaya itu, dan sebagainya.
Sebagai orang waras tentu banyak yang meragukan janji-janji tersebut, tetapi Tuan Idaman dengan dukungan Tim Kampanye yang solid dan rada beringas berusaha meyakinkan rakyat dan sedikit memaksa pemilih agar demi terjaganya kesinambungan pembangunan dan untuk mengangkat harkat martabat rakyat harus memilih Tuan Idaman.
Berbagai lembaga survey dengan cara-cara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan tidak satupun menempatkan Tuan Idaman sebagai pemenang. Tuan Idaman dan Tim nya menjawab enteng ”yah kalo maen bola khan bolanya bulat nah coblos juga sama, alat coblos nya juga sama-sama bulat, paling bedanya ada yang dikit runcing, jadi hasilnya bisa saja berbeda alias tidak sesuai dengan prediksi.”
Sehari setelah keputusan lembaga resmi menetapkan Tuan Idaman sebagai kepala daerah, Tuan Idaman menerima sejumlah tamu. Berbagai kalangan peminta-minta proyek, selain membawa bermacam ragam hadiah, juga menagih janji-janji proyek. Tuan Idaman dengan percaya dirinya mengatakan semua bisa diatur. Diantaranya ada suatu rombongan yang unik, beberapa pemuda yang kelihatan masih muda dan mengaku sebagai pengusaha muda.
Dari penampilan mereka (pakaian kucel, rambut acak-acakan, sepatu butut, celana belel) Tuan Idaman tidak yakin kalau mereka pengusaha muda, tapi apa boleh buat mereka tetap memaksa untuk diakui sebagai pengusaha muda. Yah pikir Tuan Idaman terserahlah, mau pengusaha kek, mau apa kek, yang penting aku adalah Kepala Daerah.
Dengan ramah Tuan Idaman menerima mereka ”silakan adik-adik pengusaha muda, apa yang bisa saya bantu .”
”Biasa Pak kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak sebagai kepala daerah”
”ho ho terima kasih ..... terima kasih .... ini adalah wujud demokrasi yang sesungguhnya .... rakyat telah menjatuhkan pilihan secara tepat ...... dan saya sangat menghargai itu ..... dan ... kalau bukan karena rakyat belum tentu saya mau menduduki posisi ini (sambil didalam hati ia tertawa geli)...... jadi apa yang bisa saya bantu nih?”
”Tidak apa-apa Pak kami hanya ingin mengucapkan selamat dan sebagai tanda turut bergembira kami menyerahkan tanda mata yang ada didalam kotak ini.”
Hati Tuan Idaman berbunga-bunga melihat kotak berwarna jingga tersebut, pastilah permata, intan berlian dan tentu juga diselipkan beberapa lembar cheque pikirnya, dan ah ujung-ujung pasti mereka minta proyek.
”Baik saya terima dan tentu saya akan mengingat kalian, ada kartu namanya Dik”
”Ada didalam kotak Pak, profil kami semua ada dalam kotak Pak”
”Baiklah nanti akan saya perhatikan.”
”Baik Pak Kepala Daerah, kalau begitu kami mohon pamit dulu, berhubung Bapak masih banyak tamu.”
”Baik dik terima kasih atas kunjungannya dan mohon dukungan untuk kepemimpinan saya didaerah ini.”
Serombongan anak muda tersebut segera pulang. Tuan Idaman sudah tidak sabar ingin membuka kotak tersebut, tapi sejumlah tamu masih banyak yang berkunjung, ia menerima mereka sampai dengan selesai.
Setelah tamu terakhir pulang, segeralah Tuan Idaman bergegas mengambil kotak pemberian sekelompok orang yang mengaku pengusaha muda tadi. Ia ingin tahu berapa banyak permata yang ada dan berapa besar jumlah cheque-nya, mudah-mudahan ada dollarnya juga harap Tuan Idaman. Dengan perlahan ia membuka kotak ...................... setelah kotak terbuka betapa kagetnya Tuan Idaman menemukan lembar bertuliskan spidol yang berisi :
YANG TERHORMAT TUAN IDAMAN :
KAMI KAUM MUDA ANTI KORUPSI & SELINGKUH MENYERAHKAN BEBERAPA DOKUMEN, FOTO & VCD YANG BERISI :
1. GAMBAR TUAN SEDANG MENERIMA UANG DARI PENGUSAHA HITAM
2. GAMBAR TUAN DENGAN SELINGKUHAN TUAN DISEBUAH KAMAR HOTEL
3. DOKUMEN PERJANJIAN TUAN DENGAN SEJUMLAH ORANG BERMASALAH
4. VCD TENTANG KEBEJATAN TUAN
5. DAN BUKTI-BUKTI LAIN TENTANG PERILAKU IMMORAL TUAN.
”Kami mohon Tuan segera meletakkan jabatan secara terhormat. Sebagai catatan semua barang diatas telah kami gandakan dan siap dijadikan alat bukti hukum apabila Tuan tidak meletakkan jabatan.”
Tuan Idaman kaget bukan alang kepalang, ia segera memegang dada kirinya yang terasa sesak dan perih, penyakit jantungnya dirasakan kumat ......................... aufgh aufgh aurghrrfgh Tuan Idaman mengerang dan segera terjerembab jatuh kelantai ................................................. ???????????
Berbagai lembaga pemantau pemilu dan sejumlah ormas mengajukan protes keras. Tuan Idaman diduga terlibat money politic, melakukan intimidasi dan berbagai kecurangan lain. Tapi biarkan anjing menggonggong ... sekalian juga dech yang punya anjing menggonggong juga ..... aku tetap kepala daerah terpilih, demikianlah prinsip Tuan Idaman.
Setelah keputusan resmi ia dapat, Tuan Idaman merenung sejenak. Bagaimana ia bersusah payah untuk mendapat jabatan ini. Ia membangun jaringan yang luar biasa dan mengumpulkan uang dengan cara-cara yang tidak biasa. Ia menyampaikan berbagai janji yang sebetulnya ia sendiri tertawa geli apakah janji itu bisa diwujudkan atau tidak. Diantara janji-janjinya :
1. Akan menanggung biaya nikah setiap warganya.
2. Akan menyediakan makanan gratis setiap hari Minggu di alun-alun kota.
3. Akan menyediakan BBM gratis setiap malam Jumat antara pukul 23.30 s/d 00.00.
4. Akan menyediakan konsultasi dukun gratis.
5. Akan menanggung biaya ini, akan menggratiskan biaya itu, dan sebagainya.
Sebagai orang waras tentu banyak yang meragukan janji-janji tersebut, tetapi Tuan Idaman dengan dukungan Tim Kampanye yang solid dan rada beringas berusaha meyakinkan rakyat dan sedikit memaksa pemilih agar demi terjaganya kesinambungan pembangunan dan untuk mengangkat harkat martabat rakyat harus memilih Tuan Idaman.
Berbagai lembaga survey dengan cara-cara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan tidak satupun menempatkan Tuan Idaman sebagai pemenang. Tuan Idaman dan Tim nya menjawab enteng ”yah kalo maen bola khan bolanya bulat nah coblos juga sama, alat coblos nya juga sama-sama bulat, paling bedanya ada yang dikit runcing, jadi hasilnya bisa saja berbeda alias tidak sesuai dengan prediksi.”
Sehari setelah keputusan lembaga resmi menetapkan Tuan Idaman sebagai kepala daerah, Tuan Idaman menerima sejumlah tamu. Berbagai kalangan peminta-minta proyek, selain membawa bermacam ragam hadiah, juga menagih janji-janji proyek. Tuan Idaman dengan percaya dirinya mengatakan semua bisa diatur. Diantaranya ada suatu rombongan yang unik, beberapa pemuda yang kelihatan masih muda dan mengaku sebagai pengusaha muda.
Dari penampilan mereka (pakaian kucel, rambut acak-acakan, sepatu butut, celana belel) Tuan Idaman tidak yakin kalau mereka pengusaha muda, tapi apa boleh buat mereka tetap memaksa untuk diakui sebagai pengusaha muda. Yah pikir Tuan Idaman terserahlah, mau pengusaha kek, mau apa kek, yang penting aku adalah Kepala Daerah.
Dengan ramah Tuan Idaman menerima mereka ”silakan adik-adik pengusaha muda, apa yang bisa saya bantu .”
”Biasa Pak kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak sebagai kepala daerah”
”ho ho terima kasih ..... terima kasih .... ini adalah wujud demokrasi yang sesungguhnya .... rakyat telah menjatuhkan pilihan secara tepat ...... dan saya sangat menghargai itu ..... dan ... kalau bukan karena rakyat belum tentu saya mau menduduki posisi ini (sambil didalam hati ia tertawa geli)...... jadi apa yang bisa saya bantu nih?”
”Tidak apa-apa Pak kami hanya ingin mengucapkan selamat dan sebagai tanda turut bergembira kami menyerahkan tanda mata yang ada didalam kotak ini.”
Hati Tuan Idaman berbunga-bunga melihat kotak berwarna jingga tersebut, pastilah permata, intan berlian dan tentu juga diselipkan beberapa lembar cheque pikirnya, dan ah ujung-ujung pasti mereka minta proyek.
”Baik saya terima dan tentu saya akan mengingat kalian, ada kartu namanya Dik”
”Ada didalam kotak Pak, profil kami semua ada dalam kotak Pak”
”Baiklah nanti akan saya perhatikan.”
”Baik Pak Kepala Daerah, kalau begitu kami mohon pamit dulu, berhubung Bapak masih banyak tamu.”
”Baik dik terima kasih atas kunjungannya dan mohon dukungan untuk kepemimpinan saya didaerah ini.”
Serombongan anak muda tersebut segera pulang. Tuan Idaman sudah tidak sabar ingin membuka kotak tersebut, tapi sejumlah tamu masih banyak yang berkunjung, ia menerima mereka sampai dengan selesai.
Setelah tamu terakhir pulang, segeralah Tuan Idaman bergegas mengambil kotak pemberian sekelompok orang yang mengaku pengusaha muda tadi. Ia ingin tahu berapa banyak permata yang ada dan berapa besar jumlah cheque-nya, mudah-mudahan ada dollarnya juga harap Tuan Idaman. Dengan perlahan ia membuka kotak ...................... setelah kotak terbuka betapa kagetnya Tuan Idaman menemukan lembar bertuliskan spidol yang berisi :
YANG TERHORMAT TUAN IDAMAN :
KAMI KAUM MUDA ANTI KORUPSI & SELINGKUH MENYERAHKAN BEBERAPA DOKUMEN, FOTO & VCD YANG BERISI :
1. GAMBAR TUAN SEDANG MENERIMA UANG DARI PENGUSAHA HITAM
2. GAMBAR TUAN DENGAN SELINGKUHAN TUAN DISEBUAH KAMAR HOTEL
3. DOKUMEN PERJANJIAN TUAN DENGAN SEJUMLAH ORANG BERMASALAH
4. VCD TENTANG KEBEJATAN TUAN
5. DAN BUKTI-BUKTI LAIN TENTANG PERILAKU IMMORAL TUAN.
”Kami mohon Tuan segera meletakkan jabatan secara terhormat. Sebagai catatan semua barang diatas telah kami gandakan dan siap dijadikan alat bukti hukum apabila Tuan tidak meletakkan jabatan.”
Tuan Idaman kaget bukan alang kepalang, ia segera memegang dada kirinya yang terasa sesak dan perih, penyakit jantungnya dirasakan kumat ......................... aufgh aufgh aurghrrfgh Tuan Idaman mengerang dan segera terjerembab jatuh kelantai ................................................. ???????????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar