Sabtu, 02 Agustus 2008

AUTHENTIC PERSONAL BRANDING & CALON PRESIDEN

Hubert K. Rampersad, B.S.,M.Sc., Ph.D seorang konsultan ternama dan diakui secara internasional dalam bidang Organizational Behavior dan Business Management mengarang sebuah buku yang cukup apik yaitu Authentic Personal Branding (APB). Dr. Rampersad mengulas cukup baik tentang kekuatan APB. APB adalah merek pribadi seseorang. Identitas yang membedakan antara diri seseorang dengan orang lain. Ia adalah kekuatan yang tidak dapat diimitasi.

Merek menjadi sesuatu yang sangat penting hal ini bisa dilihat dari data yang disampaikan oleh McNally & Speak (2003) sebagai berikut :

1. Rata-rata setiap orang Amerika Utara dihadapkan dengan lebih dari 300 pesan merek setiap harinya.
2. Orang bersedia membayar dengan harga lebih tinggi sembilan sampai dua belas persen untuk sebuah merek yang mereka kenal dan dipercaya dibandingkan merek yang tidak begitu mereka kenal.
3. Merek Coca-Cola bernilai kira-kira setengah dari nilai pasar perusahaan secara keseluruhan.

Dalam buku APB disebutkan juga bahwa Branding lebih penting dari pemasaran dan penjualan. Dalam bukunya “The Brand Called You” (2005) Peter Montoya menyatakan bahwa ada perbedaan antara pemasaran, penjualan dan Branding, yaitu :

1. Memasarkan adalah mempresentasikan.
2. Menjual adalah meyakinkan.
3. Branding adalah mempengaruhi.

Branding adalah proses menciptakan sebuah identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi dan perasaan tertentu terhadap identitas itu. Jadi inti branding adalah mempengaruhi dan sebagaimana diketahui tugas utama dari seorang “leader” adalah mempengaruhi, mempengaruhi adalah “main mission” dari leadership. Disinilah letak hubungan yang penting antara Authenttic Personal Branding (APB) dengan Calon Presiden (Capres) karena Capres adalah Calon Pemimpin Besar.

Pertanyaannya apakah Capres di Indonesia saat ini sudah memiliki personal branding yang kuat? Dan yang terpenting apakah sudah memiliki personal branding yang authentic?. Apa yang membedakan SBY dengan yang lain, MEGA dengan yang lain, WIRANTO dengan yang lain, PRABOWO dengan yang lain, SULTAN HAMENGKUBOWONO X dengan yang lain, YUSUF KALLA dengan yang lain. Apa kekuatan personal mereka yang authentic sehingga bisa membedakan mereka dengan yang lainnya.

Untuk itu hendaknya para Capres ini dan yang lainnya yang berminat jadi Capres harus segera membangun dan mengsosialisasikan Authentic Personal Branding (APB) mereka, bagi yang sudah memiliki APB tinggal memantapkan. Untuk kasus Amerika tidak begitu susah membangun APB, karena partai mereka Republik dan Demokrat sesungguh telah memberitahu khalayak apa yang menjadi branding mereka. Untuk Indonesia mission-diferentiation dari setiap partai sangatlah tipis, kita relative melihat yang sama. Untuk Partai di Indonesia silakan bangun “Authentic Party Branding” dan untuk Capres silakan bangun “Authentic Personal Branding” jika anda ingin tampil beda dan memiliki kekuatan yang authentic. Bagi anda para pembaca apakah sudah memiliki authentic personal branding?

Tidak ada komentar: