Pagi tadi aku berkesempatan bincang-bincang dengan Pak Tanri Abeng di Hotel Grand Aquilla Bandung dalam acara Sertifikasi Profesi Manajemen. Perbincangan yang sangat menarik. Pak Tanri mengatakan manajemen adalah sebuah profesi sebagaimana dokter, lawyer, arsitek, dsbnya. Setiap profesi memiliki disiplin. Kekeliruan kita selama ini adalah menganggap manajemen bukan sebagai profesi dan tentunya kita pun menjalankannya secara tidak disiplin. Nah, inilah salah satu pangkal tolak dari permasalahan bangsa ini. Pak Tanri mengenang diawal tahun 1998 dia ditunjuk oleh Pak Harto yang kala itu sebagai Presiden RI sebagai anggota Dewan Ketahanan Ekonomi Nasional dan yang terpikir saat itu adalah bagaimana menata BUMN yang jumlahnya seabreg. Kemudian Pak Tanri ditunjuk sebagai Menteri Negara BUMN. Saat itu visionnya adalah "create value" dan strateginya adalah melakukan pengelolaan BUMN secara terpadu. Tadinya ada 158 BUMN yang tersebar di 17 Departemen, kemudian dialihkan pengelolaannya dibawah Menneg BUMN. Setelah dikelola secara terpadu ada peningkatan value dari BUMN, diantaranya yang meningkat secara signifikan adalah TELKOM.
Menurut beliau sebagai bangsa meskinya memiliki visi yang jelas seperti Malaysia 2020 (terbukti ini mampu membawa Malaysia lebih maju dan cukup taktis dalam mengatasi krisis ekonomi tahun 1998). Setelah adanya visi diperlukan strategi yang jelas dalam memandu program-program untuk mencapai visi tersebut. Dalam menjalankan itu semua diperlukan komitmen dan disiplin. Untuk mencapai kemajuan sebagaimana yang diharapkan kita harus memiliki itu semua Visi, Strategi, Komitmen dan Disiplin, ini tampaknya menjadi kelemahan kita. Jadi siapapun anda yang ingin menjadi Calon Presiden 2009 perlu mempertimbangkan secara sungguh-sungguh hal tersebut : memiliki visi, punya strategi, memiliki komitmen dan disiplin menjalankannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar