Interpretasi mimpi (dream interpretation) atau sering juga disebut dengan dream analysis adalah suatu bagian penting dalam menganalisa perilaku dan kepribadian seseorang, termasuk bagian dalam melakukan penanganan psikologis khususnya melalui pendekatan psikoanalisa. Menurut JP Chaplin , Ph.D dream intrepretation adalah "the process of deciphering of the meaning a dream." Dalam pengertian ini jelas bahwa dream interpretation merupakan proses bagaimana seorang ahli berupaya membaca serta mengkaji makna dari sebuah mimpi.
Sedangkan Arthur S. Reber dan Emily Reber membahas dalam pengertian dream analysis, yang menurutnya adalah "a technique originally used in psychoanalysis whereby the contents of dreams are analysed for underlying or disguised motivation, symbolic meanings or evidence of symbolic interpretations." Dalam pengertian ini menunjukkan bahwa interpretasi mimpi merupakan salah satu tehnik yang digunakan dalam psikoanalisa terutama dalam menelusuri dorongan yang tersembunyi, memaknakan simbol-simbol tertentu dan mencari bukti atas interpretasi simbol tersebut.
Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisa, adalah seorang ahli yang mencoba secara sistematis mengkaji permasalahan mimpi. Ia menggunakannya sebagai salah satu metoda penting dalam menangani klien yang memiliki permasalahan psikologis. Menurut Freud ada hubungan yang kuat antara proses dan mimpi seseorang dengan kehidupannya, apakah kehidupan masa lalu, masa kini atau harapan-harapannya (kehidupan masa mendatang).
Materi yang membentuk sebuah mimpi bisa berasal dari suatu pengalaman obyektif (memang terjadi) maupun subyektif (hanya dirasakan individu tersebut) yang mungkin diredam sedemikian rupa olehnya dan masuk kedalam bawah sadar yang bersangkutan. Kemudian pengalaman tersebut direproduksi kembali atau diingat kembali dalam proses mimpi. Ini mencakup juga harapan tentang sesuatu yang diinginkan atau didambakan untuk terjadi dimasa yang akan datang, diredam sedemikian rupa untuk kemudian direproduksi dalam mimpi.
Menurut Sigmund Freud, stimulus dan sumber dari kemunculan sebuah mimpi ada 4, yaitu :
1. External Sensory Stimuli
2. Internal (subjective) Sensory Excitations
3. Internal Organic Somatic Stimuli
4. Psychical Source of Stimulation
Jika kita sederhanakan stimulus dan sumber tersebut bisa muncul dari dalam diri individu tersebut seperti dorongan tertentu, harapan dan keinginan-keinginan atau yang bersifat eksternal yang biasanya berasal dari pengalaman obyektif atau bisa juga karena rangsangan organ badan maupun kondisi fisik.
Pembahasan Freud tentang mimpi tidak terlepas dari pemahaman tentang consciousness dan unconsciousness, yaitu suatu pergulatan antara kondisi sadar dan bawah sadar. Menurut Freud dalam pendekatan psikoanalis kepribadian manusia sangat dipengaruhi oleh unconsciousness-nya. Secara sederhana dapat disebut bahwa segala kejadian dan perasaan yang tidak disukai atau tidak menyenangkan akan diredam kedalam bawah sadar, namun ini adalah enerji yang memerlukan pelepasan dan salah satu way-out-nya adalah dalam bentuk mimpi. Demikian pula harapan yang tidak mungkin diungkapkan atau ditampilkan akan diredam kemudian muncul dalam bentuk mimpi.
Freud mencoba mengkaji makna mimpi melalui simbolisasi peristiwa yang terjadi dalam mimpi. Simbolisasi ini bisa dengan cara mengkaji melalui Folklore, yaitu melalui tradisi dan budaya yang berkembang diketahui makna dari sebuah mimpi. Artinya dalam tradisi atau budaya dapat dilihat makna suatu peristiwa dan biasanya hal ini sudah terekam sedemikian rupa dan sudah melalui pembuktian dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Simbolisasi juga dapat dikaji melalui yang disebut dengan "The Language of Symbol."
Contoh pemanfaatan folklore seperti mimpi tentang ular. Ular kadang-kadang dipersepsikan sebagai makhluk jahat, namun disisi lain juga dimaknakan sebagai simbol penis, simbol dari keinginan seksual. Sehingga seseorang yang bermimpi tentang ular sering dimaknakan orang tersebut sedang mengalami suatu ketakutan, ancaman dari suatu kejahatan. Disisi lain jika seseorang anak gadis bermimpi tentang ular dipersepsikan sebagai keinginan untuk kawin (keinginan akan penis).
Beberapa contoh interpretasi mimpi menurut Geddes dan Grosset :
1. Mimpi tentang Uang. uang adalah representasi kekuasaan dan seks, namun uang juga dapat bermakna sesuatu yang bernilai, sehingga analisa seseorang yang mimpi tentang uang dapat berkaitan dengan sesuatu hal yang sangat bernilai dengan dirinya, tentang kekuasaan atau problema seks (ketepatan analisa mimpi dikaitkan dengan anamnesa, wawancara dengan yang bersangkutan dan menghubungkan dengan perilaku sehari-hari yang bersangkutan).
2.Mimpi tentang topeng, berarti ada sesuatu yang hendak disembunyikan, ia merasakan suatu kesalahan kemudian ingin menutupinya.
3.Mimpi tentang obat-obatan, adanya penghayatan terhadap rasa kesulitan dan yang bersangkutan ingin keluar dari situasi sulit tersebut.
4. Mimpi tentang peta menurut folklore gypsy bermakna bahwa yang bersangkutan akan segera meninggalkan kampung halamannya.
5. Mimpi tentang rokok, memiliki makna tentang suatu kejayaan yang keliru, merasa memiliki kejayaan namun sebenarnya tidak.
Masih cukup banyak simbol mimpi yang tidak mungkin penulis uraikan dalam kolom yang terbatas ini. Namun, sebagai tambahan penulis perlu tambahkan mimpi yang berdimensi spiritual atau memiliki makna keagamaan tertentu. Misalnya diagama tertentu dipercaya, seseorang yang bermimpi bertemu bidadari adalah sebuah panggilan untuk melakukan perjuangan untuk membela agamanya sehingga yang bersangkutan tewas kemudian disambut oleh bidadari dari surga.
Analisa dan interpretasi mimpi sangat penting untuk menangani kasus psikologi melalui pendekatan psikoanalisis. Dalam pendekatan ini seseorang yang memiliki permasalahan psikologis akan dikaji segala mimpi yang ia alami, kemudian ditelusuri dikaitkan dengan pengalamannya, kehidupan sehari-hari dan harapan-harapannya. Seringkali mimpi juga merupakan simbolisasi dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan kemudian menimbulkan gangguan psikologis tertentu. Melalui analisa dan interpretasi mimpi yang akurat akan ditemukan akar permasalahan psikologis-nya dan kemudian dapat dirancang suatu bentuk penanganan psikologis yang komprehensif.
Sedangkan Arthur S. Reber dan Emily Reber membahas dalam pengertian dream analysis, yang menurutnya adalah "a technique originally used in psychoanalysis whereby the contents of dreams are analysed for underlying or disguised motivation, symbolic meanings or evidence of symbolic interpretations." Dalam pengertian ini menunjukkan bahwa interpretasi mimpi merupakan salah satu tehnik yang digunakan dalam psikoanalisa terutama dalam menelusuri dorongan yang tersembunyi, memaknakan simbol-simbol tertentu dan mencari bukti atas interpretasi simbol tersebut.
Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisa, adalah seorang ahli yang mencoba secara sistematis mengkaji permasalahan mimpi. Ia menggunakannya sebagai salah satu metoda penting dalam menangani klien yang memiliki permasalahan psikologis. Menurut Freud ada hubungan yang kuat antara proses dan mimpi seseorang dengan kehidupannya, apakah kehidupan masa lalu, masa kini atau harapan-harapannya (kehidupan masa mendatang).
Materi yang membentuk sebuah mimpi bisa berasal dari suatu pengalaman obyektif (memang terjadi) maupun subyektif (hanya dirasakan individu tersebut) yang mungkin diredam sedemikian rupa olehnya dan masuk kedalam bawah sadar yang bersangkutan. Kemudian pengalaman tersebut direproduksi kembali atau diingat kembali dalam proses mimpi. Ini mencakup juga harapan tentang sesuatu yang diinginkan atau didambakan untuk terjadi dimasa yang akan datang, diredam sedemikian rupa untuk kemudian direproduksi dalam mimpi.
Menurut Sigmund Freud, stimulus dan sumber dari kemunculan sebuah mimpi ada 4, yaitu :
1. External Sensory Stimuli
2. Internal (subjective) Sensory Excitations
3. Internal Organic Somatic Stimuli
4. Psychical Source of Stimulation
Jika kita sederhanakan stimulus dan sumber tersebut bisa muncul dari dalam diri individu tersebut seperti dorongan tertentu, harapan dan keinginan-keinginan atau yang bersifat eksternal yang biasanya berasal dari pengalaman obyektif atau bisa juga karena rangsangan organ badan maupun kondisi fisik.
Pembahasan Freud tentang mimpi tidak terlepas dari pemahaman tentang consciousness dan unconsciousness, yaitu suatu pergulatan antara kondisi sadar dan bawah sadar. Menurut Freud dalam pendekatan psikoanalis kepribadian manusia sangat dipengaruhi oleh unconsciousness-nya. Secara sederhana dapat disebut bahwa segala kejadian dan perasaan yang tidak disukai atau tidak menyenangkan akan diredam kedalam bawah sadar, namun ini adalah enerji yang memerlukan pelepasan dan salah satu way-out-nya adalah dalam bentuk mimpi. Demikian pula harapan yang tidak mungkin diungkapkan atau ditampilkan akan diredam kemudian muncul dalam bentuk mimpi.
Freud mencoba mengkaji makna mimpi melalui simbolisasi peristiwa yang terjadi dalam mimpi. Simbolisasi ini bisa dengan cara mengkaji melalui Folklore, yaitu melalui tradisi dan budaya yang berkembang diketahui makna dari sebuah mimpi. Artinya dalam tradisi atau budaya dapat dilihat makna suatu peristiwa dan biasanya hal ini sudah terekam sedemikian rupa dan sudah melalui pembuktian dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Simbolisasi juga dapat dikaji melalui yang disebut dengan "The Language of Symbol."
Contoh pemanfaatan folklore seperti mimpi tentang ular. Ular kadang-kadang dipersepsikan sebagai makhluk jahat, namun disisi lain juga dimaknakan sebagai simbol penis, simbol dari keinginan seksual. Sehingga seseorang yang bermimpi tentang ular sering dimaknakan orang tersebut sedang mengalami suatu ketakutan, ancaman dari suatu kejahatan. Disisi lain jika seseorang anak gadis bermimpi tentang ular dipersepsikan sebagai keinginan untuk kawin (keinginan akan penis).
Beberapa contoh interpretasi mimpi menurut Geddes dan Grosset :
1. Mimpi tentang Uang. uang adalah representasi kekuasaan dan seks, namun uang juga dapat bermakna sesuatu yang bernilai, sehingga analisa seseorang yang mimpi tentang uang dapat berkaitan dengan sesuatu hal yang sangat bernilai dengan dirinya, tentang kekuasaan atau problema seks (ketepatan analisa mimpi dikaitkan dengan anamnesa, wawancara dengan yang bersangkutan dan menghubungkan dengan perilaku sehari-hari yang bersangkutan).
2.Mimpi tentang topeng, berarti ada sesuatu yang hendak disembunyikan, ia merasakan suatu kesalahan kemudian ingin menutupinya.
3.Mimpi tentang obat-obatan, adanya penghayatan terhadap rasa kesulitan dan yang bersangkutan ingin keluar dari situasi sulit tersebut.
4. Mimpi tentang peta menurut folklore gypsy bermakna bahwa yang bersangkutan akan segera meninggalkan kampung halamannya.
5. Mimpi tentang rokok, memiliki makna tentang suatu kejayaan yang keliru, merasa memiliki kejayaan namun sebenarnya tidak.
Masih cukup banyak simbol mimpi yang tidak mungkin penulis uraikan dalam kolom yang terbatas ini. Namun, sebagai tambahan penulis perlu tambahkan mimpi yang berdimensi spiritual atau memiliki makna keagamaan tertentu. Misalnya diagama tertentu dipercaya, seseorang yang bermimpi bertemu bidadari adalah sebuah panggilan untuk melakukan perjuangan untuk membela agamanya sehingga yang bersangkutan tewas kemudian disambut oleh bidadari dari surga.
Analisa dan interpretasi mimpi sangat penting untuk menangani kasus psikologi melalui pendekatan psikoanalisis. Dalam pendekatan ini seseorang yang memiliki permasalahan psikologis akan dikaji segala mimpi yang ia alami, kemudian ditelusuri dikaitkan dengan pengalamannya, kehidupan sehari-hari dan harapan-harapannya. Seringkali mimpi juga merupakan simbolisasi dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan kemudian menimbulkan gangguan psikologis tertentu. Melalui analisa dan interpretasi mimpi yang akurat akan ditemukan akar permasalahan psikologis-nya dan kemudian dapat dirancang suatu bentuk penanganan psikologis yang komprehensif.
1 komentar:
waaaw. pak ada penjelasan yg lebih meyakinkan gak tentang kejadian tetang masa depan yg terdapat dalam mimpi. atau kejadian itu hanya merupakan kejadian yg secara gak sadar dilakukan kerena keinginan dalam mimpi.
Posting Komentar