Rabu, 04 Maret 2009

DEPRESI DAN KASUS DAVID HARTANTO WIDJAJA DI SINGAPORE (DUGAAN MENIKAM PROFESOR KEMUDIAN DIDUGA BUNUH DIRI)

Beberapa hari yang lalu kita mendengar terjadi kasus penikaman (DIDUGA) seorang professor yaitu Prof. Chan Kap Luk di Nanyang technological University (NTU) Singapore yang diduga dilakukan oleh seorang mahasiswanya dan kemudian setelah itu mahasiswa tersebut diduga bunuh diri dengan melompat dari gedung dan sebelumnya sempat memotong urat nadi terlebih dahulu. Mahasiswa tersebut tewas.

Sang mahasiswa David Hartanto Widjaja sebelumnya terkenal cerdas bahkan pernah memenangkan (juara III) lomba Olimpiade Matematika Siamo tingkat internasional di Malaysia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu dugaan adalah mahasiswa tersebut mengalami tekanan mental yang berat saat mengerjakan skripsinya. Ini suatu ironi dimana seorang yang cerdas secara intelektual namun tidak diimbangi oleh ketangguhan mental.

Tekanan yang datang bertubi-tubi dan kemudian terakumulasi sedemikian rupa menggiring individu kearah depresi. Perilaku individu kemudian berubah menjadi tidak efektif dan seolah-olah menjadi pribadi asing ditengah lingkungannya.

Depresi adalah suatu sikap emosi, kadangkala jelas pathologis, yang menyangkut suatu perasaan tidak sanggup dan tidak ada harapan, kadangkala menyita seluruh perasaan, disertai oleh suatu penurunan umum dari kegiatan psiko-fisik.

Ciri-ciri seorang terkena depresi adalah sebagai berikut :

1. Individu terlihat murung
2. Menarik diri dari pergaulan sosial
3. Kehilangan minat
4. Merasa diri tidak berguna dan atau merasa bersalah
5. Berpikir untuk bunuh diri

Ciri-ciri 1 s/d 3 dapat diatasi melalui terapi ringan, namun ciri-ciri 4 dan 5 memerlukan terapi yang intensif. Saat ini banyak siswa mulai dari tingkat TK s/d Mahasiswa mengalami kondisi depresi yang mempengaruhi efektivitas perilakunya. Banyak terjadi kasus bunuh diri dikalangan siswa, diantaranya yang cukup sering di Jepang, karena beban pengajaran atau kuliah yang dirasakan terlalu berat. Namun, ada pula peran individu yang memang secara mental rapuh. Guru dan Orang Tua harus peka terhadap situasi ini dan apabila menemukan indikasi diatas selayaknya memberikan penanganan yang tepat dan diperlukan terapi psikologis yang dilakukan psikolog.

Cara mengatasi secara sederhana apabila anda menemukan gejala 1 s/d 3 diatas melalui cara sebagai berikut :

1. Ajak individu tersebut berbicara dan anda harus menerima dirinya apa adanya.
2. Libatkan dalam kegiatan sosial dan berikan peran signifikan kepada yang bersangkutan.
3. Buatlah yang bersangkutan untuk tetap "sibuk" dan hargailah karyanya.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

maap mas.....tulisan anda ngga dilandasi bukti kuat ttg kematian sodara kita david.. kenyataan sampai skrg, masi blum dipastikan david membunuh kemudian bunuh diri seperti yg anda sebutkan... jadi kata2 anda mengenai david mati bunuh diri gara2 depresi, itu juga masi tanda tanya...

Zil mengatakan...

Terima kasih atas masukannya. Memang hal tersebut masih diduga (dalam artikel penulis edit dengan menambahkan kata-kata "diduga"). Penulisan tersebut sebagai hasil respon terhadap pemberitaan media massa saat peristiwa tersebut terjadi dan penulis mencoba mengkaitkan dengan banyaknya masalah depresi diseputar kita, meskipun kita harus menghormati Suadara kita David yang mungkin tidak Depresi dan juga mungkin tidak melakukan hal-hal seperti pemberitaan tersebut. Kita tunggu saja pemeriksaan lebih lanjut. Terima kasih atas masukan anda.

Anonim mengatakan...

dah tau berita terbarunya lum. david hartanto ga bunuh diri loe.. di duga dya di bunuh..