Perkembangan terakhir menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) menunjukkan bahwa posisi SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) semakin menguat. Beberapa langkah yang dilakukan SBY dengan elit Partai Demokrat menunjukkan bahwa semua tindakan dilakukan dengan cermat dan melalui perhitungan yang matang. Ini tentunya tidak terlepas dari sosok SBY sendiri.
Sebagaimana tulisan tentang SBY sebelumnya diblog ini, tokoh ini selain seorang yang berkepribadian santun juga adalah seorang yang cerdas. Ini tidak hanya hanya ditunjukkan dengan kulifikasi pendidikan Doktoralnya atau Master dari Webster University USA, tetapi juga terlihat dari berbagai tindakan yang dilakukannya yang menunjukan ia seorang yang brillian dalam bersikap dan bertindak.
Tidak berlebihan kiranya penulis menilai dalam kepribadian SBY berpadu dengan baik antara kemampuan Intelektual, Emosional dan Spiritual. Barangkali ini adalah contoh personifikasi seorang individu yang memiliki kemampuan IQ-EQ-SQ yang serasi.
Hal ini terlihat saat SBY menunjukkan sikap yang sangat matang dalam merespon tindakan Jusuf Kalla (JK) yang mencalonkan diri sebagai Presiden juga. Pendekatan yang dilakukan terhadap megawati dan PDIP melalui Hatta Rajasa menunjukkan sikap yang elegan. Kemudian rencana untuk mengumumkan Calon Wakil Presiden untuk mendampingi dirinya yang akan dilakukan di Bandung tepatnya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB menunjukkan suatu langkah yang sangat strategis sekaligus taktis.
Sebagaimana tulisan tentang SBY sebelumnya diblog ini, tokoh ini selain seorang yang berkepribadian santun juga adalah seorang yang cerdas. Ini tidak hanya hanya ditunjukkan dengan kulifikasi pendidikan Doktoralnya atau Master dari Webster University USA, tetapi juga terlihat dari berbagai tindakan yang dilakukannya yang menunjukan ia seorang yang brillian dalam bersikap dan bertindak.
Tidak berlebihan kiranya penulis menilai dalam kepribadian SBY berpadu dengan baik antara kemampuan Intelektual, Emosional dan Spiritual. Barangkali ini adalah contoh personifikasi seorang individu yang memiliki kemampuan IQ-EQ-SQ yang serasi.
Hal ini terlihat saat SBY menunjukkan sikap yang sangat matang dalam merespon tindakan Jusuf Kalla (JK) yang mencalonkan diri sebagai Presiden juga. Pendekatan yang dilakukan terhadap megawati dan PDIP melalui Hatta Rajasa menunjukkan sikap yang elegan. Kemudian rencana untuk mengumumkan Calon Wakil Presiden untuk mendampingi dirinya yang akan dilakukan di Bandung tepatnya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB menunjukkan suatu langkah yang sangat strategis sekaligus taktis.
Pemilihan ITB dan Bandung memiliki nilai historis. Dengan mempertimbangkan bahwa Bung Karno pernah berkuliah di ITB menunjukkan langkah cerdas SBY untuk merangkul para pendukung dan simpatisan Bung Karno (yang nota bene merangkul mendukung PDIP pula). Kota Bandung sebagai "Ibukota" Asia-Afrika memiliki nilai politis tersendiri. Apalagi saat dikaitkan dengan jaman perjuangan dan revolusi bahwa Bandung memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan negara ini. Bandung juga banyak melahirkan tokoh-tokoh perjuangan dan intelektual. Bandung sendiri dapat dikatakan sebagai Indonesia mini karena berbagai suku bermukim dikota ini. Banyak tokoh-tokoh dalam berbagai bidang dilahirkan atau dibesarkan dikota Bandung. Jadi apabila SBY merencanakan pengumuman Calon Wakil Presidennya di Bandung merupakan suatu langkah yang sangat tepat, bernilai historis, strategis sekaligus cerdas. Tidak semua hal harus dilakukan dari Jakarta bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar