Jumat, 22 Mei 2009

MEMILIH PEMIMPIN

Dalam blog ini penulis telah pernah mengulas tentang topik bagaimana memilih pemimpin. Namun, tetap saja topik ini menarik untuk terus diulas mengingat berbagai perkembangan yang terjadi. Pemimpin pada dasarnya adalah nakhoda yang menentukan arah perjalanan suatu organisasi, apakah organisasi tersebut berbentuk negara, institusi, perusahaan, kelompok dan sebagainya.

Pemimpin juga dapat tumbuh secara alamiah dan dalam batas tertentu dapat dibentuk. Beberapa ahli percaya bahwa faktor genetis berperan penting, namun beberapa ahli lainnya menganggap peran lingkungan jauh lebih penting. Pendekatan holistik menyebutkan peran genetis dan lingkungan sama pentingnya dalam membentuk seorang pemimpin.

Menilik beberapa pemimpin besar memang sebagian dari mereka lahir dari keluarga terkemuka, artinya peran genetis diasumsikan memberikan pengaruh yang besar. Namun, ada pula beberapa pemimpin besar lahir dari keluarga yang "biasa-biasa" saja namun tumbuh dalam lingkungan yang mendorong ia untuk menjadi pemimpin. Dalam keseluruhan kasus apakah mereka yang berasal dari keluarga yang terkemuka atau biasa-biasa saja, biasanya para pemimpin besar hidup dalam lingkungan yang penuh ujian, ditempa dengan berbagai kesulitan dan dihadapkan pada tantangan hidup yang luar biasa, namun mereka berhasil lolos, lulus dalam ujian kehidupan tersebut dan muncul sebagai pribadi yang memiliki kekuatan mental dan sosial yang luar biasa.

Kembali dalam memilih pemimpin, apa yang harus kita pertimbangkan sebelum memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin. Sebagaimana tulisan sebelumnya didalam blog ini, secara umum kepribadian seseorang ditentukan oleh lima hal, yaitu kemampuan intelektualnya, kehidupan emosi, kehidupan sosial, sikap kerja dan spritualitasnya. Apabila seseorang memiliki kualitas yang baik dalam kelima hal tersebut dapat diasumsikan ia memiliki kepribadian yang cukup tangguh untuk menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya.

Pada tataran berikutnya penilaian terhadap kelima aspek tersebut harus ditunjang dengan bagaimana visi-misi kepemimpinannya, apa startegi yang digunakan, bagaimana ia mengimplementasikan program-programnya dan yang tidak kalah penting bagaimana kapasitas sumber daya yang ia miliki. Sumber daya yang paling penting tentu manusia, hal ini dalam konteks kepemimpinan politik dapat berarti sejauh mana ia memiliki pengikut, bagaimana kekuatan tim yang ia miliki dan sejauhmana akses atau jaringan yang ia miliki. Kehandalan dalam sumber daya khususnya manusia, akan memudahkan ia dalam menjalankan program-program dan tentu memperlancar pencapaian visi-misi yang sudah dicanangkan.

Hal lain yang perlu juga diperhatikan bahkan cukup penting menyangkut rekam jejak yang bersangkutan, baik dalam hal moralitas maupun kinerja. Selain faktor mental dan kepribadian jangan pula diabaikan tentang kekuatan fisik dan kualitas kesehatannya. Tidak mungkin seseorang pemimpin sehebat apapun tetapi sakit-sakitan mampu menjalankan tugasnya secara baik.

Jadi pilihlah pemimpin yang sehat, cerdas, tangkas, memiliki spiritualitas dan moralitas, berintegritas, memiliki akseptabilitas, berkualitas dan tentu saja yang pantas.

Tidak ada komentar: