Minggu, 17 Mei 2009

PEMANFAATAN PSIKOLOGI DALAM KAMPANYE

Pemilihan Presiden sebentar lagi akan digelar, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2009. Lebih kurang selama satu bulan para kandidat yang saat ini terdiri dari tiga pasangan memperoleh kesempatan untuk melakukan kampanye, setelah itu memasuki minggu tenang sampai dengan saat pencontrengan.

Pada dasarnya ketiga pasangan tersebut telah memiliki modal dalam menjalankan kampanyenya. Mereka adalah tokoh publik yang telah dikenal luas. Pengenalan tersebut baik meliputi aspek positif maupun negatif, kelebihan maupun kekurangan mereka. Pada dasarnya mereka adalah orang yang memiliki reputasi, memiliki kualifikasi dan memiliki aset sosial maupun politik yang besar.

Masa kampanye ini adalah suatu masa untuk lebih menegaskan kembali kekuatan yang mereka miliki dan juga upaya untuk meyakinkan para pemilih akan potensi diri mereka sekaligus sebagai upaya untuk melakukan "counter" terhadap informasi yang melemahkan citra mereka dimata publik.

Psikologi sebagai suatu ilmu yang mengkhususkan pengkajian terhadap perilaku manusia memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi massa. Salah satu kajian psikologi tentang hal ini adalah psikologi massa, yaitu suatu pendekatan dan praktik ilmu psikologi dalam menganalisa perilaku massa, mempengaruhi dan mengendalikan perilaku massa. Pemanfaatan psikologi ini sangat penting dalam kampanye untuk mempengaruhi para pemilih dalam menentukan sikap politik mereka dan menentukan pilihan mereka.

Kampanye untuk pemilihan Presiden di di Amerika sejak dahulu sampai dengan saat kampanye Barrack Obama diorganisasikan oleh suatu tim yang solid, yang diantaranya memanfaatkan para ahli psikologi untuk mengelola format kampanye para Capres maupun Cawapres agar mampu mempengaruhi massa pemilih.

Beberapa pertimbangan psikologi yang dapat dilakukan dalam proses kampanye, yaitu :

1. Menentukan karakter pemilih.
2. Mengetahui ekspektasi pemilih.
3. Menentukan "need and want" pemilih.
4. Menentukan tema kampanye yang tepat.
5. Menentukan strategi,materi dan program kampanye.
6. Melakukan rekrumen, seleksi dan penugasan tim dan juru kampanye.
7. Membekali tim kampanye dan juru kampanye.
8. Menganalisa karakteristik kompetitor.
9. Menganalisa katakteristik konstituen kompetitor.
10. Menganalisa SWOT kandidat.
11. Membangun citra positif kandidat.
12. Melakukan counter issues terhadap citra negatif.

Kegiatan diatas merupakan sebagian dari hal-hal penting yang dapat dilakukan para ahli psikologi dalam mendukung suatu tim kampanye. Beberapa kegiatan lain yang perlu dicermati adalah menyangkut pembajakan massa pemilih oleh kompetitor, black campaign dan proses penggembosan sumber daya oleh kompetitor. Pemanfaatan ilmu psikologi dan para ahli psikologi dapat mengatasi hal tersebut diatas dan mampu mendorong kinerja tim kampanye untuk bekerja secara optimal.

Selamat berkampanye, semoga fair play dan supportivitas dijunjung tinggi oleh seluruh kandidat.

Tidak ada komentar: