Senin, 21 Desember 2009

SOCIAL INTELLIGENCE

Daniel Goleman pengarang buku terkenal Emotional Intelligence menegaskan bahwa keberhasilan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh kecerdasan inteletual. Kecerdasan intelektual yang secara konvensional dikaitkan dengan kemampuan berpikir logis, matematis, spatial dan kemampuan verbal. Aspek emosional sering sekali menjadi faktor penting kesuksesan seseorang selain faktor kecerdasan intelektual. Faktor sukses lainnya yang berpengaruh penting adalah kemampuan membangun relasi sosial.

Setelah sukses mengeluarkan buku tentang emotional intelligence, Daniel Goleman mempublikasikan pemikirannya tentang Social Intelligence (SI). SI pada dasarnya menyangkut keterampilan seseorang dalam membangun relasi dan menempatkan dirinya secara efektif dalam situasi sosial.

Menurut Goleman ada dua hal penting menyangkut SI ini, yaitu Social Awareness (SA) dan Social Facility (SF). SA berkaitan dengan kesadaran dan pemahaman seseorang terhadap orang lain, sedangkan SF adalah berkaitan dengan apa yang dapat kita lakukan berkaitan dengan kesadaran dan pemahaman tersebut.

SA merujuk pada penghargaan terhadaan diri orang lain, memahami perasaan dan pikiran orang lain dan beradaptasi dengan situasi sosial yang kompleks. SA mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Primal Empathy : Memahami perasaan orang lain, peka terhadap reaksi non-verbal.
2. Attunement : mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, menyesuaikan diri terhadap orang lain.
3. Empathic Accuracy : Memahami secara tepat perasaan, pikiran dan maksud orang lain.
4. Social Cognition : Mengetahui bagaimana perkembangan situasi sosial.

Sedangkan SF berkaitan dengan penyediaan dukungan terhadap penerapan SA. SF pada dasarnya mendukung proses interaksi sosial yang efektif. SF meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Synchrony : kemampuan berinteraksi sosial secara tepat pada tingkat non-verbal.
2. Self-Presentation : Kemampuan mempresentasikan diri secara efektif.
3. Influence : Meningkatkan efektivitas interaksi sosial.
4. Concern : Peduli terhadap kebutuhan orang lain dan menindaklanjuti pemenuhan kebutuhan tersebut.

Jika dikaitkan dengan emotional intelligence, maka social awareness sangat terkait dengan self-awareness, sedangkan social facility terkait dengan self-management. Artinya keterampilan berinteraksi secara sosial sangat terkait pula dengan aspek emosional seseorang. Kesadaran sosial dapat terjadi dengan baik baik apabila didukung oleh kesadaran diri yang baik. Demikian pula social-facility dapat berlangsung efektif sangat tergantung pada kemampuan mengelola diri atau self-management.

Tidak ada komentar: