Kamis, 23 Juli 2009

MEROKOK DAPAT MENINGKATKAN KINERJA?

Sebelumnya dalam blog ini penulis pernah menulis tentang masalah rokok, bagaimana kerugiannya dan bagaimana harus menghentikannya. Namun, dalam beberapa diskusi dan observasi, selain kerugian, merokok pun memiliki beberapa keuntungan, meskipun ini sangat hipotetis, termasuk dugaan bahwa merokok dapat meningkatkan kinerja seseorang.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Winston Butts dari Vantage University mencoba membuktikan hal tersebut. Butts membuat penelitian dengan judul “Effect of Smoking on Management Performance.”

Menurut pengamatan Butts dalam beberapa tahun belakangan banyak perusahaan yang mencoba mengimplementasikan program untuk menghentikan/melarang merokok dilingkungan kerja (Ash). Program ini diharapkan dapat mengurangi biaya kesehatan dan juga sekaligus untuk menghormati hak-hak bagi karyawan yang tidak merokok (Butts).

Namun, beberapa penelitian terkadang menghasilkan kesimpulan yang berbeda, ada yang mengatakan merokok mengganggu produktivitas, ada pula yang menganggap merokok dapat meningkatkan produktivitas.

Butts melakukan penelitian dengan melibatkan 15 Manager sebagai responden. Delapan orang Manager merokok ditempat kerja dan tujuh bukan perokok. Sepuluh Manager adalah wanita dan lima pria. Usia rata-rata 36,3 tahun, responden termuda berusia 21 tahun dan tertua 65 tahun.

Waktu penelitian berlangsung 10 hari dimana para Manager tersebut diobservasi saat bekerja. Setiap seorang manager melakukan yang benar diberikan nilai, jika melakukan kesalahan nilainya dikurangi. Setelah 10 hari diobservasi dilihat jumlah total nilai yang diperoleh oleh setiap Manager.

Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja para Manager berhubungan dengan status merokoknya. Hasil analisa menunjukkan korelasi koefisien 0,20. Secara statistik memang tidak begitu signifikan, tetapi tetap menunjukkan adanya suatu hubungan. Dengan kata lain para Manager yang merokok memiliki kinerja sedikit lebih baik dari yang tidak merokok. Namun, tampaknya agak sedikit sumir untuk mengatakan bahwa merokok dapat meningkatkan kinerja, karena perlu dipertimbangkan secara lebih seksama apakah variabel lain dikontrol secara ketat atau tidak.

Jika memang merokok dapat meningkatkan produktivitas itu mungkin disebabkan dengan merokok Manager bisa merasa lebih tenang saat menghadapi permasalahan sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik (Puffer). Atau bisa juga merokok merupakan suatu sinyal terhadap status dan kematangan seseorang (Burns) dan Manager merokok untuk meningkatkan citra dirinya.

Dengan nada sedikit satire, Butts menyimpulkan penelitiannya bahwa untuk meningkatkan kinerja tampaknya perusahaan perlu merekrut Manager yang merokok atau menganjurkan Manager yang bukan perokok untuk memulai merokok. Anda percaya?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tidak setuju bgt! tampak terlihat egois hanya untuk kepentingan sebuah kinerja sbh perusahaan, akan tetapi di banyak hal itu sangat merugikan org yang bukan perokok dan bumi kta sendiri kan bang yah ? -,-