Alhamdulillah, Bismillah dan Insya Allah, penulis singkat dengan ABI. Perkataan ini dalam suatu rangkaian pertama sekali penulis dengar dari Kabulog yang juga Mantan Gubernur NAD yaitu Bapak DR. Mustafa Abubakar (MA). Istilah ABI adalah singkatan yang penulis buat sendiri untuk lebih memudahkan pemahaman sekaligus mengandung arti ABI adalah "Ayah" yang menuntun kita dalam bersikap dan bertindak. Menurut MA istilah itu menjadi kekuatan batinnya untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Hal ini tidak terlepas dari pengalaman hidup beliau yang dihadapkan oleh berbagai tantangan sehingga memerlukan ketangguhan mental dan iman untuk dapat mengatasinya. Saat menjadi Pejabat Gubernur NAD yang baru mengalami tsunami dan konflik yang berkepanjangan, MA menjalankan tugasnya dengan tantangan yang sangat luar biasa. Namun, MA menghadapi semua hal tersebut dengan bekal ABI.
ABI yang pertama adalah Alhamdulillah mengandung arti ucapan syukur kepada Sang Maha Pencipta. Bahwa seluruh kenikmatan yang diberikan oleh NYA melebihi dari kesusahan maupun penderitaan yang kita dapat. Kenikmatan dari NYA tak ternilai harganya, wajib kita syukuri. Dibalik setiap kesenangan dan kesusahan sesungguhnya ada hikmat dan kalau kita mampu mengambil hikmah maka kita pun akan memperoleh kenikmatan yang sejati. Musibah itu adalah pelajaran, bukankah pelajaran akan membawa kita kepada kebahagiaan dan kebahagiaan itu adalah kenikmatan. Jadi segala peristiwa musibah seperti tsunami maupun dikonflik di Aceh, bencana dan permasalahan bangsa lainnya harus dilihat dari kaca mata batin bahwa ada hikmah didalamnya.
Bismillah adalah ABI yang kedua. Dengan Bismillah mengandung arti bahwa kita memulai segala sesuatu dengan Nama Allah. Memulai sesuatu dengan niat semata-mata untuk Allah dan berakhir untuk Allah. Jangan pernah ragu memulai sesuatu jika itu untuk kebaikan dan yakinkanlah bahwa kita akan dibimbing oleh Yang Maha Kuasa. Berikhtiarlah sekuat mungkin dengan konsep memulai dengan niat yang baik, bertindak dan bekerja yang bernilai amal dan kemudian mempercayai hasil akhirnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Allah.
ABI yang ketiga Insya Allah. Insya Allah mengandung suatu optimisme bahwa segala sesuatu dapat terjadi karena ijin Allah. Semua yang terjadi dialam ini karena ijin Allah. Demikian pula usaha kita dimulai dengan sikap optimisme akan terjadi karena ijin Allah. Mengapa harus optimis? Karena Allah senang dengan kebaikan dan keindahan. Kalau kita melakukan kebaikan dan keindahan sesuai dengan hukum-NYA maka atas ijin NYA pula akan dapat terjadi. Jadi Insya Allah selain mengandung suatu optimisme, ia adalah suatu harapan yang bernuansa doa pula agar apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah.
Dengan ABI, Alhamdulillah-Bismillah-Insya Allah, maka hal tersebut jadi modal dasar kita untuk mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi, bersyukur terhadap karunia Allah, kemudian yakin dalam bertindak untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Hal ini tidak terlepas dari pengalaman hidup beliau yang dihadapkan oleh berbagai tantangan sehingga memerlukan ketangguhan mental dan iman untuk dapat mengatasinya. Saat menjadi Pejabat Gubernur NAD yang baru mengalami tsunami dan konflik yang berkepanjangan, MA menjalankan tugasnya dengan tantangan yang sangat luar biasa. Namun, MA menghadapi semua hal tersebut dengan bekal ABI.
ABI yang pertama adalah Alhamdulillah mengandung arti ucapan syukur kepada Sang Maha Pencipta. Bahwa seluruh kenikmatan yang diberikan oleh NYA melebihi dari kesusahan maupun penderitaan yang kita dapat. Kenikmatan dari NYA tak ternilai harganya, wajib kita syukuri. Dibalik setiap kesenangan dan kesusahan sesungguhnya ada hikmat dan kalau kita mampu mengambil hikmah maka kita pun akan memperoleh kenikmatan yang sejati. Musibah itu adalah pelajaran, bukankah pelajaran akan membawa kita kepada kebahagiaan dan kebahagiaan itu adalah kenikmatan. Jadi segala peristiwa musibah seperti tsunami maupun dikonflik di Aceh, bencana dan permasalahan bangsa lainnya harus dilihat dari kaca mata batin bahwa ada hikmah didalamnya.
Bismillah adalah ABI yang kedua. Dengan Bismillah mengandung arti bahwa kita memulai segala sesuatu dengan Nama Allah. Memulai sesuatu dengan niat semata-mata untuk Allah dan berakhir untuk Allah. Jangan pernah ragu memulai sesuatu jika itu untuk kebaikan dan yakinkanlah bahwa kita akan dibimbing oleh Yang Maha Kuasa. Berikhtiarlah sekuat mungkin dengan konsep memulai dengan niat yang baik, bertindak dan bekerja yang bernilai amal dan kemudian mempercayai hasil akhirnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Allah.
ABI yang ketiga Insya Allah. Insya Allah mengandung suatu optimisme bahwa segala sesuatu dapat terjadi karena ijin Allah. Semua yang terjadi dialam ini karena ijin Allah. Demikian pula usaha kita dimulai dengan sikap optimisme akan terjadi karena ijin Allah. Mengapa harus optimis? Karena Allah senang dengan kebaikan dan keindahan. Kalau kita melakukan kebaikan dan keindahan sesuai dengan hukum-NYA maka atas ijin NYA pula akan dapat terjadi. Jadi Insya Allah selain mengandung suatu optimisme, ia adalah suatu harapan yang bernuansa doa pula agar apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah.
Dengan ABI, Alhamdulillah-Bismillah-Insya Allah, maka hal tersebut jadi modal dasar kita untuk mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi, bersyukur terhadap karunia Allah, kemudian yakin dalam bertindak untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar