Kita saksikan Spanyol menang dalam laga Eropa, aku melihat Psikologi Bola. Der Panser Jerman takluk 0-1 dibantai Sang Matador Spanyol. Fernando Torres menjadi penentu kemenangan dan Xavi pengumpan gol tersebut sehingga Spanyol menjadi jawara di Euro 2008. Namun, dibalik keberhasilan itu semua ada Sang Jenderal : Luis Aragones, sang pelatih brilian. Kita juga menyaksikan Jenderal lain yang cemerlang, Tuan Guss Hiddink, pelatih tim Rusia, namun sayang timnya dilibas Spanyol 3-0 pada laga semifinal. Inilah sepakbola, sekumpulan pemain yang disebut tim, bukan group apalagi gerombolan. Tim adalah gabungan individu-individu yang bertalenta, memiliki role yang jelas dan sinerjis dalam membangun kerjasama. Tim tidak akan pernah berarti apa-apa tanpa Jenderal jenius dibelakangnya, Sang Pelatih. Selamat buat Luis Aragones, ia telah menerapkan Psikologi sepakbola :
1. Semangat tim diatas dominasi individu.
2. Pencapaian goal selaras dengan proses (goal yang indah tercipta dari proses yang cantik)
3. Setiap individu dalam tim memberikan peran yang signifikan, pembangun serangan, pengacau pertahanan lawan, penyuplai, pengumpan dan pencetak goal.
4. Semua member tim saling mendukung, pemain inti, cadangan, official, medis, pelatih.
5. Menanamkan sukses adalah milik bersama.
Luis Aragones selamat buat anda, Sang Jenderal, Sang Arsitek dan tentu Sang Psikolog Bola ........ PSSI harus konsultasi dengan anda ...................... bagaimana Tuan Luis? bersediakah anda? ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar