Minggu, 29 Juni 2008

PSYCHOLOGY CORNER : DIMANAKAH KEBAHAGIAAN?

Menjelang maghrib aku dikontak seorang teman menanyakan tentang kebahagiaan menurut konsep psikologi. Pertanyaan ini dipicu dari sebuah artikel di harian nasional "Dicari : kebahagiaan." Ada dimanakah kebahagian itu? Apakah ia sesuatu yang harus dicari, ditemukan, digali atau sesuatu yang mengalir?

Di artikel tersebut disebut kabahagiaan itu bukan sesuatu yang harus dicapai, tetapi ia adalah sebuah pilihan. Kebahagiaan itu hanya sebuah feeling, perasaan bahagia, tak lebih. Perasaan itu sendiri bukan sesuatu yang permanen. Menurut artikel tersebut kebahagiaan yang sejati adalah tidak adanya kebahagiaan. Jadi kehidupan pada ambang nol, diistilah dalam tulisan tersebut netral dan tidak terjebak atau terpaku pada situasi apapun. Benarkah demikian? Pertanyaan temanku menusuk jantung pemikiranku yang dalam. Dimanakah kebahagiaan? dari konsep apakah kita melihatnya? Spritual-kah?, religi-kah? ilmu fisika kuantum-kah? sosiologi, anthropologi, psikologi? Ya, temenku menantang bagaimana secara psikologi dan juga bagaimana secara your personal experience?

Sebagai seorang psikolog tentu aku bisa saja menggunakan berbagai dalil tentang kebahagiaan. Pendekatan psikoanalisis kah? behaviorisme kah? humanisme kah? Dengan berbagai cabang dan ranting disiplin keilmuan tersebut, masing-masing konsep tentang kebahagiaan bisa dibedah.

Your personal experience? Yes brother, I will share to you ...... Tentu sebagai pribadi dalam kehidupan yang sangat personal aku pernah mengalami kebahagiaan, kesenangan, kesusahan, penderitaan dan kesedihan. Ada saat-saat aku sangat bahagia, ada saat-saat aku sangat kecewa .............. apakah itu sesuatu yang aku capai ... atau sebuah pilihan sikap yang aku beri makna, kuberi label dengan sentuhan perasaan tertentu.

Jadi, kebahagiaan sesungguhnya adalah sebuah label yang kita berikan. Memang ia bukan suatu hasil dari input atau proses tertentu, tetapi pilihan kita untuk menghayati sebuah peristiwa. Anda berhak dan memiliki kemampuan untuk memilih, apakah anda ingin bahagia atau tidak. Pada titik nol, pada sempadan yang netral, anda hanya butuh sedikit kesediaan untuk mengarahkan, apakah anda akan memilih jalan yang bahagia atau jalan kesusahan, itu semua dibawah kendali anda.

Beberapa langkah pelabelan perasaan yang bisa dilakukan sebagai berikut :

1. Dalam menghadapi sebuah peristiwa tetapkan tujuan anda (ingin bahagia atau menderita atau tanpa rasa).
2. Hayati peristiwa yang anda hadapi dengan sikap yang relevan dengan tujuan anda.'
3. Tarik garis lurus imajiner antara peristiwa yang anda hadapi dengan tujuan anda.
4. Dorong semua atribut peristiwa tersebut kearah tujuan anda.
5. Bayangkan anda sudah sampai ditujuan, label-lah suasana hati anda sesuai dengan keinginan anda dan kemudian dukunglah hal tersebut dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan label yang telah anda berikan.

Jadi kebahagiaan itu adalah sebuah pilihan, kendali ada ditangan anda.

Tidak ada komentar: