Selasa, 22 Juni 2010

WAWANCARA PEKERJAAN

Salah satu metode untuk memilih karyawan adalah wawancara. Karena metode ini sering digunakan, maka metode ini sering dianggap sebagai metode yang paling efektif. Padahal yang terjadi tidaklah demikian. Sebuah penelitian dilakukan oleh Meehl (1965) yang membandingkan efektivitas relatif dari prediksi klinis dan prediksi statistik. Prediksi klinis melihat informasi pelamar, mengkombinasikan informasi tersebut secara subjektif dan kemudian membuat penilaian terhadap pelamar tersebut.

Prediksi statistik menggunakan formula numerik yang dapat menunjukkan informasi tentang seseorang dan menentukan kemungkinan perilaku seseorang dimasa yang akan datang secara matematis. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa prediksi statistik lebih baik dari prediksi klinis.

Mengapa wawancara tidak terstruktur sepertinya tidak dapat memperkirakan performansi pekerja? Setidaknya ada delapan faktor yang menyebabkan rendahnya validitas dan reliabilitas dari wawancara tidak terstruktur tersebut.

Poor Intuitive Ability
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Meehl’s, Manusia kurang bisa menggunakan intuisi untuk memperkirakan perilaku. Tidak ada perbedaan individual di dalam kemampuan pewawancara untuk memperkirakan performansi pekerja.

Lack of Job Relatedness

Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh para pewawancara.

1. Mengapa saya harus menerima anda?
2. Bagaimana anda melihat diri anda lima tahun dari sekarang
3. Apa saja kelemahan dan kekuatan diri anda?
4. Bagaimana anda mendeskripsikan diri anda?
5. Mata kuliah apa yang paling anda sukai / benci?
6. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami?
7. Mengapa anda melamar pekerjaan ini?
8. Mengapa anda berhenti dari pekerjaan anda sebelumnya?
9. Apa yang ingin anda capai lima tahun dari sekarang?
10. Apa yang ingin anda lakukan di dalam hidup ini?

Bisa kita lihat bahwa pertanyaan di atas tidak berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Lebih jauh lagi jawaban atas pertanyaan tersebut belum ditentukan secara empiris.

Primary effect
Kesalahan pewawancara yang sudah memberikan penilaian final pada saat wawancara baru dimulai. Untuk mengatasi ini pewawancara sebaiknya memberikan rata-rata nilai dari jawaban tiap pertanyaan daripada menunggu sampai akhir wawancara untuk memberikan nilai.

Contrast Effect
Performansi pelamar dipengaruhi oleh performansi pelamar sebelumnya. Jika pelamar yang sedang-sedang saja diwawancara setelah pelamar yang buruk maka hasil wawancara akan lebih tinggi daripada jika tidak ada pelamar atau pelamar yang sangat bagus yang mendahuluinya.

Negative Information Bias (NIB)
NIB biasanya muncul hanya ketika pewawancara tidak peduli terhadap persyaratan jabatan. Berdasarkan penilitian, pelamar lebih jujur dalam menuliskan indeks prestasi dan nilai SAT mereka dibawah kondisi non sosial yang melibatkan kertas dan pensil dan wawancara dengan komputer.

Intervieweer-Interviewee Similarity
Pewawancara akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelamar jika pelamar memiliki kesamaan kepribadian, sikap, gender, dan ras dengan dirinya.

Interviewee Appearance
Pelamar yang berpenampilan yang lebih baik akan memperoleh keuntungan yang lebih dibandingkan dengan pelamar yang berpenampilan kurang menarik. Akan lebih baik bagi pelamar jika pada saat wawancara pelamar berpakaian yang baik dan konservatif. Untuk posisi manajerial, hendaknya memakai paling tidak jas dan dasi, sedangkan untuk wanita memakai rok dan blus.

Penggunaan Isyarat Nonverbal
80% variansi nilai wawancara dapat dilihat dari ada tidaknya kontak mata, senyum, dan anggukan kepala.

Untuk meningkatkan Reliabilitas dan Validitas Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut :

Pelatihan Pewawancara
Kita dapat mengurangi bias yang muncul pada wawancara dengan mengadakan pelatihan bagi pewawancara.

Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan cara terbaik untuk menjamin bahwa pewawancara mengambil keputusan berdasarkan informasi yang relevan. Wawancara terstruktur memiliki validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan wawancara tidak terstruktur. Namun tetap saja wawancara terstruktur mengandung bias rasial tertentu. Pelamar merasa bahwa wawancara terstruktur lebih sulit dibandingkan dengan wawncara tidak terstruktur. Lebih jauh lagi, pelamar merasa tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan keinginannya.

Sukses melalui proses wawancara

Riset dan pengalaman membuktikan bahwa seorang pelamar dapat memperbesar peluangnya dengan mengambil langkah-langkah berikut :

1. Menjadwalkan wawancara
Datanglah tepat waktu, penelitian membuktikan bahwa tidak seorangpun pelamar yang datang terlambat diterima bekerja

2. Sebelum wawancara
- Pelajari segala hal yang berhubungan dengan perusahaan; perusahaan biasanya sangat terkesan jika seorang pelamar mengetahui produk dan layanan yang dimiliki perusahaan, kebutuhan masa depan perusahaan, permasalahan besar yang dihadapi, filosofi atau misi perusahaan.
- Berbusanalah yang rapih dan formal. Hindari penggunaan aksesoris seperti anting yang besar dan dasi yang berwarna cerah
- Tatalah rambut secara konvensional. Hindari warna rambut seperti ungu dan hijau.

3. Selama Wawancara
Hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan selama wawancara:
- Nonverbal : Jabat tangan erat, kontak mata, senyum, dan anggukan kepala
- Verbal : Menanyakan pertanyaan, menunjukkan kesamaan dengan pewawancara, tidak bertanya tentang gaji, tidak berbicara pelan, dan tidak ragu sebelum menjawab pertanyaan.

4. Setelah Wawancara
Tulislah surat ucapan terimakasih atas waktu yang diberikan oleh pewawancara.

Surat lamaran

Surat lamaran menginformasikan kepada perusahaan bahwa anda mengirimkan resume anda dan ingin melamar sebuah pekerjaan. Surat lamaran harus jangan lebih dari 1 halaman, terdiri dari salam pembuka, 4 paragraf dan penutup

- Salam pembuka
Jika mungkin dapatkan nama orang yang anda ingin kirimkan surat. Tanyakan nama dan jenis kelamin orang tersebut kepada perusahaan agar anda tidak salah dalam memberikan salam. Jika anda tidak memperoleh namanya sapaan yang umum adalah “kepada manajer HR”

- Paragraf
Paragraf pembuka harus sebanyak satu atau dua kalimat yang menginformasikan :
Bahwa anda melampirkan resume anda, nama jabatan yang anda ingin isi, dan bagaimana cara anda mengetahui informasi pekerjaan tersebut. Paragraf yang kedua menyatakan bahwa anda mempunyai kualifikasi untuk pekerjaan tersebut dan tiga alasan yang mendukungnya. Paragraf ketiga -optional- menerangkan mengapa anda tertarik melamar di perusahaan tersebut. Paragraf terakhir menutup surat anda dan menginformasikan bagaimana anda dapat dihubungi dengan mudah.

- Tanda tangan
Di atas tanda tangan anda, gunakan kata seperti cordially atau sincerely. Tandatangani tiap surat lamaran dan tulis nama, alamat, dan nomor telepon di bawah tandatangan anda.

Resume

Resume adalah ringkasan dari latar belakang pekerjaan dan pendidikan seorang pelamar.
Resume kurang dapat memperkirakan performansi karena resume dapat digunakan untuk promosi seorang pelamar.

Pemalsuan resume
Pemalsuan resume adalah penulisan informasi yang tidak benar di dalam resume secara sengaja. Setidaknya ada enam jenis pemalsuan resume yang umum yaitu :

1. Riwayat pendidikan yang menyesatkan
Biasanya pelamar memang menempuh pendidikannya, tetapi hanya selama 2 tahun bukan 4 tahun seperti yang dituliskan
2. Menghilangkan periode kerja atau menyingkat waktu menganggur
Jika seorang pelamar keluar dari perusahaan ABC pada Januari 1980 dan bekerja pada perusahaan DEF pada November 1981, maka pelamar menganggur selama hampir dua tahun. Hal ini dapat ditutupi dengan menuliskan bahwa ia berhenti kerja pada tahun 1980 dan masuk lagi pada tahun 1981.
3. Keahlian dan pengalaman yang menyesatkan
Istilah pencapaian seperti Mengepalai (sebuah departemen), mengatur (sebuah kantor), meningkatkan (penjualan dan keuntungan), membuat (sebuah program) seringkali muncul didalam sebuah resume. Jangan cepat percaya kecuali didukung data yang kuat dari wawancara dan pemeriksaaan latar belakang yang menyeluruh.
4. Pemakaian istilah Wiraswasta
Hati-hatilah dengan pengakuan wiraswastawan ini. Banyak pelamar yang menggunakan ini untuk menutupi masa menganggurnya.
5. Pengakuan konsultan
Merupakan cara lain dengan mengaku menjadi konsultan dengan alamat rumah selama 5 atau enam bulan.
6. Pemalsuan nama perusahaan
Biasanya para pelamar mengaku bekerja di perusahaan antah berantah dengan anggapan perusahaan tidak akan mencek kebenarannya.

Menulis resume
Tidak ada cara yang terbaik untuk menuliskan resume. Karena latar belakang orang berbeda2, format yang satu belum tentu cocok dengan orang lain.

Tampilan resume
Resume dapat ditampilkan dalam dua cara: sebagai sejarah hidup anda atau sebagai promosi keahlian anda.

Karakteristik resume yang efektif
1. Menarik dan mudah dibaca
2. Tidak boleh mengandung kesalahan ketik, ejaan, tata bahasa, dan fakta
3. Resume harus membuat pelamar sangat berkualifikasi tetapi tidak bohong.

Jenis resume
Setidaknya terdapat tiga jenis resume yaitu : Kronologis, fungsional, dan psikologis.
Resume kronologis mengurutkan pekerjaan yang pernah didapat dari awal sampai akhir. Cocok untuk pelamar yang yang pekerjaan sebelumnya berkaitan dengan rencana masa depan mereka dan sejarah kerja tidak mempunyai jeda.

Resume fungsional mengurutkan pekerjaan berdasarkan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakannya. Cocok untuk pelamar yang akan berganti karir atau yang mempunyai jeda di dalam pekerjaannya. Hanya saja diperlukan waktu yang lama untuk membaca dan memahami resume jenis ini.

Resume psikologis memadukan kekuatan dari resume kronologis dan fungsional dan berdasarkan teori dan riset psikologis yang baik. Dimulai dengan ringkasan kekuatan anda. Bagian berikutnya harus mengandung informasi tentang pendidikan atau pengalaman anda- yang terbaik menurut anda. Hal yang harus dipertimbangkan adalah:

- Relevansi
Cantumkan informasi yang relevan dengan pekerjaan anda saja. Tidak yang lainnya.

- Ketidakumuman
Informasi mengenai diri anda yang tidak umum sebaiknya dicantumkan. Cantumkan hobi yang menarik, pengalaman hidup yang istimewa (seperti : setahun di eropa , atau mengendarai sepeda keliling negara).

- Nilai positif
Jangan cantumkan pengalaman yang mungkin akan dinilai negatif oleh orang lain seperti afiliasi politik, agama, dan hobi yang berbahaya.

Ringkasan
- Wawancara tradisional, yang tidak terstruktur tidak valid karena mengandung faktor seperti kurangnya hubungan dengan pekerjaan, kurangnya intuisi pewawancara, contrast effect, bias informasi yang negatif, penggunaan petunjuk non verbal, kesamaan pelamar dan pewawancara, dan primary effect.

Tidak ada komentar: