Rabu, 23 Juni 2010

SLEEP DISORDERS

Sleep disorders atau gangguan tidur adalah problema yang sering ditemukan dan semakin meningkat kemunculannya dewasa ini. Terdapat sejumlah sebab dan latar belakang mengapa gangguan tersebut terjadi.

Gangguan tidur terdiri dari :
1. Insomnia disorder
2. Sleep-wake (Circadian Rhythm) disorder
3. Sleepwalking disorder

Sebagian besar orang mengalami masalah tidur atau terbangun karena mimpi buruk sekali waktu dalam hidupnya, hal ini muncul terutama pada saat-saat seseorang mengalami tekanan atau dalam kondisi mengalami kecemasan tertentu. Stress atau kecemasan yang mengawali gangguan tersebut biasanya didorong adanya suatu peristiwa tertentu. Apabila gangguan tidur tersebut muncul berhari-hari bahkan sampai dengan bertahun-tahun maka hal ini menjadi suatu problem yang serius dan biasa didiagnosa sebagai sleep disorder.

Gangguan tidur meliputi kesulitan untuk mulai tidur, kualitas tidur yang minim, tidur terlalu banyak atau masalah-masalah yang terjadi selama siklus tidur-bangun terjadi. Gangguan tidur lainnya dapat terjadi dalam bentuk seseorang yang berjalan-jalan tanpa sadar selama waktu tidurnya atau adanya mimpi buruk. Sebagai besar gangguan disebakan oleh adanya stress, konflik psikologis, atau gangguan psikiatris lainnya, gaya hidup yang kurang sehat, penggunaan alkohol dan narkoba atau masalah-masalah yang berkaitan dengan penyakit fisik.

INSOMNIA DISORDER

Ciri-ciri umum :
1. Masalah saat mulai tidur, saat tertidur atau tidur dalam waktu lama tetapi tidak memuaskan. Problem ini terjadi minimal dalam kurun waktu 1 bulan.
2. Pada siang hari, individu sulit konsentrasi, energi lemah dan depresi serta mengalami perasaan cemas.
3. Saat ditempat tidur, sebagian besar penderita insomnia membayangkan permasalahan dirinya dan merasa tegang secra fisik maupun mental. Ketakutan tidak bisa tidur semakin menambah stress dirinya sehingga ia semakin tidak bisa tidur. Sebagian penderita mengalami riwayat panjang kesulitan tidur dan tidak dapat dikaitkan dengan konflik emosional.
4. Beberapa jenis dari insomnia terkait dengan gangguan lain seperti depresi, gangguan ganda, gangguan kecemasan. Penangannya harus fokus pada kondisi yang benar-benar menjadi penyebabnya.

Faktor tambahan yang dapat diamati:
1. Perubahan hidup, musibah, kehilangan, trauma dapat mencetuskan insomnia.
2. Alkohol atau mengkonsumsi narkoba.
3. Kondisi fisik.
4. Pengaruh usia.

Sebagian besar orang membutuhkan waktu tidur 6 s/d 9 jam dan dengan bertambahnya usia kebutuhan waktu tidur dapat berkurang. Umumnya orang membutuhkan waktu untuk memulai sampai dengan tertidur sekitar ½ jam. Depresi sering memnyebabkan orang terbangun saat tertidur, bangun sangat awal dipagi hari atau bahkan tidur secara berlebihan. Gangguan kecemasan dan gangguan penyesuaian diri sering menyebabkan orang sulit untuk memulai tidur.

SLEEP WAKE (CIRCADIAN RHYTHM) DISORDER

Semua kita mengalami apa yang disebut dengan jam biologis yang mengatur siklus badaniah, khususnya berkaitan dengan tidur. Hal ini dikenal dengan "Circadian rhythms,” yaitu suatu siklus umum selama 24 jam terakhir dimana seseorang tidak melihat jam atau matahari. Masalah muncul saat lingkungan menuntut suatu siklus yang berbeda dengan ritme internal seseorang, dimana hal tersebut tidak dapat bekerja sesuai dengan siklus 24 jam-an yang normal. Hal ini dapat terjadi dalam kasus seperti jet-lag, perubahan giliran waktu kerja/shift dan interupsi saat tertidur dan ini sering menyebabkan sleep-wake disorders. Orang-orang dipaksa untuk bangun saat fungsi badaniahnya ingin tidur atau sebalinya.

Ciri-ciri Sleep-wake (Circadian Rhythm) Disorder :
1. Tidak ada kesesuaian antara ritme tidur internal dengan kondisi nyata lingkungan, orang tidak mampu tidur saat ingin tidur, atau tiba-tiba tertidur padahal tidak diinginkan.
2. Jika masalah menetap orang dapat merasa lemas, disorientasi dan dapat sakit. Jika individu dimungkinkan untuk mengikuti siklus tidur-bangunnya secara normal, permasalahan tersebut dapat diatasi.

Gejala tambahan yang dapat diamati:

1. Sindrom tertundanya tidur, individu biasanya terlambat tidur dan bangun kesiangan.
2. Sindrom jetlag, orang yang bepergian melewati zona waktu dan dipaksa tertidur berbeda dengan jadwal biasanya. Gejala ini biasanya hilang setelah 2-3 hari.
3. Sindrom kerja shift, orang yang bekerja pada saat seharusnya tidur.

Orang memiliki kemampuan yang berbeda dalammenyesuaikan diri dengan perubahan jadwal tidur. Orang muda umum lebih adaptif. Tetapi mereka yang terlambat tidur dapat mengganggu aktivitasnya dikeesokan hari.

Gangguan insomnia meskinya dikesampingkan saat seseorang mulai mengalami sleep-awake (circadian rhythm) disorder. Orang-orang dengan gangguan jadwal tidur
Tidak memiliki problem dengan tidur apabila mendapatkan kesempatan untuk tidur dengan jadwal normal. Pemberian obat untuk mengatasi kesulitan tidur akan menimbulkan komplikasi tertentu apabila masalah dasarnya tidak ditangani dengan baik.

NIGHTMARE DISORDER

Ciri-ciri :
1. Individu secara berulangkali terbangun karena mimpi yang menakutkan akibat dari suatu kecemasan. Tema-tema mimpi ini bersifat mengancam Ybs.
2. Individu terbangun sangat cepat dan segera siaga. Kadang mereka langsung melompat dari tempat tidurnya. Kejadian mimpi biasanya dapat diingat secara rinci.
3. Mimpi buruk biasanya dipicu oleh suatu peristiwa yang cukup menekan/stress, trauma, transisi/perubahan dalam kehidupan, penyakit fisik atau masalah emosional.

Beberapa ciri lain :
· Individu cenderung sensitif, kreatif namun kurang matang/rapuh dan terkadang memiliki riwayat masalah yang panjang.
· Masalah kesehatan mental turut memicu terjadi gangguan ini.
· Pengkonsumsi narkoba terkadang emngalami mimpi buruk.

Mimpi buruk dapat dipicu oleh riwayat kehidupan yang sarat dengan situasi stress. Menariknya dari beberapa laporan menyebutkan bahwa sebagain mereka yang mengalami gangguan mimpi buruk telah mengalaminya sejak kecil. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh dari karakteristik kepribadian seseorang yang menyebabkan ia mudah terkena gangguan mimpi buruk.

Gangguan tidur lainnya dikenal dengan sleep terror disorder dan bukan gangguan karena mimpi buruk. Individu bangun dalam keadaan bingung, disorientasi, panik dan berteriak karena ada sesuatu yang mengganggu. Namun, biasanya individu tidak sadar dan setelah pagi hari ia terlupa sama sekali.

SLEEPWALKING DISORDER

Ciri-ciri :
1. Meskipun tidak sadar, penderita gangguan tidur jenis ini dapat berjalan, berpakaian, keamar mandi bahkan mencuci dan makan. Beberapa diantaranya ada yang sampai meninggalkan rumah dan mencoba menyetir kenderaan. Namun, koordinasi psikomotoriknya tampak lemah dan terlihat kaku.
2. Penderita biasanya dapat memahami rute yang ia jalani meskipun rentan mengalami kecelakaan. Wajah terlihat kosong dan tidak responsif. Dalam kondisi ini ia sukar terbangun.
3. Kadang-kan\dang mereka bangun setengah sadar dan kembali ketempat tiduratau terbangun disembarang tempat pada saat pagi hari tanpa dapat mengingat bagaimana mereka bisa sampai ketempat tersebut. Mereka tidak ingat apa yang sudah terjadi namun melalui upaya yang terarah memori mereka dapat direcaal untuk mengingat apa yang sudah terjadi.

Ciri-ciri tambahan :
1. Jika berbicara tidak terarah atau inkoheren dan tanpa dialog.
2. Jarang berperilaku agresif.
3. Mungkin terjadi kecelakaan pada saat berjalan.
4. Setelah terjaga biasanya mentalnya berfungsi secara normal.

Sleepwalking dapat terjadi diantara keluarga dan dapat dipicu oleh adanya gangguan syaraf yang ringan, namun umumnya dipicu pula oleh adanya stress, kelelahan, kehilangan kemampuan tidur secara normal. Gangguan ini biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak dan terjadi pada sekitar 15% anak-anak. Namun, setelah dewasa gangguan ini dapat berkurang. Apabila terjadi pada orang dewasa maka biasanya adanya suatu faktor tertentu yang cukup signifikan sebagai penyebab gangguan tadi.

Tidak ada komentar: