Selasa, 01 Juni 2010

PUISI TEUKU RAJA ANGKASAH (by Lilla Banguna)

Rambong Seunubok Keuranji

Senja meremang menghembuskan maut
Berdenting nyaring dalam tajamnya tebasan pedang
Yang tersangkut pada letupan bedil
Bertasbih pada runcingnya ujung peluru

Noktah sejarah telah tertulis di pucuk pepohonan
Sehingga terbukanya pintu langit
Menyambut jiwa dan roh syuhada
Yang telah mempersembahkan bingkisan bakti

Di hutan Rambong Seunubok Keuranji
Rerumputan , daun dan belukar yang berembun darah
Menjadi saksi keperkasaan Teuku Raja Angkasah
Uir-uir dan beruk rimba turut menyanjungkan doa

Bagi segenap raga yang ikhlas berperang di jalan Ilahi
Gemuruh takbir gemparkan Rambong Seunubok Keuranji
Gentarkan dan ciutkan nyali kaphe Belanda
Bumi dan bebatuan pun terpekik pilu

Saat tubuh Teuku Raja Angkasah terjerembab
Dalam rangkulan bumi
Percikan darah terurap merahkan warna sejarah
Mengalir suburkan belantara rimba perjuangan

Mayat-mayat yang bergelimpangan terbungkus asap mesiu
Tersenyum syuhada tatkala maut datang menjemput
Helaian angin membelai lembut
Rumpunan bunga nan merekah indah dimedan perang

Rambong Seunubok Keuranji masih menyimpan kenangan
Semoga disuatu masa akan lahir lagi
Teuku Raja Angkasah muda yang lain kedunia

Tidak ada komentar: