Senin, 26 Juli 2010

Rheinald Kasali : 'Entrepreneur sejati harus seperti bola tenis'

Dalam bisnis tak ada yang menjamin usaha yang sedang atau akan dijalani dapat berjalan dengan mulus. Untuk menjadi entrepreneur yang sukses diperlukan kemampuan membal atau bouncing seperti bola tenis, agar tetap kembali bangkit meski menemui hambatan di tengah jalan.

Hal itu disampaikan pakar bisnis, Rhenald Kasali, dalam Seminar Wanita Wirausaha bersama Telkom, BNI dan Femina. Seminar yang bertajuk 'Inspirasi Wirausaha, Tren, Peluang & Tantangan Usaha 2010' itu dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel, Jalan Slamet Riyadi Solo, Sabtu (24/7).

“Tak ada yang bisa memastikan bisnis anda akan tetap sama 5 tahun ke depan, tak ada yang abadi. Akan ada masalah yang ditemui di tengah perjalanan wirausaha. Pilihannya hanya 2, apakah akan jadi telur, atau bola tenis,” ujar Rhenald.

Dia menjelaskan, jika seorang entrepreneur berjiwa telur, maka saat menghadapi masalah berat ia akan cenderung kalah dan menyerah. Sementara yang bermental bola tenis, ia akan senantiasa kembali ke atas untuk tetap mempertahankan usahanya.

“Telur memang lebih keras dari bola tenis, tapi saat jatuh, telur akan langsung pecah. Tapi kalau bola tenis, ia akan kembali membal. Seperti itulah entrepreneur yang seharusnya. Tidak mudah menyerah,” jelas Rhenald Kasali yang juga Guru Besar FE UI itu.

Menurutnya, seorang entrepreneur harus mau terus belajar. Pasalnya dalam perjalanan mengembangkan bisnis, tentu akan mengalami berbagai kesulitan. “Membuat usaha bukan sesuatu yang gampang. Perusahaan akan menghadapi hal-hal yang sulit. Tapi itu harus terus dihadapi dan dijadikan latihan untuk mempelajari masalah,” paparnya.

Sementara itu, peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia, ada dari Malang, Jogja, Jakarta, Magelang, Semarang, dan Soloraya, antusias mengikuti seminar hingga selesai. Pada bagian lain, pembicara seminar, Yoris Sebastian, dan Cyltamia Irawan, sepakat bahwa wanita dan segala kehidupanya merupakan hal yang unik dan sangat komplit, bahwa wanita pada masa lalu hanya menjadi konco wingking tapi tidak untuk zaman sekarang.

Kini wanita bisa dengan bebas melakukan kehendak yang ia inginkan secara mandiri termasuk bebas secara finansial. Artinya, wanita punya kapasitas untuk menghidupi dan melakukan aktivitas ekonomi.

”Banyak peluang yang tersedia, bertebaran di mana-mana. Namun, bagaimana kita bisa memanfaatkan tantangan itu menjadi bisnis baru, atau bahkan menjadi inspirasi untuk mengembangkan usaha kita lebih jauh lagi,” ujar Yoris.

Seminar yang dipandu Farhan ini mampu memberikan nuansa segar, terlebih Rheinald Kasali mampu memberikan joke segar dan informasi baru. Misalnya, bahwa 30% properti di Singapura adalah milik orang Indonesia, maupun ilmu bisnis jika ingin laku turunkan harga jangan sedikit-sedikit.

Pesan Rheinald Kasali yang paling mengena adalah harga keunikan. Dia mencontohkan dengan sangat gamblang, seperti menampilkan video orang cacat yang mahir bermain balet, si cacat kaki yang merupakan atlet lompat jauh, dan seorang calon guru yang lolos diterima menjadi guru karena mampu menampilkan ilmu prakteknya bermain biola di depan kepala sekolah, bersama siswa-siswa berbakat. (Sumber : news.telkom.co.id)

2 komentar:

Aulia Handung Nurfitrawan (Handz) mengatakan...

assalaamualaikum Bapak Zilmahram yang terhormat,
saya handung dr psikologi Undip, saya ingin berkonsultasi kaitannya dengan artikel bapak tentang "entrepreneur sejati harus seperti bola tenis" : apakah yg harus saya lakukan untuk mengawali langkah saya ketika saya adalah s'orang yg belum mengenal dunia entrepreneur, tapi ingin "terjun", "menyelami", dan pada akhirnya "saya sampai disamudera kesuksesan"?
pertanyaan saya ini, bukan suatu janji kpd diri saya atau kepada bapak bahwa saya akan menjadi s'orang entrepreneur, tapi saya s'orang manusia biasa tanpa ilmu entrepreneur dan pengalaman di dunia entrepreneur, mohon dijelaskan oleh Pak Zil,
wassalaamualaikum

Zil mengatakan...

wassalammualaikum, terima kasih atas tanggapannya. Kalimat entrepreneur sejati hrs spt bola tenis diungkapan oleh Rheinald Kasali seorang Pakar Manajemen. Beberapa buku beliau cukup menarik untuk dibaca terutama bagi mereka yg ingin mjd seorang entrepreneur. Diantaranya adl buku berjudul Change, Recode DNA dan Myelin. Menurut pendapat saya pribadi seorang entrepreneur setidaknya hrs memiliki 3 syarat : Mandiri, kreatif dan senang akan tantangan. Hal terpenting adalah kemauan, bukankah dimana ada kemauan disitu ada jalan? Selain itu perlu memperhatikan prinsip PLANT yaitu buat PERENCANAAN yg baik, LEAD atau arahkan dan kelola seluruh sumber daya utk menjalankan usaha, ACTION yaitu lakukan saja apa yg hrs anda lakukan dan jgn menunggu, NETWORKING yaitu hrs memiliki jaringan, keberhasilan dari suatu usaha sgt tergantung pd kemampuan kita membangun jaringan dan kemudian yg terkahir yg cukup penting adl hrs TARGET ORIENTED yaitu kita harus meiliki sasaran yg jelas, terukur, realistis dan ada ukuran waktu. TARGET hrs senantiasa dievaluasi knp blm tercapai atau knp meleset atau bahkan jika melebihi target pelajari keunggulannya shg bisa dicapai sukses yg berulang. Sekali lagi modal utama adl kemauan. Saya juga ingin mencuplik pandangan BOB SADINO bagaimana jika kita ingin memulai usaha, menurut beliau lakukan saja, just do it .... so jangan ragu-ragu, selamat memulai usaha .... dengan keteguhan dan ketangguhan sukses menanti anda ...