Sabtu, 17 Juli 2010

PAK NOTO & HILANGNYA PESAWAT TRIKE


Hari ini hampir 2 minggu lamanya Pak Noto Cipto Nartomo dan rekannya Panji hilang setelah pesawat Trike yang mereka kemudikan tidak terlacak saat menempuh perjalanan dari Nusawiru Pangandaran ke Lanud Sulaiman Bandung. Pesawat diperkirakan terjatuh diatas udara Pangalengan wilayah selatan kota Bandung. Pada gambar ini terlihat Pak Noto dan rekannya Panji dengan Pesawat Trike yang mereka kemudikan.

Beberapa hari setelah kehilangan beliau, penulis dengan sejumlah rekan sempat ke Pangalengan, penulis melihat begitu lebatnya hutan dengan tebing yang curam dimana diantara tebing tersebut terdapat jurang yang dalam. Menurut informasi hutan disekitar tersebut masih belum terjamah manusia dan masih ditemukan binatang liar didalamnya. Medannya memang sangat sulit dijangkau karena selain lebatnya hutan, juga tekstur permukaannya yang sangat rumit.

Pak Noto adalah rekan kerja penulis. Ia seorang dokter yang mendalami bidang manajemen SDM. Beberapa jabatan struktural dibidang pengelolaan SDM pernah dijabat olehnya. Terakhir beliau menjabat sebagai Assistant Vice President Compensation & Benefit dan saat ini beliau sedang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP). Diwaktu senggangnya beliau menekuni hobby dibidang kedirgantaraan. Beliau memiliki pesawat sebuah pesawat jenis Trike dengan kode PKS-135 dan saat mengemudikan pesawat ini bersama rekannya Pandji beliau hilang diatas udara Pangalengan.

Pak Noto adalah orang yang santun dan berbicara hati-hati dengan struktur berbicara yang cukup teratur. Selalu tersenyum dan menyapa orang lain terlebih dahulu saat bertemu. Pengetahuannya dalam bidang manajemen SDM cukup baik dan ia pun memiliki pengalaman praktis dalam pengelolaan SDM.

Pak Noto sendiri telah berpengalaman terbang ke sejumlah wilayah. Ia pun memiliki kemampuan survival yang baik karena pernah mengikuti pelatihan survival dan Pak Noto mendapat predikat terbaik dalam pelatihan tersebut. Menurut informasi Pak Noto sangat menyukai lintasan penerbangan diatas Pangalengan karena di atas puncak tebing yang terjal ia melihat sebuah danau yang indah. Danau tersebut sampai saat ini belum dapat terjangkau dari darat karena medannya yang sulit sehingga tidak pernah dikunjungi orang sehingga hanya dapat disaksikan dari Udara. Menurut perkiraan disekitar hutan lebat dan danau inilah Pak Noto dan rekannya Pandji bersama pesawat Trike mereka jatuh, namun hasil pastinya masih belum jelas karena belum ada jejak apapun yang dapat menguatkan perkiraan tersebut.

Meskipun saat ini secara resmi proses pencarian formal telah dihentikan, namun sejumlah rekan dan simpatisannya masih terus melakukan pencarian. Pencarian masih dilakukan disekitar Gunung Kencana, Gunung Jampang, Gunung Arjuna dan kawasan Pakenjeng. Masih ada keyakinan Pak Noto dan rekannya masih survive. Dengan kemampuan fisik yang baik dan sudah terlatih dalam medan yang sulit mudah-mudahan Pak Noto dan rekannya masih mampu bertahan. Tentu disamping ikhtiar, doa dari seluruh kerabat, rekan dan simpatisan disampaikan agar Allah Yang Maha Kuasa memberikan yang terbaik kepada Pak Noto dan rekan. Kami seluruh rekannya masih teringat keramahan dan senyum hangat Pak Noto. Semoga Pak Noto dan rekannya Pandji diberikan kekuatan oleh Allah untuk terus bertahan dalam situasi yang berat tersebut dan segera dapat ditemukan.

Tidak ada komentar: