Selasa, 08 September 2009

SEJARAH KEMBALI KE MASA DEPAN

Menilik perjalanan sejarah berbagai bangsa, terutama bangsa-bangsa besar banyak pelajaran yang dapat ditarik hikmahnya. Diantara mereka ada yang mampu mempertahankan kebesarannya, namun yang tidak jarang kemudian menyurut bahkan kemudian hilang dari sejarah.

Lihatlah bagaimana kehancuran Bangsa Ad, Bangsa Maya maupun menyurutnya kekuasaan Romawi, Persia, Mesir. India dan China yang dulu pernah jaya kemudian menyurut dan sekarang mampu bangkit lagi. Demikian pula kerajaan di regional seperti Sriwijaya, Majapahit dan sebagainya, setelah kejayaannya kemudian menyurut.

Sebagian dari keturunan dari bangsa-bangsa tersebut masih mengenang kejayaan bangsanya namun hanya sebatas kenangan tetapi tidak mampu mengulangi kembali kejayaan tersebut, mereka terjebak pada nostalgia masa lalunya.

Keterpakuan pada sejarah masa lampu dapat menjadi penghalang untuk meraih kejayaan masa kini. Ibarat orang yang mengemudi selalu melihat kebelakang melalui spion, bukan melihat kedepan sehingga berbuah celaka.

Untuk itu harus ada kesediaan dan kemampuan mengembalikan sejarah ke masa depan. Kejayaan masa lalu bukan untuk dikenang tetapi diambil pelajaran dan hikmahnya sehingga mampu menjawab tantangan masa kini dan membangun masa depan.

Kejatuhan kerajaan masa lalu lebih banyak terjadi karena konflik internal bukan karena serangan dari pihak luar. Konflik internal tersebut sangat didorong oleh motif perebutan kekuasaan dan motif materi. Para penguasa asyik dengan kemewahan dan cenderung memperkaya diri tanpa memikirkan rakyat dan mengabaikan kepentingan negara.
Selain itu menyurutnya kemauan politik untuk membangun peradaban yang berbasis pada pengembangan pengetahuan. Mengabaikan faktor budaya bangsa merupakan aspek lain yang memperparah rasa memiliki bangsa secara bersama, menghancurkan identitas diri bangsa dan terkooptasi dengan kepentingan asing.

Sejarah kembali ke masa depan adalah suatu upaya untuk membangun kembali sebuah kejayaan. Jalan yang ditempuh haruslah memlalui peradaban yang berbasis membangun pengetahuan dan kebudayaan. Tidak kalah pentingnya adalah kukuhnya moral pemimpin yang tidak mengalami erosi nilai yang semata-mata mementingkan kekuasaan. Kejatuhan bangsa-bangsa besar masa lalu memberikan pelajaran yang sangat berharga. Kunci untuk mempertahankan dan meraih kejayaan adalah pada perdaban, pengetahuan, budaya dan moral.

Sudahkah kita menyadari hal ini?

Tidak ada komentar: