Seorang rekan penulis pernah bertemu dengan tokoh nasional yang menyebutkan kalau ingin berhasil kita harus secerdas orang Yahudi. Benarkah? memang kita saksikan para jenius dunia seperti Albert Einsten, Sigmeund Freud dan banyak tokoh cerdas lainnya adalah keturunan Yahudi. Sebenarnya populasi orang Yahudi sendiri tidak terlalu banyak, namun mereka unggul dalam banyak hal.
Dalam berbagai Kitab Suci disebutkan bahwa mereka bangsa yang kritis dan cenderung rewel, bahkan terhadap apa yang sudah disampaikan oleh Tuhan dalam Kitab Suci pun dipertanyakan oleh mereka. Mereka mampu keluar dari berbagai tekanan, inovatif, kreatif dan juga sekaligus keras kepala. Mereka juga dikenal sering menimbulkan permasalahan baik karena keras kepalanya atau karena ada kelompok lain yang terganggu dengan kehadiran mereka.
Salah satu filosofi dari mereka adalah jangan pernah merasa nyaman dan jangan buat dirimu nyaman, teruslah berkreasi dan berpetualang secara mental dan fisik. Andalkan dirimu bersama keluargamu dan bertahanlah dalam kelompokmu, kemudian menyebarlah kemana-mana, menyesuaikan diri dengan lingkungan tinggal namun tetap mempertahankan identitas ke-Yahudian.
Memang kalau diamati bangsa-bangsa yang hidup secara diaspora selain Yahudi seperti China, India pun memiliki keunggulan. Mereka mampu bertahan di berbagai lingkungan dan hidup jauh dari daeral asalnya. Mungkin benar kata Charles Darwin bahwa pemenang itu bukanlah mereka yang kuat tetapi mereka yang bisa menyesuaikan diri. Apakah Yahudi pun bisa menyesuaikan diri?
Penulis tidak ingin terjebak pada sikap rasial. Untuk itu perlu membahas masalah Yahudi ini baik dari sisi keunggulannya maupun kelemahannya. Bukankah semua bangsa memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Penulis memiliki keyakinan bahwa salah satu keunggulan Bangsa Yahudi adalah kecerdasannya dan salah satu masalah yang sering ditimbulkan oleh mereka adalah sikap keras kepala dan menganggap bangsa lain bukanlah apa-apa.
Harus diakui selain ilmuwan, pengusaha, penemu, banyak para Nabi yang berasal dari Kaum Yahudi. Jelas ini menunjukkan bahwa mereka memang sebuah Bangsa yang Unggul. Keunggulan ini tampak terutama didukung oleh kecerdasan mereka.
Mengapa mereka bisa cerdas. Ada empat kemungkinan yaitu : Keyakinan, Genetik, Lingkungan dan pola/gaya hidup mereka. Keyakinan dipengaruhi oleh sikap mereka bahwa mereka yakin sebagai orang yang terbaik dimuka bumi, sebagai orang pilihan Tuhan. Hal ini mempengaruhi kepribadian mereka untuk senantiasa ingin unggul. Keyakinan ini berdampak pada seluruh perilaku dan usaha mereka untuk mencapai dan membuktikan keunggulan tersebut. Disisi lain hal ini cenderung membuat mereka meremehkan bangsa lain. Dalam hal ini termasuk keyakinan mereka terhadap tanah yang dijanjikan di Palestina bahwa itu adalah mutlak milik mereka sehingga ini terus menimbulkan konflik tanpa akhir dengan Bangsa Arab khususnya.
Faktor genetik dipengaruhi oleh hal-hal seperti keturunan, makanan dan aspek-aspek biologis lainnya. Berkaitan dengan lingkungan, mereka selalu hidup pada lingkungan yang menantang bahkan mengancam diri mereka, sehingga mereka harus selalu survive dan mencari jalan keluar secara kreatif terhadap permasalahan yang dihadapinya. Kondisi ini membuat mereka selalu berusaha menemukan cara baru untuk bertahan hidup, termasuk bertahan terhadap aksi pembasmian yang dilakukan Firaun dan Hitler.
Pola/gaya hidup mereka mencerminkan bahwa mereka orang yang sangat efisien dan efektif serta berpikir dalam perspektif jangka panjang. Mereka siap menderita untuk meraih tujuan jangka panjang. Mereka mampu mengorbankan apapun untuk meraih kepentingan jangka panjangnya. Pada titik ekstrim muncul paham Zionisme yang membawa misi jangka panjang untuk meneguhkan eksistensi Bangsa Israil yang nota bene Yahudi serta membawa misi mengklaim kepemilikan tanah yang dijanjikan yaitu palestina. Namun, paham Zionisme ini juga dikecam karena cenderung menghalakan segala cara untuk kepentingan Yahudi dan mengabaikan bangsa lainnya.
Melalui berbagai tantangan, cobaan, ancaman dan ambisi yang luar biasa Yahudi berusaha menggenggam dunia, untuk itu mereka sadari bahwa kecerdasan itu merupakan topangan utama. Untuk membangun kecerdasan ini, bagi Yahudi bidang pendidikan dan penelitian sangat penting, tidak heran jika ilmuwan dan penemu utama dunia lahir dari kalangan Yahudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar