Senin, 04 Januari 2010

PAHLAWAN NASIONAL : GITU AJA KOK REPOT

Sepeninggalnya Gus Dur - Tokoh Besar Kemanusiaan dan Pluralisme - banyak usulan yang menginginkan beliau untuk diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Mayoritas rakyat negeri ini kiranya sepakat apabila Gus Dur memiliki sejumlah prestasi dan kontribusi bagi kemajuan negeri ini terutama dalam hal demokrasi dan penegakan hak asasi manusia.

Gus Dur dikenal pula sebagai tokoh pluralisme yang toleran dengan berbagai keyakinan yang berbeda dan mengedepankan kesetaraan bagi semua pihak. Gus Dur adalah pembuka kejumudan berpikir terutama yang berkaitan dengan toleransi terhadap keperbedaan keyakinan. Ia adalah pendobrak tradisi yang mampu membuka mata kita bahwa sesungguhnya perbedaan itu adalah rahmat dan kita diciptakan berbeda untuk saling mengenal.

Rasanya dengan segala pemikiran, perbuatan dan kiprahnya, Gus Dur sesungguhnya telah menjadi Pahlawan Nasional dibanyak hati masyarakat negeri ini. Dikukuhkan atau tidak dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional tidak akan pernah mengurangi derajat tokoh besar yang satu ini. Jadi sesungguhnya Gus Dur secara pribadi sangat diyakini tidak memerlukan berbagai gelar tersebut. Hanya mayoritas masyarakat dan tokoh dinegeri ini ingin memberikan suatu penghargaan yang pantas untuk beliau. Bukankah gelar Pahlawan Nasional adalah suatu gelar yang sangat terhormat dinegeri ini? Dan Gus Dur dipandang sangat layak untuk menyandangnya.

Jika ada berbagai perdebatan berkaitan dengan pemberian gelar tersebut tentunya tidak akan mengurangi sedikitpun penghormatan kita kepada Gus Dur. Dari berbagai pemberitaan dan kesan yang tertangkap mayoritas kita sangat menghormati Gus Dur dan menghendaki gelar Pahlawan Nasional tersebut dapat ditabalkan kepada beliau.

Seandainya kita masih bisa berdialog dengan Gus Dur dan saat kita bertanya kepada beliau tentang pemberian gelar Pahlawan Nasional tersebut mungkin dengan gayanya yang khas Gus Dur akan menjawab : "gitu aja kok repot ........................"

Memang benar Gus dinegeri ini sekarang kelihatan semuanya begitu merepotkan, yang berhak terkadang tidak memperoleh yang menjadi hak-nya, namun yang tidak berhak mungkin memperoleh apapun yang dikehendakinya.

Selamat jalan Gus semoga damai dialam keabadian sana ..........................

Tidak ada komentar: