Kondisi masyarakat kita akhir-akhir ini menunjukan gejala semakin saling tidak percaya, penuh curiga, intrik dan menonjolkan sikap permusuhan. Kondisi ini mengingatkan penulis akan sebuah buku yang ditulis oleh Stephen M.R. Covey bersama Rebecca R. Merrill yang berjudul THE SPEED OF TRUST. Buku tersebut pada intinya menunjukan pentingnya trust dan sikap saling percaya untuk membangun suatu masyarakat yang berkeadaban dan sejahtera.
Trust akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan berperan penting dalam pengelolaan konflik. Ketidakpercayaan akan menimbulkan sikap tertutup dan terjadi jarak antar berbagai kelompok masyarakat yang ujung-ujungnya melemahkan kohesivitas sosial. Kohesivitas sosial yang lemah akan melemahkan kinerja kelompok sosial dan membuat berbagai hambatan dalam proses interaksi.
Dalam buku tersebut diulas sebuah formula yang sederhana, sebagai berikut :
- Low-Trust = Low-Speed, High Cost
- High-Trust = High-Speed, Low Cost
Dalam formula tersebut terlihat bahwa kepercayaan yang rendah akan menimbulkan kelambatan dan biaya tinggi. Kepercayaan yang tinggi akan berdampak pada kecepatan dan biaya yang rendah. Dicontohkan setelah kasus 11 September 2001, ketidakpercayaan di Amerika Serikat meluas, terutama terhadap orang asing khususnya Islam dan Timur Tengah. Demi alasan keamanan, setiap penumpang pesawat harus datang lebih awal, melewati berbagai pemeriksaaan yang bertele-tele dan membuang waktu sekian lama. Hal ini memperpanjang waktu dan membuat kelambatan, sekaligus meningkatkan biaya.
Tampaknya hal ini mulai terjadi dinegeri ini, terutama dalam kehidupan politik. Ketidakpercayaan telah menimbulkan berbagai proses politik yang cukup menyita waktu dan sekaligus menimbulkan biaya tinggi. Mirip seperti yang ditunjukan dalam formula diatas.
Menurut M.R. Covey dan Rebecca R. Merrill setidaknya ada tiga tahap membangun trust yaitu :
1. Self Trust
2. Relationship Trust
3. Stakeholder Trus
Self trust harus dibangun melalui kredibilitas. Individu harus mampu menunjukkan kemampuan untuk tampil secara seimbang, sejalannya antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Individu juga harus memiliki kapabilitas yang cukup, memiliki agenda hidup yang jelas dan menunjukan hasil yang nyata dari perbuatannya.
Relationship trust berkaitan dengan perilakunya dalam berinteraksi di lingkungan sosial. Hal ini meliputi kemampuan untuk menunjukan respek kepada orang lain, transparan, menunjukan loyalitas, kemampuan untuk mendengar dan menerima orang lain.
Berikutnya adalah Stakeholder trust, meliputi organizational trust yang menuntut adanya alignment antara segenap komponen organisasi, market trust yang sangat berkaitan dengan reputasi dan social trust yang menuntut kontribusi positif dari seluruh komunitas sosial.
Jadi untuk membangun suatu masyarakat yang maju sangat diperlukan trust. Trust yang tinggi akan mempercepat proses dan meminimalkan biaya sehingga proses kehidupan masyarakat bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Dan yang terpenting trust adalah prasyarat mutlak untuk menuju masyarakat yang berkeadaban.
Trust akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan berperan penting dalam pengelolaan konflik. Ketidakpercayaan akan menimbulkan sikap tertutup dan terjadi jarak antar berbagai kelompok masyarakat yang ujung-ujungnya melemahkan kohesivitas sosial. Kohesivitas sosial yang lemah akan melemahkan kinerja kelompok sosial dan membuat berbagai hambatan dalam proses interaksi.
Dalam buku tersebut diulas sebuah formula yang sederhana, sebagai berikut :
- Low-Trust = Low-Speed, High Cost
- High-Trust = High-Speed, Low Cost
Dalam formula tersebut terlihat bahwa kepercayaan yang rendah akan menimbulkan kelambatan dan biaya tinggi. Kepercayaan yang tinggi akan berdampak pada kecepatan dan biaya yang rendah. Dicontohkan setelah kasus 11 September 2001, ketidakpercayaan di Amerika Serikat meluas, terutama terhadap orang asing khususnya Islam dan Timur Tengah. Demi alasan keamanan, setiap penumpang pesawat harus datang lebih awal, melewati berbagai pemeriksaaan yang bertele-tele dan membuang waktu sekian lama. Hal ini memperpanjang waktu dan membuat kelambatan, sekaligus meningkatkan biaya.
Tampaknya hal ini mulai terjadi dinegeri ini, terutama dalam kehidupan politik. Ketidakpercayaan telah menimbulkan berbagai proses politik yang cukup menyita waktu dan sekaligus menimbulkan biaya tinggi. Mirip seperti yang ditunjukan dalam formula diatas.
Menurut M.R. Covey dan Rebecca R. Merrill setidaknya ada tiga tahap membangun trust yaitu :
1. Self Trust
2. Relationship Trust
3. Stakeholder Trus
Self trust harus dibangun melalui kredibilitas. Individu harus mampu menunjukkan kemampuan untuk tampil secara seimbang, sejalannya antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Individu juga harus memiliki kapabilitas yang cukup, memiliki agenda hidup yang jelas dan menunjukan hasil yang nyata dari perbuatannya.
Relationship trust berkaitan dengan perilakunya dalam berinteraksi di lingkungan sosial. Hal ini meliputi kemampuan untuk menunjukan respek kepada orang lain, transparan, menunjukan loyalitas, kemampuan untuk mendengar dan menerima orang lain.
Berikutnya adalah Stakeholder trust, meliputi organizational trust yang menuntut adanya alignment antara segenap komponen organisasi, market trust yang sangat berkaitan dengan reputasi dan social trust yang menuntut kontribusi positif dari seluruh komunitas sosial.
Jadi untuk membangun suatu masyarakat yang maju sangat diperlukan trust. Trust yang tinggi akan mempercepat proses dan meminimalkan biaya sehingga proses kehidupan masyarakat bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Dan yang terpenting trust adalah prasyarat mutlak untuk menuju masyarakat yang berkeadaban.