Jumat, 07 September 2012

BAIK DAN BENAR

Banyak filosofi hidup digunakan untuk membentuk suatu perilaku yang baik dan membentuk kepribadian sesuai yang diharapkan. Filosofi ini dibangun atas dasar keyakinan bahwa dalam hidup diperlukan suatu pedoman agar setiap individu dapat menjalankan seluruh tugas kehidupannya secara benar sehingga misi sebagai kalifah dimuka bumi dapat diembang dengan baik.

Filosofi yang benar dibangun atas dasar keyakinan yang sungguh-sungguh dan tertanam dalam sanubari, sering ini direfleksikan dalam bentuk niat yang dimiliki seseorang. Niat merupakan sumber energi insani yang akan mengarahkan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Niat adalah basis spirit seseorang yang akan menentukan hitam putihnya ia menjalani kehidupan.
Selanjutnya  niat akan membentuk pola pikir. Pola pikir merupakan aspek rasionalitas dalam memandang kehidupannya. Pola pikir akan akan menentukan refleksi kepribadian seseorang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Kepribadian manusia merupakan rangkaian dari siklus keempat hal ini, yaitu : niat-pikiran-ucapan-perbuatan.

Apa yang mendasari keempat siklus ini agar dapat berjalan dengan baik dan membentuk pribadi yang unggul? Dasar utamanya terdiri dari dua pilar yaitu dasar moralitas dan dasar rasionalitas. Moralitas mengandung adanya suatu nilai-nilai hakiki yang akan memandu kehidupan manusia dan rasionalitas merupakan fungsi insani sebagai makhluk yang berakal yang bekerja dengan logika, ilmu, pengetahuan dan sistem tertentu.
Gabungan dari moralitas dan rasionalitas adalah segala sesuatu harus dilakukan secara benar dan baik. Dalam bersikap dan bertingkahlaku untuk mendapat landasan moralitas dan rasionalitas maka kita harus memastikan apakah yang akan dilakukan itu benar dan baik. Benar bisa berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan dan juga bisa berdasarkan apakah yang dilakukan itu dapat diterima oleh akal sehat .

Jika benar dapat diteropong dari sisi panduan moral maupun logika dan common-sense maka baik memiliki dimensi sosial dan estetika. Benar dalam konteks moral dan logic merupakan chip yang ditanamkan oleh Yang Maha Kuasa dalam sanubari dan pikiran kita, maka baik akan berdimensi hubungan sosial apakah yang kita lakukan itu dapat diterima secara sosial, memiliki manfaat terhadap sesama dan adanya keserasian dengan lingkungan.
Berdasarkan asas benar dan baik maka akan terbentuk kepribadian dan perilaku yang dapat menyeleksi segala sesuatu secara tepat. Misalnya jika kita akan memutuskan suatu tindakan maka sebelumnya kita harus menentukan apakah tindakan kita ini benar (secara moral dan logika) dan baik (secara sosial dan estetika). Jika memenuhi kedua kaedah tersebut maka kita dapat memutuskan secara akurat dan keputusan atau tindakan kita pastilah berkualitas.

Jadi sebelum memutuskan pastikanlah keputusan tersebut adalah benar dan baik!  

Tidak ada komentar: