Kamis, 21 Desember 2017

DILEMA PROMOSI & PENGEMBANGAN KARIR

Apakah anda termasuk orang yang selalu mengaitkan perkembangan karir dengan promosi? Atau melihat promosi sama dan sebangun dengan perkembangan karir? Berapa banyak kita mendengar keluhan bahwa karir saya mandeg, tidak bergerak dan tidak prospektif karena sudah begitu lama tidak promosi? Kita juga mungkin pernah mendengar mereka yang sudah bekerja diberbagai posisi, kewenangannya sudah bertambah, kesejahteraannya sudah bertambah, namun merasa karirnya belum berkembang semata-mata karena mereka belum naik pangkat atau naik jabatan.

Tanpa disadari seseorang telah mengalami perkembangan karir meskipun tidak mengalami promosi. Ketidaksamaan persepsi dalam melihat ini sering menuai permasalahan khususnya antara karyawan, pengelola SDM maupun manajemen.

Formulasi Masalah

Untuk memahami permasalahan tersebut diatas kita perlu melihat apa makna karir sesungguhnya? Apa pula makna perkembangan karir? Dan apa pula yang dimaksud dengan promosi? Mari kita lihat pendapat George T. Milkovich dan John W. Boudreau dalam bukunya Human Resource Management yang sering dijadikan rujukan dalam manajemen SDM, sebagai berikut :

“A career is the evolving sequence of a person’s work experiences over time.”

“Career development encompasses Career Management and Career Planning. Career planning is the process individual employees identify and implement steps to attain career goals. Career management is the process through which organizations select, assess, assign, and develop employees to provide a pool of qualified people to meet future needs.”

Penyelesaian Masalah

Mengacu pada judul diatas yaitu “Promosi dan Perkembangan Karir,” istilah promosi sendiri sebenarnya kurang begitu digunakan dalam kajian manajemen SDM. Istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks marketing. Namun, promosi dalam kaitan manajemen SDM secara umum dapat diartikan sebagai suatu pergerakan karir secara vertikal dan dapat dikatakan pula sebagai naik pangkat atau naik jabatan. Dalam kenyataannya pergerakan karir tidak harus selalu secara vertikal bisa pula secara horisontal.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya apakah seseorang yang tidak promosi berarti karirnya tidak berkembang? Padahal ia sudah mendapat beberapa kali penugasan, kewenangan dan kompetensinya bertambah atau kesejahteraannya sudah bertambah?
Jika kita mencermati arti tentang karir diatas yaitu meliputi seluruh pengalaman kerja yang dilalui oleh seorang individu dalam suatu kurun waktu dan kemudian melihat pengertian tentang pengembangan karir bahwa karir berkembang terkait dengan semakin bertambahnya kemampuan seseorang dalam bekerja agar senantiasa sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, maka promosi bukanlah satu-satunya indikasi untuk menilai bahwa karir sesorang berkembang.

Karir dapat dikatakan berkembang apabila kemampuan seseorang semakin meningkat, kewenangan meningkat, kesejahteraan meningkat dan yang paling penting nilai (value seseorang meningkat). Karir tidak bisa dikatakan tidak berkembang karena semata-mata anda tidak promosi, padahal dalam hal lain anda sudah berkembang. Anda baru dapat dikatakan mengalami kemandegan karir apabila kemampuan tidak meningkat, kewenangan tidak bertambah, tidak semakin sejahtera dan diri anda tidak mengalami peningkatan nilai.

Jika promosi dalam pengertian naik pangkat atau naik jabatan adalah satu-satunya indikator dalam perkembangan karir maka hal itu tidak sejalan dengan pemahaman pengembangan karir diatas. Bukankah organisasi itu umumnya bersifat piramida? Semakin keatas posisi semakin terbatas? Tidak mungkin semua yang ada dibawah naik semuanya keatas. Hanya sebagian kecil orang yang dapat meniti karirnya sampai dengan puncak piramida. Apakah mereka yang tidak mencapai puncak piramida dikatakan mengalami kegagalan dalam karir? Tentu tidak, karena hal ini menyalahi logika kehidupan organisasi. Mereka pun dapat berkembang karirnya tanpa harus mencapai puncak piramida. Mereka dapat dikatakan berkembang karirnya apabila mendapat berbagai kesempatan menjalani bidang penugasan atau mendapat pengayaan pengalaman kerja. Mereka dapat pula meningkat karirnya apabila kompetensi bertambah apakah penambahan dalam hal pengetahuan, keterampilan atau kemampuan “soft skill” nya. Karir juga dapat dikatakan berkembang apabila dalam bekerja anda semakin dihargai dengan semakin meningkatnya kesejahteraan anda.

Hal yang paling penting untuk tidak dilupakan adalah karir dapat juga dikatakan berkembang apabila anda mengalami peningkatan nilai. Ini adalah suatu kondisi yang lebih substansial, menyangkut aspek psikologis yang lebih mendalam. Hal ini bisa meliputi aspek kepuasan, engagement, connected dengan lingkungan kerja anda, kebanggaan akan organisasi dan status anda, dan suatu kondisi kebahagiaan yang tinggi apabila anda memperoleh kesempatan untuk berkontribusi secara optimal terhadap lingkungan kerja anda.

Kesimpulan

Jadi sudah saatnya kita merevisi pemahaman kita tentang promosi adalah satu-satunya indikator perkembangan karir. Karir anda dapat berkembang tanpa harus promosi. Meningkatnya kompetensi anda, bertambahnya pengalam kerja anda, meluasnya wewenang, semakin sejahtera dan semakin bernilai merupakan indikator lainnya bahwa karir anda pun sudah berkembang.

Menutup tulisan ini layak kita kutip ucapan dari Sally Hogshead seorang konsultan karir :

“You always have the power to reinvent your career. But with that power comes a significant responsibility : being accountable for your own success.”

Tidak ada komentar: