Pada tanggal 24 Oktober 2008 Tgk. Hasan Di Tiro yang lazim dipanggil Wali Nanggroe bertemu dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla (YK) dikediaman Wapres. Pertemuan tersebut dinyatakan sebagai ajang silaturahmi. Sesuai dengan informasi sebelumnya Wali direncanakan pula bertemu dengan Presiden SBY, namun krn Presiden ada agenda ke Beijing untuk menghadiri pertemuan ASEM maka pertemuan dengan Wali tersebut belum dapat terlaksana. Sebagaimana diketahui YK adalah tokoh sentral dibalik perjanjian Perdamaian RI-GAM di Helsinki. Demikian pula Wali adalah penentu terakhir dikalangan GAM dalam memutuskan penandatanganan Nota Damai tersebut.
Perdamaian tersebut adalah sesuatu yang sangat perlu disyukuri mengingat konflik telah berlangsung lama dan menimbulkan korban berbagai pihak. Saat sekarang yang terpenting adalah mengimplementasikan hal-hal yang telah diamanatkan dalam MoU Perdamaian tersebut.
Pertemuan antara Wapres dan Wali semakin menunjukkan semangat perdamaian telah merengkuh batas-batas psikologis dan secara personal hubungan antar pemimpin akan mampu memberi contoh bagi berbagai kalangan yang ada di bawahnya untuk mencontoh pemimpin mereka agar dapat membangun tali silaturahmi yang kokoh.
Perdamaian akan semakin kukuh terpatri apabila tokoh sentral menunjukkan sikap damai dan mau menjalin silaturahmi, kalau silaturahmi ini mampu dijalin dalam berbagai level pimpinan kita semakin optimis perdamaian akan semakin bersemi.