Latar Belakang.
Untuk menilai kompetensi manajerial seseorang salah
satu metoda yang handal dan mendapat penerimaan luas adalah metoda Assessment Center (AC). Hasil AC tidak
bersifat statis namun dinamis, artinya bisa berubah dalam kurun waktu tertentu
apabila mendapatkan program pengembangan yang tepat. Salah satu program
pengembangan yang sangat terkait dengan AC ada Post Assessment Development (PAD). Post Assessment Development (PAD) adalah terminologi yang digunakan
untuk kegiatan pengembangan bagi peserta yang telah mengikuti program assessment center. Assesement Center (AC)
adalah suatu kegiatan yang menggunakan berbagai metoda untuk menilai kompetensi
manajerial seseorang dikaitkan dengan kriteria job target tertentu dengan
menggunakan sejumlah simulasi perilaku dan dinilai oleh beberapa orang
assessor. Jadi antara PAD dan AC memiliki kaitan yang erat karena merupakan
suatu proses yang berkesinambungan. PAD utamanya ditujukan bagi peserta yang
telah mengikuti program AC namun memerlukan program pengembangan lebih lanjut
terkait dengan kompetensi yang diujikan saat mengikuti AC.
Formulasi Masalah.
Program pengembangan yang terkait AC memiliki beberapa
istilah yang sebetulnya adalah sama. PAD dalam terminologi lain disering
disebut dengan Assessment Development
Center (ADC) atau Develepment
Assessment Center (DAC). Hudson menjelaskan ADC adalah A Development
Centre is similar to an
assessment centre, but focuses more on the participants’ further professional
development. The competency profile for the assessment or development
centre is determined according to the needs of the role. This profile forms the
basis of evaluating the participant’s performance on each of the different
exercises completed. It is tailored to the organisation and/or the specific
function and reflects the organisation’s expectations for the role.
Sedangkan Thornton & Rupp, 2003, mendefinisikan DAC
sebagai A developmental assessment
center, is a collection of workplace simulation exercises and other assessments
that provide individuals with practice, feedback, and developmental coaching on
a set of developable behavioral dimensions found to be critical for their
professional success.
Dari ketiga pengertian diatas
baik PAD, ADC maupun DAC secara prinsip sama yaitu suatu program pengembangan
yang terkait dengam program assessment
center. Jika dalam AC hanya dilakukan identifikasi terhadap kompetensi
manajerial tertentu, maka PAD, ADC maupun DAC fokus pada pengembangan
professional terhadap kompetensi manajerial tertentu dengan menggunakan pola sharing knowledge dan practices, feedback dan development coaching. Tujuan utama dari
program pengembangan ini adalah memberikan insight
bagi peserta terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya.
Jadi PAD (istilah ini akan digunakan lebih lanjut untuk mewakili ketiga terminologi
diatas) berbeda dengan bimbingan tes dimana peserta diminta untuk latihan soal
terus menerus dengan tujuan bisa lulus ujian. PAD bukan program untuk latihan
soal agar lulus assessment tetapi PAD
adalah program untuk menumbuhkan insight
agar peserta memahami dan bertanggung jawab secara personal untuk meningkatkan
kemampuan manajerialnya. PAD yang dilakukan dikelas ditindaklanjuti
dilapangan/dalam lingkungan kerja melalui assignment
plan (AP) dan development plan
(DP). AP dan DP adalah tanggung jawab peserta bersama atasan langsungnya untuk
melaksanakan dilokasi kerja masing-masing, fasilitator PAD hanya memberikan guidance nya saja.
Penyelesaian Masalah.
PAD yang bertujuan untuk
memperkuat kapabilitas manajerial peserta (strengthen
managerial capability) dengan cara menumbuhkan insight peserta terhadap aspek-aspek yang perlu dikembangkan
terkait dengan kompetensi manajerial.
PAD terdiri dari 3 bagian utama
: Pre PAD – PAD in Class – After PAD. Pre PAD adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sebelum Program PAD dilaksanakan. PAD in Class adalah program pembelajaran di kelas dengan berfokus pada
peserta dan fasilitator hanya berperan sebagai mitra. Didalam kelas ini peserta
mengambil peran aktif dan dalam hal tertentu jika memerlukan informasi maka
fasilitator berperan sebagai nara sumber. Berikutnya adalah kegiatan setelah
PAD, yaitu adanya assignment plan
atau development plan dimana kegiatan
ini adalah bertujuan untuk menerapkan hasil-hasil yang diperoleh selama Program
PAD untuk meningkatkan kinerja peserta dalam lingkungan kerja nyata. Peserta
dan atasan bertanggung jawab secara langsung dalam program setelah PAD ini
sedangkan fasilitator hanya memberikan pedomannya saja.
Dalam tahap Pre PAD yang
dilakukan adalah mengumpulkan semua informasi terkait profil kompetensi peserta
terutama dengan memanfaat hasil AC yang telah diikuti. Informasi lain yang
biasa digunakan adalah hasil dari Leadership
Development Program yang pernah
diikuti, hasil-hasil pelatihan lainnya yang relevan, kinerja yang bersangkutan,
termasuk pula dengan memanfaatkan data Talent
Pool.
Berdasarkan informasi-informasi
tersebut dirancang Program PAD yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Rancangan Program
PAD ini meliputi metoda, materi dan kualifikasi fasilitatornya.
Program PAD in Class disusun dari hasil kajian saat
Pre PAD. Beberapa hal yang dilakukan, namun tidak terbatas dengan ini, adalah
sebagai berikut :
Peserta diberikan Blind Case, yaitu suatu kasus anonim
terhadap permasalahan tertentu yang terkait dengan masalah-masalah dalam
organisasi yang membutuhkan penanganan manajerial.
Setelah itu dilakukan evaluasi
bersama terhadap unjuk kerja peserta saat menganalisa kasus tersebut. Bagaimana
peserta dapat mengidentifikasi isu, mengaitkan berbagai sumber data, mencari
inti masalah kemudian merekomendasikan solusinya.
Kemudian dilakukan hal-hal
seperti diskusi kelompok, presentasi atau cara lain untuk melihat bagaimana
peserta memahami masalah yang ada, pendekatan apa yang digunakan dan yang
paling penting adalah melihat key
behavior apa yang ditunjukan peserta sehingga dapat diketahui bagaimana
pemanfaatan kompetensi manajerial peserta dalam menangani kasus tersebut. Dalam
konteks ini peserta diharapkan mendapat insight
terhadap apa yang harus dikembangkan dari kemampuan manajerialnya.
Hal lain yang diberikan dalam
kegiatan In Class adalah berbagi
pengetahuan tentang Managerial Strategic
Concept dan dilanjutkan dengan memberikan pemahaman tentang Assessment Center Concept.
Selanjutnya peserta akan
diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan expert dan fasilitator. Dalam diskusi-diskusi ini insight peserta
PAD semakin dipertajam untuk memahami konteks pemanfaatan kompetensi manajerial
dalam berbagai simulasi yang ada diprogram assessment
center.
Program berikutnya yang
diberikan untuk memperkuat tumbuhnya insight
adalah peserta bermain peran (role
play) dalam berbagai posisi dan situasi. Kemudian dilakukan Self Feedback untuk menumbuhkan
kesadaran bagaimana menggunakan perilaku yang tepat dari kompetensi manajerial yang dibutuhkan.
Setelah Self Feedback diberikan General Feedback agar didapat insight yang lebih komprehensif.
Tahap berikutnya yang cukup
penting dalam PAD in Class adalah Review
yang meliputi integrasi dari pemahaman terhadap kasus, bagaimana menggunakan
kompetensi manajerial yang tepat, hambatan yang dialami peserta dan solusinya
dengan memanfaatkan berbagai informasi terkait manajemen dan assessment center. Pada tahap ini diharapkan
insight yang diperoleh peserta akan
semakin utuh dan menumbuhkan kesadaran terhadap perilaku apa yang harus
ditingkatan agar kompetensi manajerial peserta dapat dimanfaatkan secara tepat
saat menyelesaikan suatu kasus manajerial.
Berikutnya adalah kegiatan
setelah PAD, yaitu kegiatan dilapangan atau lokasi kerja yang harus dijalankan
peserta dibawah pemantauan atasan langsungnya. Kegiatan ini disebut dengan Assignment Plan atau terkadang disebut
dengan Development Plan. Dalam
kegiatan ini peserta diminta untuk membuat minimal satu target pekerjaan yang
harus ditingkatkan pencapaiannya dengan memanfaatkan seluruh materi dalam PAD
dengan merujuk pada kompetensi manajerial apa yang akan digunakan untuk
meningkatkan kinerja yang bersangkutan. Tugas ini merupakan tanggung jawab
peserta bersama atasannya, fasilitator hanya memberikan pedoman kerja.
Kesimpulan.
AC adalah penilaian kompetesi
manajerial yang hasilnya bisa ditingkatkan melalui program pengembangan yang
tepat. Salah satu program pengembangan tersebut adalah PAD. PAD pada dasarnya
berupaya untuk menumbuhkan kesadaran (insight)
bagi peserta terhadap perilaku-perilaku kunci apa yang harus ditingkatkan
berkaitan dengan kompetensi manajerial yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam organisasi. Para peserta PAD setelah 6-9 bulan
mengikuti PAD saat mengikuti kembali program AC berikutnya (reassessment) hasilnya
meningkat, yaitu lebih kurang 45% performanya membaik dibandingkan dengan hasil
assessment sebelum mengikuti PAD.