Hal penting
berikutnya adalah memilih pemimpin. Apakah pemimpin ditingkat kelompok,
organisasi, lembaga, masyarakat, bangsa bahkan dunia, adalah suatu kegitan yang
sangat penting karena pemimpin adalah nahkoda yang menentukan hitam putihnya
perjalan hidup dari para anggota atau pengikutnya. Pemimpin memberikan visi
organisasi, mengawal etika dikomunitasnya, mengelola sumberdaya kelompok, memberikan
arah pada pengikutnya dan menjadi teladan dalam tingkah dan perbuatan. Pemimpin
sekaligus memiliki tugas melindungi, mengayomi, memotivasi pengikutnya. Pemimpin
yang baik dapat memosisikan posisinya secara tepat dalam kelompoknya seperti
yang dikatakan seorang Tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara, pemimpin yang baik
akan memosisikan dirinya secara tepat didalam kelompoknya. Beliau mengatakan
seorang pemimpin haruslah “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut
wuri handayani.”
Pemimpin sejatinya
harus mampu memajukan organisasi. Harus mampu membuat organisasinya menjadi
organisasi yang harus terus berkembang. Organisasi yang maju adalah organisasi
yang terus berkembang, untuk berkembang maka organisasi tersebut harus terus
belajar. Peter Senge menyebut bagaimana peran pemimpin dalam organisasi sebagai
berikut : “In a learning organization, leaders’ roles differ dramatically from
that of charismatic decision makers. Leaders are designers, teachers and
steward…in short, leaders in learning organizations are responsible for
building organization where people are continually expanding their capabilities
to shape their future.”Jelas dalam pandangan Peter Senge untuk dapat memajukan sebuah organisasi maka pemimpin tidak cukup dengan mengandalkan karisma, seorang pemimpin adalah perancang, guru dan pelayan bagi pengikutnya. Pemimpin harus mengembangkan kemampuan pengikutnya untuk meraih masa depannya.
Jika melihat definisi kepemimpinan sebagai berikut : “The abillity to influence a group toward the achivement of goals,” maka tugas pemimpin jelas harus memastikan tujuan tercapai dan untuk itu ia harus mampu mendorong, mengarahkan dan mengendalikan pengikutnya meraih tujuan organisasi yang telah disepakati. Untuk memastikan tujuan tercapai maka pemimpin harus memiliki kemampuan “task oriented behavior.” Sedangkan dalam hubungan dengan pengikutnya dan diantara pengikutnya pemimpin harus memiliki kemampuan “group maintenance behavior.”
Berkaitan dangan Task Oriented Behavior pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Process
structuring
2. Stimulating
communication3. Clarifying communication
4. Summarizing
5. Consensus testing
Berkaitan dengan Group Maintenance Behavior
pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Gatekeeping
2. Harmonizing3. Supporting
4. Standard setting
5. Process analyzing
Menyimak uraian diatas jelas dalam
memilih pemimpin maka harus diperhatikan kriteria-kriteria tersebut. Kriteria-kriteria
itu meliputi tugas-tugas pemimpin yang meliputi kemampuan untuk memberikan visi
dan sebagainya, kemampuan untuk memosisikan diri, mempengaruhi pengikutnya,
mengembangkan pengikutnya melalu organisasi pembelajaran dan kemampuan yang
berkaitan dengan task oriented behavior
dan group maintenance behavior.