Rabu, 19 Juni 2013

MEMILIH PEMIMPIN

Ada dua kegiatan paling penting didunia ini berkaitan dengan memilih manusia, pertama memilih pasangan hidup, kedua memilih pemimpin. Memilih pasangan hidup penting karena menyangkut kehidupan kita selanjutnya, bukankah pasangan hidup sebagain dari jiwa dan badan kita, hitam putihnya kehidupan kita didunia ini sebagian besar sangat ditentukan oleh siapa yang menjadi pasangan kita. Dalam budaya Jawa dikenal dalam memilih pasangan perlu memperhatikan bibit, bebet dan bobotnya.

Hal penting berikutnya adalah memilih pemimpin. Apakah pemimpin ditingkat kelompok, organisasi, lembaga, masyarakat, bangsa bahkan dunia, adalah suatu kegitan yang sangat penting karena pemimpin adalah nahkoda yang menentukan hitam putihnya perjalan hidup dari para anggota atau pengikutnya. Pemimpin memberikan visi organisasi, mengawal etika dikomunitasnya, mengelola sumberdaya kelompok, memberikan arah pada pengikutnya dan menjadi teladan dalam tingkah dan perbuatan. Pemimpin sekaligus memiliki tugas melindungi, mengayomi, memotivasi pengikutnya. Pemimpin yang baik dapat memosisikan posisinya secara tepat dalam kelompoknya seperti yang dikatakan seorang Tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara, pemimpin yang baik akan memosisikan dirinya secara tepat didalam kelompoknya. Beliau mengatakan seorang pemimpin haruslah “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.”
Pemimpin sejatinya harus mampu memajukan organisasi. Harus mampu membuat organisasinya menjadi organisasi yang harus terus berkembang. Organisasi yang maju adalah organisasi yang terus berkembang, untuk berkembang maka organisasi tersebut harus terus belajar. Peter Senge menyebut bagaimana peran pemimpin dalam organisasi sebagai berikut : “In a learning organization, leaders’ roles differ dramatically from that of charismatic decision makers. Leaders are designers, teachers and steward…in short, leaders in learning organizations are responsible for building organization where people are continually expanding their capabilities to shape their future.”

Jelas dalam pandangan Peter Senge untuk dapat memajukan sebuah organisasi maka pemimpin tidak cukup dengan mengandalkan karisma, seorang pemimpin adalah perancang, guru dan pelayan bagi pengikutnya. Pemimpin harus mengembangkan kemampuan pengikutnya untuk meraih masa depannya.

Jika melihat definisi kepemimpinan sebagai berikut : “The abillity to influence a group toward the achivement of goals,” maka tugas pemimpin jelas harus memastikan tujuan tercapai dan untuk itu ia harus mampu mendorong, mengarahkan dan mengendalikan pengikutnya meraih tujuan organisasi yang telah disepakati. Untuk memastikan tujuan tercapai maka pemimpin harus memiliki kemampuan “task oriented behavior.” Sedangkan dalam hubungan dengan pengikutnya dan diantara pengikutnya pemimpin harus memiliki kemampuan “group maintenance behavior.”

Berkaitan dangan Task Oriented Behavior pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut :

1.       Process structuring
2.       Stimulating communication
3.       Clarifying communication
4.       Summarizing
5.       Consensus testing

Berkaitan dengan Group Maintenance Behavior pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut :

1.       Gatekeeping
2.       Harmonizing
3.       Supporting
4.       Standard setting
5.       Process analyzing

Menyimak uraian diatas jelas dalam memilih pemimpin maka harus diperhatikan kriteria-kriteria tersebut. Kriteria-kriteria itu meliputi tugas-tugas pemimpin yang meliputi kemampuan untuk memberikan visi dan sebagainya, kemampuan untuk memosisikan diri, mempengaruhi pengikutnya, mengembangkan pengikutnya melalu organisasi pembelajaran dan kemampuan yang berkaitan dengan task oriented behavior dan group maintenance behavior.