Senin, 24 September 2012

JOKOWI, KELAS MENENGAH DAN 2014

Hasil hitung cepat telah menempatkan Walikota Solo Joko Widodo dan pasangannya Ahok sebagai “pemenang” Pemilihan Kepala Daerah DKI JAYA untuk periode 2012-2017. Pasangan ini mengalahkan incumbent Foke yang berpasangan dengan Nara.
Hasil ini tidak terlalu mengejutkan mengingat euphoria masyarakat akan pembaharuan, ekpekstasi masyarakat dan hasil pemilihan diputaran pertama. Hasil ini pun disumbang oleh kekecewaan masyarakat pada periode Foke, belum lagi kasus perselisihannya dengan mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto dimana Prijanto menerbitkan sebuah buku yang menjelaskan menganpa ia mundur sebagai Wakil Gubernur.
Era reformasi menempatkan suara masyarakat sebagai keputusan tertinggi. Bagaimana cara memenangkan suara masyarakat merupakan strategi utama untuk meraih kemenangan dalam pemilihan umum.
Selain itu para analis juga memperkirakan bahwa peran kelas menengah cukup sentral dalam proses meraih suara masyarakat. Mengingat kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang mandiri, memiliki status sosial terpandang, memiliki kekuatan ekonomi, akses terhadap pengambil keputusan dan memiliki pengaruh dilingkungannya.
Dengan kekuatan posisi dan pengaruhnya maka kelas menengah memiliki peran untuk menggiring suara masyarakat. Kelas menengah juga memiliki akses yang kuat ke media sebagai corong untuk memobilisasi opini masyarakat. Dalam organisasi, perusahaan dan komunitasnya, kelas menengah mampu mengarahkan orang-orang disekitarnya untuk membangun opini tertentu.
Sebenarnya kelas memengah berada dalam posisi paradoks. Disatu sisi kelas menengah telah menikmati segala sesuatu yang ia miliki, tentunya mereka memiliki kepentingan untuk mempertahankan kemapanan tersebut, namun disisi lain kelas menengah karena pendidikan dan wawasannya merupakan kelompok masyarakat yang kritis pula. Jadi jika kelas menengah memilih perubahan dan memilih pemimpin baru maka tentunya ada sesuatu yang sulit diharapkan dari incumbent untuk memperkuat posisi mereka. Terlebih-lebih pada masyarakat kelas menengah independensi untuk bersikap objektif terlihat lebih menonjol dibandingkan kelas lainnya.
Selain faktor kelas menengah, pengaruh dari faktor personal Jokowi cukup kuat untuk membangun opini masyarakat yang positif terhadap dirinya dan mampu menggiring mayoritas masyarakat untuk memilih Jokowi.
Pribadi Jokowi sederhana, rendah hati, mengutamakan kepentingan masyarakat dan merupakan personifikasi dari pemimpin diera reformasi dan demokrasi. Semua ciri Jokowi ini sesuai dengan harapan mayoritas masyarakat untuk mendapatkan pemimpin ideal.
Pengalaman menunjukan bagaimana keberpihakan Jokowi terhadap masyarakat kecil, pedagang tradisional, pedagang kaki lima, tukang becak dan orang-orang terpinggirkan lainnya. Jokowi tidak mudah terpengaruh oleh tekanan penguasa yang lebih kuat dan juga tidak mudah takluk dalam menghadapi pengusaha-pengusaha besar, ia tetap berpihak terhadap kepentingan rakyat kecil.
Jokowi menjadi icon pemimpin saat ini dan bukan tidak mungkin ia akan dilirik menjadi calon Presiden atau calon Wakil Presiden pada tahun 2014. Jika saya dicalonkan sebagai Presiden tahun 2014 tentu saya akan memilih Jokowi sebagai Wakil Presidennya bahkan saya akan meminta Jokowi yang menjadi calon Presidennya. Kalau Jokowi kelihatan akan menapak dengan pasti, kalau saya mungkin mimpi saja he he ………….

Jumat, 07 September 2012

BAIK DAN BENAR

Banyak filosofi hidup digunakan untuk membentuk suatu perilaku yang baik dan membentuk kepribadian sesuai yang diharapkan. Filosofi ini dibangun atas dasar keyakinan bahwa dalam hidup diperlukan suatu pedoman agar setiap individu dapat menjalankan seluruh tugas kehidupannya secara benar sehingga misi sebagai kalifah dimuka bumi dapat diembang dengan baik.

Filosofi yang benar dibangun atas dasar keyakinan yang sungguh-sungguh dan tertanam dalam sanubari, sering ini direfleksikan dalam bentuk niat yang dimiliki seseorang. Niat merupakan sumber energi insani yang akan mengarahkan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Niat adalah basis spirit seseorang yang akan menentukan hitam putihnya ia menjalani kehidupan.
Selanjutnya  niat akan membentuk pola pikir. Pola pikir merupakan aspek rasionalitas dalam memandang kehidupannya. Pola pikir akan akan menentukan refleksi kepribadian seseorang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Kepribadian manusia merupakan rangkaian dari siklus keempat hal ini, yaitu : niat-pikiran-ucapan-perbuatan.

Apa yang mendasari keempat siklus ini agar dapat berjalan dengan baik dan membentuk pribadi yang unggul? Dasar utamanya terdiri dari dua pilar yaitu dasar moralitas dan dasar rasionalitas. Moralitas mengandung adanya suatu nilai-nilai hakiki yang akan memandu kehidupan manusia dan rasionalitas merupakan fungsi insani sebagai makhluk yang berakal yang bekerja dengan logika, ilmu, pengetahuan dan sistem tertentu.
Gabungan dari moralitas dan rasionalitas adalah segala sesuatu harus dilakukan secara benar dan baik. Dalam bersikap dan bertingkahlaku untuk mendapat landasan moralitas dan rasionalitas maka kita harus memastikan apakah yang akan dilakukan itu benar dan baik. Benar bisa berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan dan juga bisa berdasarkan apakah yang dilakukan itu dapat diterima oleh akal sehat .

Jika benar dapat diteropong dari sisi panduan moral maupun logika dan common-sense maka baik memiliki dimensi sosial dan estetika. Benar dalam konteks moral dan logic merupakan chip yang ditanamkan oleh Yang Maha Kuasa dalam sanubari dan pikiran kita, maka baik akan berdimensi hubungan sosial apakah yang kita lakukan itu dapat diterima secara sosial, memiliki manfaat terhadap sesama dan adanya keserasian dengan lingkungan.
Berdasarkan asas benar dan baik maka akan terbentuk kepribadian dan perilaku yang dapat menyeleksi segala sesuatu secara tepat. Misalnya jika kita akan memutuskan suatu tindakan maka sebelumnya kita harus menentukan apakah tindakan kita ini benar (secara moral dan logika) dan baik (secara sosial dan estetika). Jika memenuhi kedua kaedah tersebut maka kita dapat memutuskan secara akurat dan keputusan atau tindakan kita pastilah berkualitas.

Jadi sebelum memutuskan pastikanlah keputusan tersebut adalah benar dan baik!