Jumat, 30 Januari 2009

BLOK S DAN BLOK M

Apakah anda mengamati media massa kemarin Kamis 29 Januari 2009? Ada suatu iklan menarik dari satu Partai Politik yang menyikapi tentang permasalahan harga BBM. Iklan tersebut bisa disikapi dengan berbagai macam pandangan sesuai dengan kepentingan masing-masing pihak. Ini menandakan situasi politik kita semakin panas. Selain itu penulis pun mendengar komentar seorang tokoh dari Partai Politik yang lain disuatu Radio bahwa saat ini dalam perpolitikan kita menjelang Pemilihan Presiden 2009 ada 2 kubu yang disebut dengan Blok S dan Blok M. Nah, tokoh ini mengatakan bahwa Partai Politiknya siap menjadi kubu alternatif dan menjadi motor Blok Alternatif tersebut, mungkin bisa disebut dengan Blok A.

Sebagai rakyat, tentu kita berharap sekeras apapun persaingan politik, sepanas apapun situasi politik, hendaknya semua itu bisa disikapi secara dewasa dan tetap dengan kepala maupun hati yang dingin. Apapun kepentingan rakyat harus diutamakan. Syahwat kekuasaan harus diletakan dibawah misi suci untuk kebaikan Bangsa dan Negara dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat. Tentu harapan ini diletakkan dan menjadi tanggung jawab utama para tokoh politik di negara ini.

KEPEMIMPINAN & TANGGUNG JAWAB


Pak Tanri Abeng selaku Komisaris Utama Telkom saat acara serah terima jabatan Direktur Utama Telkomsel dari Pak Kiskenda kepada Pak Sarwoto hari Kamis 29 Januari 2009 di Gedung Telkom Jakarta menyampaikan bahwa kepemimpinan itu adalah tanggung jawab. How to show our leadership, it is responsibility. Memimpin adalah siap memikul tanggung jawab. Jadi dalam memimpin bukan kekuasaan yang diutamakan dan bukan kenikmatan yang didambakan, tetapi tanggung jawab yang menjadi roh-nya, perwujudannya adalah dalam bentuk kerja cerdas, kerja keras dan kerja sama.

Penulis sangat sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Pak Tanri Abeng. Namun, disamping tanggung jawab, menurut penulis memimpin juga adalah melayani dan mengabdi. Dalam sebuah peribahasa dari suatu daerah (Minangkabau?) disebutkan bahwa menjadi pemimpin itu diibaratkan seperti sebuah atap rumah. Atap rumah akan melindungi penghuninya dari panas, terik, dingin, hujan, angin dan badai, sekaligus atap rumah memberikan simbol kebanggaan bagi penghuni rumah tersebut dan dari kejauhan apabila orang mendekat yang teramati pertama sekali adalah atap rumahnya. Jadi atap rumah harus kokoh dan harus muncul dalam perwujudan sebaik-baiknya. Inilah esensi kepemimpinan.

Rabu, 28 Januari 2009

KOPI TERAKHIR BUATAN DINDA

Seperti biasanya saat aku bangun pagi, istriku Dinda telah bangun terlebih dahulu dan sibuk berbenah di dapur. Aku bangun segera menunaikan shalat subuh, kemudian berolahraga kecil. Setelah itu aku segera bersiap-siap karena hari ini aku ada janji ketemu dengan Pak Daniel untuk melakukan survey ke lokasi pertanahan yang rencananya akan dibeli oleh perusahaan kami.

Tadi malam Dinda memohon kediriku agar dapat menemaninya untuk check-up ke Rumah Sakit, “sekali ini aja Mas” kata Dinda memelas. Dinda memang sudah 2 tahun terakhir ini mengalami sakit yang mengharuskan ia melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Dan terus terang aku belum pernah menemaninya sekali pun karena berbagai kesibukan dan tugasku yang sering keluar kota. Biasanya Anto, sopir keluarga yang selalu mengantarkannya dan kadang-kadang ditemani oleh anak tunggal kami Dianda. Bahkan kadang-kadang ditemani bi Inah pembantu setia kami.

Memang aku sendiri merasa heran setiap ia harus check-up ada-ada saja halangannya. Pas aku keluar kota-lah, harus segera menemani tamu penting-lah atau rapat mendadak dengan pimpinan puncak perusahaan, yang kesemuanya tidak mungkin aku tinggalkan. Biasanya Dinda sangat mengerti. Ia memang istri yang baik dan cukup memahami posisi suaminya. Tetapi tadi malam ia memohon kepada diriku dengan sungguh-sungguh agar aku bisa menemaninya, tetapi benar-benar untung tak dapat diraih malang pun tak dapat ditolak, aku sudah berjanji dengan Pak Daniel rekanan penting perusahaan kami untuk melakukan survey tanah hari ini dan sangat tidak mungkin aku membatalkan janji dengan Pak Daniel. Aku coba menjelaskan kepada Dinda, ia tersenyum namun jelas ekspresi kekecewaan terpancar diwajahnya.

Aku segera berkemas-kemas bersiap-siap untuk segera berangkat. Setelah sarapan aku segera pamit ke Dinda ”Mas berangkat dulu ya” sambil kukecup keningnya, ”jadi Mas benar-benar nggak bisa nemanin aku check-up” Dinda masih memohon ”seperti Mas bilang semalam, ”hari ini Mas benar-benar sudah punya janji penting, giliran check-up berikutnya dech Mas akan nemanin.” Raut kekecewaan terpancar diwajah Dinda, aku bergegas keluar menuju mobil, terlihat bi Inah membuka pintu garasi dan aku segera berangkat ke lokasi survey.

Perjalanan sedikit jauh mungkin menghabiskan waktu sekitar 2 jam dari rumahku menuju lokasi. Aku biasa menyetir sendiri. Anto sopir kami biasanya aku minta melayani keluarga seperti antar jemput sekolah putri tunggal kami Dianda, dan juga untuk mengantar istriku Dinda. Pikiranku menerawang memikirkan Pak Daniel. Ia adalah seorang yang memiliki kemampuan negosiasi luar biasa, seorang negosiator yang tangguh. Argumentasinya sangat jitu dan kadang-kadang menggunakan logika yang sulit dibantah.

Jalanan terlihat padat dan aku telah menghabiskan waktu hampir 1 jam dalam perjalanan. Aku berpikir untuk segera menghubungi Pak Daniel untuk memastikan agenda pertemuan hari ini. Saat kurogoh kantong hp-ku aku terkaget ternyata hp-ku tidak ada. Wah... hp adalah sarana vital yang harus kumiliki, banyak pesan penting termasuk alamat jelas lokasi survey dan nomor telepon Pak Daniel ada di hp tersebut. Aku sedikit panik dan aku langsung memutuskan untuk kembali kerumah, karena tanpa hp memoriku hilang dan komunikasi-ku terputus. Itulah benda kecil produk modernisasi yang membuat kita tergantung setengah mati terhadapnya. Dengan sedikit menggerutu aku segera memutar balik menuju rumah. Tidak apalah terlambat pikirku, daripada seharian aku kehilangan kontak. Dengan kecepatan tinggi aku memacu mobil menuju rumah.

Hampir 1 jam aku baru berhasil mencapai rumah, langsung kubunyikan klakson dan berharap bi Inah bergegas membukakan pintu. Sampai tiga kali aku menglakson bi Inah belum juga keluar. Aku dengan tidak sabar segera turun , ternyata pintu pagar maupun pintu rumah tidak terkunci.

Saat memasuki rumah aku lihat sepi tidak ada siapapun. Bi Inah tidak terlihat, demikian pula istriku. Aku menuju kamar untuk mengambil hp-ku. Saat melintas ruang tengah kulihat istriku duduk terdiam di meja makan. Aku tiba-tiba merasa ingin minum ”Dinda tolong buatkan kopi untuk Mas” tidak ada sahutan. Aku melihat beberapa lampu belum dimatikan, langsung aku matikan. Kulihat juga ada kran air yang masih terbuka dan aku segera menutupnya. Aku heran biasanya bi Inah cukup tertib untuk mematikan lampu dan kran air. Tetapi bi Inah juga entah kemana tidak kelihatan.

Aku melangkah menuju ruang makan. Kulihat kopi telah tersaji dan masih hangat. Ternyata setelah aku minta kopi tadi, Dinda langsung membuatnya. Istriku masih duduk berdiam diri dengan wajah sedikit pucat. Aku buru-buru minum kopi dan segera keluar menuju mobil. Beberapa saat kemudian mobilku melaju berangkat lagi. Ah .... karena sangat terburu-buru ternyata aku lupa pamit ke istriku dan aku tidak sempat mengecup keningnya, ya sudahlah aku pikir nanti aku akan menelponnya.

Sekitar 5 menit aku didalam mobil aku segera memencet tombol hp mencari nomor telepon Pak Daniel, tiba-tiba hp-ku berdering terlihat nomor Anto, supir kami.

”Ada apa Anto?”
”Pak ..... Pak ..... Bapak segera kerumah sakit”
”Kenapa Anto ......... ya kenapa?”
”Segera saja Pak ......... Ibu ..pak ....... Ibu”

Aku segera memacu mobil ke rumah sakit langganan istriku. Hatiku mulai tidak tenang dan mulai berkecamuk. Bukankah istriku 5 menit yang lalu ada dirumah kok sekarang tiba-tiba sudah dirumah sakit pikirku? Bi Inah, Anto tadi ada dimana? Aku tidak sempat berpikir panjang lagi. Aku memacu mobil sekencang-kencang. Setibanya dirumah sakit aku langsung menuju ruang gawat darurat.

Anto telah menunggu dimuka pintu ..... aku digiring kedalam dan kulihat sebuah tubuh diatas ranjang ............ tubuh seseorang yang sangat kukenal ........ ya tubuh Dinda telah terbujur kaku terbaring diatas ranjang ruang gawat darurat rumah sakit.

Sayup-sayup kudengar suara Anto ”sekitar 2 jam yang lalu Ibu sesak nafas dan segera saya dan bi Inah membawanya kerumah sakit, kami mencoba menghubungi hp Bapak tapi tidak ada jawaban, Ibu tidak tertolong lagi Pak ...........”

Mataku nanar kepalaku berputar-putar sementara hp-ku terus berdering-dering disela-sela isak tangis bi Inah dan Anto ..................

Selasa, 27 Januari 2009

PERCERAIAN YANG DIJANJIKAN


Pagi di hari Minggu akhir Desember yang indah itu seperti biasanya kami sekeluarga bersiap-siap ke pantai. Menikmati pantai sambil mencari sarapan kegemaran keluargaku. Yang aku maksud keluarga sebenarnya hanya keluarga kecil saja, iya kami bertiga, aku Mila, suamiku Rizal dan jagoan kecilku Dami yang masih berusia 5 tahun. Kemarin sempat aku membelikan cincin bergambar merpati kepada Dami.

Sejak malam Dami sudah bersiap-siap dengan perlengkapannya untuk ke pantai. “Bunda besok perginya pagi-pagi ya,” “Ya sayang, tapi boboknya yang cepat ya Nak, jangan nonton TV terus.” Dami sibuk mengisi penuh tas-nya, sementara Rizal suamiku tampak sedang asyik menulis sesuatu. Inilah keluarga kecil bahagiaku. Aku dikaruniakan orang-orang terbaik dalam hidup. Rizal, suamiku, walaupun seorang pendiam, namun kasih sayangnya terhadap keluarga luar biasa. Rizal, hampir tidak pernah marah. Aku mulai membandingkan dengan beberapa sahabatku yang memiliki suami temperamental bahkan kadang-kadang melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya. Wah … Rizal sangat jauh dari itu semua. Jika marah ia akan semakin diam, paling-paling mukanya saja memerah dan ia segera menyendiri dan segera mengambil rokok kesayangannya. Pernah juga aku melihat ia marah besar …… tapi subhanallah ia segera mengambil wudhuk langsung shalat dan berlama-lama diatas sajadah. Biasanya aku yang mulai mendekatinya lagi dan memang aku akui kejadian yang tidak menyenangkan sering sekali dimulai dari diriku sendiri. Kupikir-pikir aku memang seorang wanita egois tetapi Allah menganugerahkan diriku suami berhati pualam. Yah …. Rizal adalah malaikat berwujud manusia yang diberikan kepadaku. Aku mensyukuri itu semua.

Setelah pernikahan kami tujuh tahun yang lalu, pada tahun kedua pernikahan hadir seorang jagoan mungil dirumah kami, Muhammad Dami. Dami adalah tumpahan kasih sayang kami. Ia adalah hiburan ku saat mengahadapi berbagai permasalahan yang ada. Dami mewarisi hampir seluruh hal yang dimiliki Rizal, wajahnya, sifatnya, caranya berjalan benar-benar duplikat Rizal. Kadang-kadang aku suka bercanda dengan Rizal “semoga Dami kalau sudah besar nanti tidak dapat istri egois seperti Bunda-nya ya Bang.” Rizal biasanya tersenyum dan berkata lembut “kenapa Mila?, kamu adalah wanita yang sangat baik, aku beruntung menjadi suamimu, ibadahmu bagus, wajahmu sangat cantik, ingatkan engkau dulu diperebutkan banyak pria, dan aku adalah laki-laki yang sangat beruntung mendapat dirimu.” Diriku langsung berbunga-bunga, terbang melayang entah ke langit berapa dan aku langsung terjatuh …………… ya langsung menjatuhkan diri ke dada bidang milik Bang Rizal. Setelah itu ia biasanya mengusap-usap rambutku dan segera menggengam jari tanganku ………….. Ya Allah Engkau benar-benar telah menghadirkan malaikat disisiku.

Dami tumbuh sebagai anak yang sehat dan cerdas, cerdas seperti ayahnya. Dalam usianya yang masih terbilang sangat belia, ia memperlihatkan sikap sabar seperti ayahnya. Terus terang aku tidak begitu repot mengurus Dami. Kadang-kadang pada saat aku kecapaian ia memperlihatkan sikap penuh pengertiannya. Kebiasaanku pada saat kelelahan segera berbaring dan Dami datang menghampiri dan segera memijit-mijit keningku dengan tangan mungilnya. Aku mulai terkantuk-kantuk, Dami mulai-mulai mengusap-usap badanku …….. ah mirip sekali dengan Bang Rizal, suamiku selalu mengusap-usap badanku menjelang tidur. Nama Dami sendiri bukan pemberian kami berdua, tetapi diberikan oleh sahabat kami, sahabatku dan juga sekaligus sahabat Bang Rizal. Semasa SMA kami berdua memiliki sahabat yang sangat dekat, Mahdi, seseorang lelaki pemberani, cerdas dan seorang aktivis yang memiliki segudang kegiatan. Selain itu Mahdi juga seseorang lelaki yang sangat gagah yang dikagumi oleh sejumlah wanita. Mahdi terlibat kegiatan diberbagai organisasi, kemampuan kepemimpinannya mengagumkan, ia seorang orator, apabila ia berbicara semua orang akan terpesona akan ucapannya. Rizal pun mengaguminya. Jika Rizal pendiam maka Mahdi adalah seorang yang meledak-ledak, bicara penuh semangat. Saat kami berkumpul bertiga, aku dan Rizal biasanya diam dan Mahdi yang berbicara terus menerus, tapi kami memang sangat menyukai saat ia berbicara, penuh semangat dan menginspirasi. Bukan hanya saat kami bertiga, bahkan saat semua teman-teman berkumpul tetap Mahdi sebagai bintangnya, ia akan bicara berapi-api, semua mata tertuju padanya dan tak ada seorang pun yang dapat memotong pembicaraannya.

Sesungguhnya Rizal dan Mahdi masih sepupu, mereka bersahabat sedari kecil. Meskipun banyak sifat kontras diantara keduanya, tapi mereka berdua saling melengkapi. Apabila Mahdi senang berbicara, Rizal senang mendengarkannya. Apabila Mahdi sibuk berorganisasi, Rizal banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku dan setelah itu biasanya memberikan beberapa masukan kepada Mahdi. Apabila Mahdi banyak muncul ditengah kerumunan massa, menghabiskan waktu di café-café maka Rizal banyak menghabiskan waktu dengan beribadah dan masjid adalah tempat favorit yang dikunjunginya. Bagaimana kedua orang ini bisa bersahabat? Mahdi pernah mengatakan “Rizal selain sepupuku, kami juga dibesarkan secara bersama-sama, masa kecil kami bersama-sama, ia adalah orang yang paling jujur yang pernah aku temukan, membantu tanpa pamrih, seorang pembela teman sejati dan harap engkau tahu Mila, ia adalah Penasihat Keimananku.” “ Apa penasehat keimanan?” sergahku …. “benar … benar sekali Mila ……….” Mahdi menjawab disaat aku masih merasa kebingungan.

Aku sendiri sebetulnya saat itu juga mengagumi Mahdi. Wanita mana yang tidak mengagumi seorang pria cerdas, pintar berbicara, aktif dan memimpin berbagai organisasi, dari keluarga terpandang pula. Yah aku memang mengaguminya, tetapi Mahdi begitu sibuk, kami hanya ketemu dalam kesempatan-kesempatan besar yang melibatkan banyak orang, paling-paling dalam kesempatan terbatas kami berkumpul bertiga, aku, Rizal dan Mahdi.

Akan halnya Rizal, iapun mengidolakan Mahdi. Rizal pernah berkata ”Mahdi itu adalah kebanggaan keluarga kami, ia calon pemimpin, kemampuan memimpinnya telah terlihat sejak kecil dan terbukti sekarang Mahdi mampu mengorganisasikan berbagai hal, ia juga menjadi ketua dan pengurus beberapa organisasi, ia adalah harapan keluarga kami, sekaligus harapan masyarakat.

Saat melahirkan putraku, Rizal secara khusus meminta kepada Mahdi untuk menghadiahkan suatu nama, Mahdi memberikan nama Dami untuk anak kami. Aku pun tak tahu apa artinya. Menurut Rizal pada suatu kesempatan Mahdi pernah berkata ”aku tidak punya waktu mendekati seorang wanita apalagi untuk pacaran, tetapi jika nanti aku memiliki seorang anak maka akan aku beri nama Dami, yang berarti insan yang menyintai perdamaian.” Nah, Mahdi terus membujang dan ternyata nama Dami itu diberikan kepada putra kami.

Tentang Mahdi, saat ini kami tak tahu dimana rimbanya. Mahdi terlibat organisasi yang melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Pusat. Mahdi menjadi incaran aparat, diuber-uber dan kemudian hilang entah kemana. Tidak ada satu berita pun yang kami dapatkan tentang Mahdi. Ucapan terakhir yang ia sampaikan adalah ”semoga nama Dami senantiasa mengingatkan kalian terhadap diriku.”

”Bunda ...... bunda jadi nggak perginya ......Bunda nih Dami pakai cincin yang Bunda beli kemarin, gambar merpatinya bagus ya Bunda” aku terkaget dengan teriakan Dami. ”oh iya cincinnya dipakai ya sayang, Dami sebentar Bunda tanya ayah dulu.” ”Bang ..... gimana .... mau pergi jam berapa?” Tidak ada jawaban aku segera ke depan, biasanya Bang Rizal sudah siap didepan. Saat aku kedepan kuperhatikan Bang Rizal sedang membuka kap mobil dan kelihatan sedang memperbaiki sesuatu. ”Mobil butut ini berulah lagi Mila, sebentar abang mau periksa dulu.”

Aku segera menghampiri Dami, ”sabar ya Nak, Ayah mau memperbaiki mobil dulu, sekalian Bunda beres-beres dibelakang.” ”Mobilnya mogok lagi ya Bunda ......” ..” ya sayang,” ”Bunda, bilangin ayah dong beli mobil baru ......” Aku tersenyum kecut, beli mobil baru? Uang dari mana? Rumah saja masih ngontrak. Tetapi segera aku menjawab ”ya Dami, banyak-banyak berdoa ya Nak, semoga Allah memudahkan rejeki ayah sehingga kita bisa beli mobil baru.” ”Horee, nanti Dami akan berdoa banyak-banyak semoga kita punya mobil baru ......” Aku tertawa mendengar ucapan Dami.

Seketika selesai Dami berbicara, tiba-tiba aku merasa goncangan yang sangat kuat, aku melihat lemari bergoyang hebat dan beberapa benda berjatuhan, terjadi bunyi gemeretak didalam rumahku, kepalaku mulai merasa pening ........ tiba-tiba Bang Rizal berlari masuk ”gempa ..... gempa ....... mana Dami ...... Dami!!!!” Aku berlari kedepan aku sekilas mendengar teriakan Dami ........ ”Bunda ..... Bunda .....” Aku mencari Dami sambil berteriak-teriak ................. tiba-tiba Bang Rizal merengkuh tanganku ”keluar Mila ..... ayo keluar Mila rumah ini mau runtuh” ....... ”Dami mana Bang ........... cari Dami , ...... Dami .... Dami” suara kami berdua bergemuruh berteriak mencari Dami. Rumah mulai oleng, beberapa benda diatas mulai jatuh, aku segera ditarik suamiku keluar rumah. Gempa masih berlanjut beberapa saat, aku dan suami sudah diluar rumah, aku dan Bang Rizal terus berteriak-teriak memanggil Dami. Rumahku kelihatan rubuh setengahnya.

Beberapa saat kemudian gempa dahsyat tersebut berhenti. Aku dan Bang Rizal terus berteriak memanggil Dami. Diluar rumah berkumpul banyak orang. Agaknya saat gempat orang berhamburan keluar rumah. Tiba-tiba seorang tetangga datang menghampiri kami dan mengatakan tadi saat suamiku masuk kedalam rumah Dami ada di luar dan berlari ke jalan. Syukurlah Dami tidak ada didalam rumah pikirku, kalau tidak bisa saja runtuhan atap akan menimpanya, tetapi dimana Dami sekarang? Aku dan Bang Rizal mulai kejalan untuk mencari Dami.

Hampir setengah jam kami berputar-putar didepan rumah mencari Dami. Tiba-tiba diujung jalan aku melihat Dami berlari-lari kecil kearah kami sambil berteriak ”Bunda .... Bunda ..........” Aku segera ingin menyongsongnya ....

Namun, hampir bersamaan dengan terikan Dami memanggil Bundanya, sekonyong-konyong aku pun mendengar teriakan banyak orang yang berlarian berteriak-teriak ...” air ...... air ..... air laut naik ......... lari ..... lari.” Sekilas aku melihat wajah Dami dengan tangan yang siap dijulurkan kediriku ....... ia hanya beberapa kaki didepanku ..... namun sebuah gambaran besar hitam berada dibelakang Dami, sebuah gunungan air hitam menjulur tinggi muncul menyerbu, aku menengadah keatas gumpalan gunungan air tersebut dan terlihat seperti kepala naga yang menjulur, hitam dan mengerikan tampak siap menerkam siapa pun didepannya.

Belum sempat aku berpikir panjang rombongan sejumlah orang berlarian menerjang kearah diriku sambil berteriak ”air .... air ... air laut naik” dan bersamaan dengan itu gelombang air pekat hitam menghantam diriku ........ aku merasakan ujung jariku masih sempat menyentuh jari mungil dan aku rasakan sebentuk cincin terenggut oleh jariku terlepas dari jari mungil tersebut. Air hitam pekat itu mulai menggulung diriku .........menghantam seluruh tubuhku ... menghempaskan diriku tanpa arah,..... tiba-tiba aku merasa melayang-layang terbang jauh keangkasa, ... terbang jauh meninggi ........ aku merasa melayang diatas awan. Tidak berapa jauh dariku aku melihat Dami juga terbang melayang-layang sambil melambai-lambaikan tangan kearahku dan sayup-sayup terdengar suara Dami ”Bunda pegang cincinnya ya Bunda ..... pegang terus ya Bunda ..........” Aku terus terbang melayang. Aku juga melihat Dami terus terbang melayang namun semakin menjauh bahkan Dami terbangnya semakin tinggi. Dami terus mengangkasa, aku memanggilnya tetapi suaraku tersapu oleh angin ......... Dami tampak semakin tinggi .... aku tak sanggup menjangkaunya lagi ...... hanya sayup-sayup terdengar suara Dami ”pegang cincinnya Bunda ......”

Tiba-tiba aku merasa diriku seperti meluncur deras menuju bumi ...... aku merasa hampa ..... sangat kosong .......... Gambaran putih silih berganti dengan warna warni menggelayut diriku ........ Aku merasa terdampar disebuah taman yang luas. Aku merasa harumnya bunga-bunga. Kulihat banyak kupu-kupu dan burung kecil kecil berterbangan, semua makhluk Tuhan itu membawa cincin ..... ya mirip sekali dengan cincin Dami ..... semua membawa cincin bergambar merpati. Tidak berapa lama kemudian sekelompok burung merpati sungguhan melintas diatas kepalaku. Mereka terbang indah sekali, merpati tersebut terbang dengan formasi yang serasi. Sejurus kemudian aku merasa sangat mengantuk .... kurasakan tangganku menggengam lingkaran kecil bergambar burung ....... aku merasa sangat mengantuk .............. Aku merasa tertidur sangat lama.

Aku masih menggengam cincin bergambar merpati ..... sambil menerawang dengan tatapan kosong. Dalam keheningan dan kesendirianku ...... tiba-tiba terdengar suara lembut ..... suara Bang Rizal memecah lamunanku. ”Sudahlah Mila, Allah mengirimkan tsunami pasti ada hikmahnya. Bukankah semua korban bencana yang beriman akan tergolong orang-orang yang syahid? Apalagi Dami masih kanak-kanak, Insya Allah ia sudah berada disurga Allah yang damai. Kejadian dua tahun yang lalu itu adalah cobaan bagi orang-orang beriman, memang berat buat kita, tetapi itulah rencana Allah yang harus kita terima dengan ikhlas.” Bang Rizal berkata-kata sambil mengusap rambutku.

Waktu telah berlalu dua tahun sejak kami kehilangan Dami dalam musibah tsunami yang maha dahsyat tersebut. Aku tahu itu musibah dari Yang Maha Kuasa dan banyak orang mengalami nasib seperti diriku. Namun, bayangan Dami yang berlari kearahku saat air hitam itu menyerbu tak semudah itu untuk aku lupakan. Memang sangat menyakitkan, saat aku mampu meraih tanggannya kemudian secepat kilat Dami terlepas oleh hantaman air yang begitu keras, hanya cincin ditangannya yang tergenggam olehku ..... yah cincin bergambar merpati masih utuh terpegang tanganku sampai kini. Kalimat terakhir yang diucapkan Dami masih terngiang-ngiang ditelingaku ...............”pegang cincinnya Bunda ......” Aku kembali menangis saat memandang cincin bergambar merpati tersebut. Rizal menghiburku. Ia memang tampak kuat, meskipun aku tahu ia sangat terpukul atas kejadian tersebut. Ia adalah malaikat yang selalu memberi kekuatan terhadap diriku, tanpa Bang Rizal rasanya aku hampir-hampir gila menghadapi peristiwa tersebut.

”Mila, aku ingin menyampaikan suatu berita gembira untukmu.” Aku masih terdiam saat Bang Rizal bicara. ”Maukah engkau mendengar kabar gembira tersebut?” Bang Rizal berkata lembut. Aku mengangguk. ”Tapi hapus dulu air matamu.” Tiba-tiba Bang Rizal memeluk diriku dan secara perlahan menghapus sisa air mata diwajahku.

Setelah menenangkan diri aku tak sabar bertanya ”berita gembira apa Bang?”
”Mahdi akan segera kembali,”
”Apa? ... Mahdi kembali?”
”Iya, setelah penandatangan perjanjian perdamaian tahun lalu di Helsinki, memungkinkan orang-orang seperti Mahdi kembali lagi tanpa takut harus ditangkap.”
”Dari mana abang tahu?”
”Ia menghubungiku,....... nanti malam abang akan cerita ...... sekarang abang buru-buru harus pergi.” Bang Rizal hari ini harus segera mengurus dokumen keberangkataannya ke Amerika. Rencananya minggu depang Bang Rizal akan berangkat ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan S3. Sementara aku akan tinggal dulu dan akan menyusul apabila Bang Rizal telah mempersiapkan tempat tinggal kami disana.

Setelah mendengar perkataanya, aku terdiam, sebelum pergi Bang Rizal mengucapkan salam dan aku membalasnya, Bang Rizal segera keluar. Aku mulai mengingat-ingat tentang Mahdi, seorang aktivis yang kemudian hilang tak tahu rimbanya, kemudian kuingat saat ia memberi nama Dami kepada putra kami. Aku masih memegang cincin Dami, mengusapnya perlahan dan segera kuletakkan dikotak khusus. Cincin bergambar merpati itu menjadi hiburanku, Dami pergi tanpa meninggalkan tempat untuk diziarahi dan sekarang Mahdi pulang tanpa pernah melihat sosok anak yang pernah diberi nama olehnya.

Cincin bergambar merpati lambang kedamaian itu masih terus kusimpan dan tanah tempat hidupku pun saat ini telah dinaungi cahaya kedamaian. Setahun setelah bencana dahsyat tsunami yang mengorbankan nyawa manusia dan harta benda sedemikian banyak itu telah membuka mata berbagai pihak untuk mengutamakan kedamaian. Semoga kepergian Dami dan beratus ribu korban lainnya mampu menjadi pelita kedamaian bagi negeri ini.

Aku mulai menyibukkan diri untuk membereskan rumah pemberian suatu lembaga yang membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi paska musibah tsunami. Rumah ini memang sangat sederhana, tetapi cukup untuk berlindung dari hujan dan panas. Toch aku pun hanya tinggal berdua dengan suamiku Bang Rizal, kami memang tidak memerlukan rumah yang besar.

Tanpa terasa hari telah menjelang malam dan Bang Rizal belum pulang. Aku segera menyiapkan makanan, biasanya begitu sampai rumah malam hari Bang Rizal sering merasa lapar. Tak berapa lama kemudian Bang Rizal pulang. Wajahnya terlihat tersenyum saat mengucapkan salam dan ia segera menuju kamar mandi. Selesai mandi aku menemaninya makan. Biasanya Bang Rizal tidak banyak bicara, tapi malam ini ia banyak menyerocos. Ia cerita berbagai macam aktivitasnya hari ini.

Sebetulnya aku belum mengantuk, tetapi saat Bang Rizal mengajakku kekamar tidur aku menurut saja. ”Mila masih ingat cerita Abang tadi pagi?” Bang Rizal berucap saat kedua tubuh kami sudah berbaring ditempat tidur. Aku diam saja.

”Mahdi akan segera pulang, ternyata selama ini ia berada di Eropa, setelah perdamaian dan adanya kepastian ia tidak ditangkap ia memutuskan untuk kembali.” Aku masih diam saat Bang Rizal berbicara.

”Mila bukankah engkau istri yang baik yang selalu patuh pada suami?” Aku mengangguk dan sedikit merasa aneh dengan ucapan Bang Rizal. Tangan Bang Rizal mulai merengkuh dan memeluk diriku. Ini adalah saat yang sangat istimewa bagiku menempatkan diri dalam pelukan lelaki yang kucintai, aku merasa sangat damai saat meletakkan kepalaku didada bidang-nya, ini adalah momen yang sangat aku sukai

”Apakah engkau akan mengikuti apa yang kukatakan Mila?” Aku masih mengangguk perlahan, dengan penuh tanda tanya kebingungan kenapa Bang Rizal berkata begitu. Bang Rizal terlalu baik untuk diriku, aku sangat berbahagia bersamanya. Semua yang ia katakan adalah kebaikan, jadi tentu akan menurut kepadanya. ”Jadi betul-betul engkau akan menurut padaku?” ”Iya Bang, Mila akan selalu akan menurut kepada abang.” Bang Rizal tersenyum ......... ”Terima kasih Mila, aku ingin bercerita sesuatu yang kujanjikan tadi padi.

”Mila masih ingatkah engkau saat Mahdi menghilang?” Aku menggeleng.
”Sebenarnya pada suatu malam sebelum kepergiannya, aku bertemu Mahdi kami bercerita panjang lebar. Hanya kami berdua ....... ya hanya berdua tanpa yang lain. Mahdi mengatakan ia sudah tidak mungkin lagi berada dikota dan daerah ini. Kalau tidak segera pergi tinggal menunggu waktu saja untuk ditangkap. Ia mengatakan harus segera pergi. Ketika kutanya hendak pergi kemana, ia tidak mengatakan. Kemana ia pergi memang tidak terlalu penting. Tetapi aku ingin bercerita tentang hal-hal saat kita di SMA dan jauh hari sebelum kita menikah. Tahukah engkau Mila ............... sesungguhnya Mahdi sangat menyintai dirimu.”

”Apaaa???” aku terpekik. Lelaki aktivis gagah yang jenius itu menyintai diriku. Aku setengah tak percaya. Bukankah dulu ia kelihatan acuh tak acuh, selalu berbicara politik dan berbagai hal yang tidak sepenuhnya aku mengerti. Walaupun dulu aku pernah mengaguminya sebagaimana wanita lain, aku tidak pernah berpikir bahwa ia sampai jatuh cinta pada diriku. Apalagi setelah aku mendapatkan Rizal, lelaki sederhana yang biasa-biasa saja namun memiliki arti khusus bagi diriku. Apalagi setelah menjalani hidup bersamanya, menjadi istrinya, suatu anugerah yang luar biasa buat diriku. Setelah sekian lama hidup berumah tangga aku merasa tidak ada lelaki lain yang sebaik Rizal, ia adalah malaikatku.

”Ya benar Mahdi sangat menyintai dirimu. Aku tahu itu sejak SMA, bahkan sebelum aku berpacaran denganmu ia sudah mengatakannya. Namun, engkau tahu sendiri hidupnya penuh resiko dengan berbagai aktivitas politik yang membuat dirinya tidak mungkin untuk menetap disuatu tempat dan sewaktu-waktu harus segera menghilang.” Biasanya pada saat seperti ini aku mulai mengantuk dan mulai tertidur dipelukan Bang Rizal, namun aneh mataku masih melek dan Bang Rizal terus berbicara menyerocos.

”Mahdi memang lelaki luar biasa.” Seperti biasa Bang Rizal sering memuji-muji Mahdi.
”Engkau tahu Mila ia adalah kebanggaan keluarga kami, kami akan memberikan apa pun untuk dirinya agar ia berhasil. Nah jauh sebelum kita memutuskan menikah, Mahdi pernah mengatakan bahwa ia sangat menyintai dirimu, namun ia pun menyadari bahwa jika ia berusaha menikah denganmu hal itu akan menyulitkan hidupmu dan ia tidak ingin itu terjadi. Pahamkah engkau Mila, engkau adalah wanita satu-satunya yang sangat ia cintai namun karena kondisi politik saat itu tidak memungkinkan ia melamarmu. Ia tidak ingin engkau jatuh ketangan laki-laki lain. Satu-satunya orang yang ia percayai adalah aku, sahabatnya sekaligus sepupunya. Ia menitipkan engkau kepada diriku. ”

”Apaaa??? ..... apa Bang Rizal??? Jadi abang menikahi diriku karena dititip oleh Mahdi???.” Aku berteriak setengah tak percaya, aku histeris, lelaki pendiam baik hati yang menjadi suamiku dan kuanggap bagaikan malaikat ini ternyata melamar diriku karena diminta oleh sahabatnya. Rizal terdiam ................. aku menggoncangkan badannya .... Bang Rizal memandangku dengan lembut. Ia membiarkan aku menangis dan memukul-mukul badannya.

”Mila bukankah engkau berjanji akan mendengar perkataanku?” Bang Rizal memulai pembicaraan sambil mengusap-usap badanku. ”Tolong engkau dengar perkataanku sampai selesai. Ya, Mahdi memang benar-benar menyintaimu, siapa pun yang akan menjadi istrinya pasti akan sangat berbahagia. Namun, sesuai dengan pengakuannya memang saat itu belum memungkinkan baginya untuk berkeluarga. Ia hanya mau membina rumah tangga apabila situasi sudah kondusif dan perdamaian telah tercapai ditanah ini. Dan tahukah engkau Mila ...... satu-satunya wanita yang ada di kepalanya adalah engkau Mila. Aku harus menceritakan hal ini kepadamu sekaligus menyampaikan permohonan maaf dariku, bahwa ada perjanjian antara aku dan Mahdi. Hal itu aku lakukan secara ikhlas untuk kebaikan semuanya. Ada hal yang selama ini belum pernah aku ungkapkan padamu. Pada malam sebelum keberangkatan Mahdi, kami berbicara panjang lebar. Sempat aku singgung kapan ia akan menikah. Ia mengatakan belum akan menikah sampai dengan perdamaian tercapai. Ia pun mengatakan hanya pernah jatuh hati pada seorang wanita dan hanya menyintai satu wanita ...... ya engkaulah wanita itu Mila. Tetapi, ia pun secara sadar memahami posisinya dan mempersilahkan diriku untuk menikahimu karena menurutnya hanya akulah pria yang tepat untuk menjadi suamimu. Setelah melalui pembicaraan panjang aku menyanggupi untuk menikahimu dan sekaligus berjanji pada saat situasi telah memungkinkan aku akan dengan ikhlas akan menceraikanmu dan menyerahkanmu kepada Mahdi. Mila, ..... Mahdi besok lusa akan pulang dan sesuai rencana engkaupun tahu minggu depan aku akan segera ke Amerika melanjutkan pendidikan doktoral.”

”Jadi Mila aku mohon maaf sebesar-besarnya apabila hal ini diluar sepengetahuanmu namun ketahuilah ini untuk kebaikan kita bersama. Kemarin Mahdi menelpon dan aku mengingatkannya bahwa apabila situasi telah memungkinkan aku akan menyerahkanmu kepadanya. Itu adalah janjiku kepada Mahdi dan kau pun berjanji akan mematuhi diriku Mila. Ketahuilah Mila, sekali lagi ini untuk kebaikan dirimu dan sesungguhnya aku pun menyayangimu.”

Aku tak mampu berkata apa-apa, seluruh persendianku lemas, aku tak ingat apa-apa sampai dengan aku tertidur. Saat terbangun aku kaget melihat Rizal tidak ada disebelahku. Ternyata Bang Rizal tidur disofa depan diruang tamu. Hari ini kami lalui tanpa perbincangan apapun. Bang Rizal tampak mempersiapkan beberapa dokumen keberangkatannya. Pada siang hari ia minta ijin untuk menyelesaikan beberapa keperluan.

Pada saat malam Bang Rizal pulang, seperti biasa aku menyiapkan makan malamnya. Masih tanpa perbincangan apa pun. Menjelang tidur tiba-tiba ia menyapa ”maafkan abang ya Mila, mulai malam ini abang minta ijin tidak tidur bersama Mila lagi ...... abang tidur disofa ruang tamu aja dan besok kita pagi-pagi akan ke Bandara menjemput Mahdi. Persiapkan dirimu sebaik mungkin.” Aku tidak berkata satu patah pun. Dengan perlahan aku langkahkan kakiku dengan gontai menuju kamar tidur. Aku berbaring dengan perasaan hampa, tak ada kehangatan lagi disisiku. Rizal adalah lelaki berhati pualam yang sangat aku cintai, tetapi aku pun tahu ia seorang lelaki yang sangat memegang janji. Mengapa ia tidak mau tidur lagi bersamaku? Apakah ia telah menjatuhkan talaknya kepada diriku? Aku mulai meraih kotak cincin merpati kepunyaan anakku Dami, itulah pelarianku, malam itu aku menangis sejadi-jadi.

Keesokan hari Bang Rizal telah siap. Aku lihat Imran adikku dengan beberapa kerabat datang untuk bersama-sama menjemput Mahdi. Pagi itu aku melihat diriku bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya untuk memenuhi permintaan Bang Rizal berkemas dan ikut menjemput Mahdi ke Bandara. Bang Rizal berkata lembut ”engkau kelihatan sangat cantik Mila, dihadapan Mahdi engkau memang tetap harus kelihatan cantik, terima kasih engkau memaklumi apa yang kukatakan. Percayalah Mila ..... Mahdi akan menyayangimu melebihi diriku.” Hatiku perih .... sangat perih saat mendengar ucapan Bang Rizal, lelaki yang sangat aku sayangi selama ini, namun aku diminta mematuhinya untuk memenuhi janjinya pada Mahdi.

Aku berdua Bang Rizal satu mobil, Imran adikku bersama kerabatku dimobil yang lain. Kami segera menuju Bandara. Sepanjang perjalanan ke Bandara kami lalui dengan saling berdiam diri. Berbagai macam hal berkecamuk dalam pikiranku. Aku melamun menerawang, segera kuremas cincin merpati peninggalan anakku Dami ...... sebuah nama yang diberikan Mahdi agar kami selalu mengingatnya. Tidak .... tidak aku tidak ingin mengingat Mahdi aku ingin bersama Rizal. Aku tahan sekuat tenaga agar aku tidak menangis, namun kurasakan tetesan butiran hangat menyapu pipiku.

Setibanya di Bandara kami segera menunggu diruang penjemputan. Bang Rizal tampak asyik berbicara dengan adikku Imran dan kerabat yang lain. Aku hanya berdiam diri, tampak Imran seperti merasa aneh dengan kelakuanku. Aku terus menyendiri dan berdiam diri. Tanpa terasa pesawat yang ditunggu-tunggu telah mendarat. Bang Rizal menghampiri diriku dan berbisik ”maafkan abang Mila, engkau harus tampil sebaik mungkin dan Mahdi akan segera datang.” Aku tidak menjawab apa pun.

Setelah beberapa saat sejumlah penumpang tampak mulai keluar. Jantungku berdegup kencang, kurasakan diriku mulai goyah, aku berusaha bertahan sekuat mungkin. Sejurus kemudian aku melihat seseorang lelaki tegap dengan sorot mata tajam keluar dari ruangan kedatangan ..... dan tiba-tiba terdengar pekikan Bang Rizal ”Mahdi ...... Mahdi ...” Kedua lelaki itu segera berpelukan. Mereka berpelukan sangat lama, setelah itu mereka bersalaman diikuti oleh kerabat yang lain. Bang Rizal segera menggandeng Mahdi menggiringnya kearahku. Aku terkaget, aku merasa diriku seperti patung.

”Ini Mila...., Mahdi ....... ” Mahdi mengulurkan tangan, aku dengan sekuat tenaga menahan diri, tanganku terasa sangat berat untuk diangkat, tetapi tiba-tiba tangan Mahdi telah menyalami diriku. Aku terdiam. Mahdi pun tidak berkata apapun. Kulihat Mahdi tampak sedikit kikuk, namun sorot matanya terlihat tajam seperti menghunjam diriku. Sementara Bang Rizal kulihat tersenyum seperti tidak ada persoalan apa pun. Ingin rasanya aku berteriak dan memukul dada Bang Rizal, tetapi aku tak mampu berbuat apa pun aku hanya berdiam diri. Tiba-tiba terdengar suara Bang Rizal memecah kebekuan ”Mila, abang satu mobil aja dengan Mahdi, Mila ikut mobil Imran aja.” Aku diam saja, ya persis seperti kerbau yang dicucuk hidungnya.

Segera aku menuju mobil Imran. Aku bersama kerabat yang lain sementara Bang Rizal berdua dengan Mahdi berada dimobil yang lain. Mobil Bang Rizal dan Mahdi berada di depan. Aku, Imran dan yang lain menyusul dari belakang. Mobil berjalan perlahan meninggalkan bandara. Dalam kecepatan sedang kenderaan kami menuju arah kota.

Aku tetap berdiam diri didalam mobil, sementara kerabat yang lain asyik berbincang, masalah perdamaian, rehabilitasi, rekonstruksi, dan berbagai hal tampak mereka bicarakan. Aku tetap mematung. Kenderaan kami kemudian melaju kencang seperti tak sabar ingin segera sampai dirumah.

Aku melihat mobil Bang Rizal didepan mulai menyalip beberapa mobil, Imran dengan cekatan mengikuti dari belakang. Tiba-tiba aku lihat Bang Rizal menyalip satu mobil lagi, Imran tampak terkaget sambil berteriak ”wah itu ada truk tanki didepan.” Belum sempat penumpang lain memberikan reaksi terdengar suara tabrakan keras didepan. Imran dengan semaksimal kemampuannya berusaha membanting stir kesisi jalan agar tidak menabrak mobil Bang Rizal didepan dan tiba-tiba mobil kami terjerembab kedalam sawah dipinggir jalan, sementara aku melihat ledakan keras dan sekilas kulihat mobil Bang Rizal dan truk tanki yang menabraknya terbakar hebat.

Aku menjerit histeris, disusul jeritan penumpang yang lain. Mobil kami relatif selamat dan terperosok ketengah sawah. Aku berteriak dan menjerit sejadi-jadinya dan berusaha menuju ke mobil Bang Rizal, namun tangan Imran memegang dan menahanku ”jangan Kak, berbahaya masih ada ledakan.” aku meronta-ronta, terus meronta-ronta, kulihat beberapa orang menahan diriku. Aku merasa lemas, sangat lemas kemudian aku merasa tidak tahu apa-apa lagi.

Sekonyong-konyong aku mendengar suara angin dan tiba-tiba muncul cahaya putih dan biru bergantian. Aku melihat langit biru, sangat biru, jernih dan terang. Tak berapa lama kulihat sekumpulan merpati terbang bagaikan gulungan ombak putih, terbang berduyun-duyun. Tidak berapa lama kudengar sayup-sayup suara yang sangat akrab ditelingaku, ya benar suara Dami, anakku ............... ”Bunda ...... Bunda ” ia memanggil diriku sambil melambaikan tangannya, tampak Dami terbang bersama merpati. Dami tampak riang .... tampak seperti menari diatas awan dikelilingi sejumlah merpati. Kemudian aku terkaget saat menyaksikan dua sosok manusia dewasa terbang bergandengan tangan dibelakang Dami ................ ya dua sosok lelaki yang sangat aku kenal, Bang Rizal dan Mahdi. Mereka terbang bergandengan tangan mengikuti Dami diiringi ribuan merpati. Bang Rizal dan Mahdi tampak tersenyum menatap kearahku sementara Dami tampak riang gembira terbang didepan mereka. Aku ingin bangkit dan terbang bersama, tapi aku tak mampu, aku berteriak-teriak memanggil Dami, tetapi aku tetap tidak mampu untuk terbang.

Aku terus memanggil-manggil Dami ........ sayup-sayup kudengar suara Dami ”Bunda jangan terbang dulu, jangan terbang dulu Bunda, Bunda harus pegang cincin merpati, pegang cincinnya Bunda ......” Aku terus berteriak-teriak ............

Setahun kemudian, pada hari Minggu yang cerah di akhir bulan Desember, disebuah Rumah Sakit Jiwa ........... seorang wanita cantik berkulit bersih memegang sebentuk cincin bergambar merpati ........... disisinya teronggok sebuah koran lusuh terbitan tahun lalu dengan judul ”Seorang Mantan Tokoh Pergolakan Tewas Bersama Rekannya Setelah Tertabrak Truk Tanki.”

Puluhan tahun kemudian, dihalaman sebuah panti, duduk seorang wanita tua yang diwajahnya masih tergurat sisa-sisa kecantikan, memegang cincin mungil, menatap dengan hampa, dihadapannya terlihat melintas segerombolan merpati, terbang dengan indahnya, membentuk formasi yang serasi, melayang bebas menuju angkasa yang luas .................

NIGHMARE & NIGHT TERRORS


Apakah anda pernah mengalami mimpi yang sangat menakutkan bahkan sampai dengan mengganggu? Itulah yang disebut dengan nighmare dan night terrors. Nighmare adalah impian yang ditandai dengan kecemasan yang akut. Menurut teori Freudian impian menunjukkan kerusakan pada penyensoran dan kegagalan dari mimpi untuk melakukan fungsinya yaitu menjaga tidur.

Ada pula Night terrors, yaitu impian-impian yang sangat menganggu dan menakutkan yang menyebabkan individu bangun dalam keadaan ketakutan.

Beberapa penyebab terjadinya gangguan ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya proses repression terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan yang berkembang pada masa kanak-kanak.
2. Adanya konflik yang tidak terselesaikan secara tuntas.
3. Kejadian traumatik yang mengganggu keseimbangan psikologis individu.
4. Tekanan hidup yang berlebihan yang tidak mampu diatasi.
5. Adanya suatu persepsi terhadap sesuatu hal yang dianggap sebagai suatu ancaman.

Untuk mengatasi kedua hal tersebut diatas perlu dilakukan terapi psikologis yang terstruktur untuk mengembalikan individu pada situasi semula dan memulihkan gangguan-gangguan pada saat tidur tersebut. Beberapa bisa dilakukan seperti :

1. Melakukan dekonstruksi terhadap pengalaman masa lalu dan membangun kembali kepercayaan psikologis.
2. Relaksasi psikologis untuk meredakan ketegangan mental.
3. Mendorong proses katarsis yang terarah.
4. Proses rasionalisasi terhadap sumber masalah.
5. Membangun kematangan pribadi individu dengan penyadaran terhadap peran dan tanggung jawab.

Jumat, 23 Januari 2009

PENTINGNYA EGO


Bung Karno pernah mengatakan "seandainya aku tidak mempunyai ego yang kuat maka aku tidak pernah mencapai apa yang aku cita-citakan, aku tidak akan pernah mampu memproklamasikan negeri ini." Banyak pemimpin dunia yang memiliki ego yang kuat dan itulah yang menjadi salah satu modal utama mereka untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

Ego adalah suatu konsepsi seseorang tentang dirinya, atau merupakan suatu kesatuan dinamis dari berbagai elemen mental yang ada dalam diri seseorang. Ego sangat berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami realitas ekstern, kesadaran akan sesuatu hal dan kemampuan untuk menguasai dan mengarahkan diri. Ego mencakup representasi dari kenyataan seperti apa yang digambarkan oleh panca indera, pada tingkat preconcious muncul dalam bentuk ingatan.

Ego terkait dengan bagaimana individu mampu memposisikan diri secara tepat di lingkungan dan mampu melakukan penilaian terhadap realitas secara mantap. Ego juga meliputi kemampuan mengelola aspek internal kepribadian dalam merespon stimulus eksternal dari lingkungan. Ego yang matang akan membentuk kepribadian yang matang. Jadi rahasia keberhasilan dari pemimpin besar adalah pada kekuatan dan kemantapan egonya.

REACTION FORMATION


Pernahkah anda menyaksikan sesorang yang berperilaku berlebihan seperti terlalu sopan, terlalu menyanjung anda atau melayani anda berlebihan, tetapi feeling anda mengatakan sebaliknya, bahwa perilaku orang tersebut tidak natural dan sesungguhnya sikap mereka yang asli adalah berlawanan dengan apa yang ditunjukkan. Dalam Psikologi perilaku seperti ini disebut dengan REACTION FORMATION (RF).

RF adalah salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri. Istilah ini sering digunakan oleh para ahli psikoanalisis untuk menunjukkan suatu mekanisme tak sadar, yang kadang-kadang dikembangkan sebagai suatu ciri pembawaan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan irrasional. Kadang muncul perilaku berlebihan dan kasar dalam arah yang berlawanan dengan gerak hati atau keinginan yang sedang tertekan. Ini merupakan suatu bentuk pembelaan diri dari individu yang ingin melawan gerak hatinya (karena norma atau konsekuensi negatif yang bakal ia terima jika berperilaku sesungguhnya).

Perilaku ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan suatu iklim relasi yang kurang sehat dan dapat menghambat individu untuk mencapai keseimbangan psikologis.

PENGAKUAN HIRAKLIUS KAISAR ROMAWI


Saat Pasukan Romawi berada di Antakiah dalam keadaan kalah perang menghadapi kaum Muslimin, Hiraklius penguasa Romawi saat itu berkata kepada pasukannya, "Celaka kalian, jelaskan kepadaku tentang orang-orang yang berperang melawan kalian? Bukankah mereka manusia seperti kalian juga?.", "Benar" jawab pasukan Romawi. Hiraklius bertanya "Siapa pasukannya yang lebih banyak?, kalian atau mereka?", "Kami lebih banyak pasukannya beberapa kali lipat disemua tempat." "Lalu mengapa kalian bisa dikalahkan?" tanya Hiraklius lagi.

Salah satu tokoh Romawi berkata "Karena mereka biasa melakukan shalat malam dan berpuasa pada siang hari, menepati janji, melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar dan berlaku adil pada sesama mereka. Sebaliknya kita biasa minum-minuman keras, berzina, melakukan keharaman, ingkar janji, merampok, mendzalimi orang, memerintahkan hal-hal haram, melarang hal-hal yang diridhai Tuhan serta membuat kerusakan dimuka bumi." Kepada tokoh itu Hiraklius berkata "KAMU BENAR."

(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Marwan al Malik, dalam kitab Al-Bidayah-VII/15; juga oleh Ibnu Asakir)

HR COMPETENCIES


Penulis baru saja membaca buku teranyar karangan Dave Ulrich Cs tentang "HR COMPETENCIES." Dave Ulrich dikenal sebagai salah satu pakar penting dalam bidang Human Resources (HR). Cukup banyak buku karangannya yang mengulas tentang dunia manusia dikaitkan dengan organisasi dan kerja. Secara spesifik ia juga mengkaji persoalan kompetensi.

Sebagaimana diketahui kompetensi sering sekali diartikan sebagai suatu output dari kristalisasi Skill, Knowledge dan Attitude. Pengukuran tentang hal ini banyak dilakukan dengan berbagai pendekatan dan metoda. Namun, seringkali pula pengukuran tentang kompetensi tidak sejalan dengan kinerja ataupun produktivitas seseorang. Ini menjadi dilema tersendiri bagi pengelola HR dalam menjelaskan bagaimana kontribusi kompetensi individu dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Dalam buku HR Competencies, Dave Ulrich Cs dengan cerdas menguraikan hal tersebut. Buku ini sendiri dirancang dengan merespon 4 pertanyaan kunci, yaitu :

1. What makes successful HR professional?
2. Which HR competencies have the most impact on the performance of the HR professional?
3. How do HR competencies affect business performance?
4. How do HR departements affect business vs individuals who work in HR?

Khusus berkaitan dengan kompetensi HR dikaitkan dengan kinerja Dave Ulrich Cs mengatakan bahwa : "we believe that in knowledge and service economics, organization and people issues become key to long-term success. HR professional who have competencies to architect. coach, design, and facilitate organization and people issues wil help their organization succed."

Ada 6 kompetensi yang harus dimiliki HR agar mampu mendorong kinerja bisnis, yaitu :
1. Credible activists
2. Culture & change stewards
3. Talent Managers/Organizational designers
4. Strategy architects
5. Operational executors
6. Business allies

Jadi jelas menurut Dave Ulrich keberhasilan bisnis sangat terkait dengan kompetensi dari orang-orang meng-"run" bisnis itu sendiri.

WIKINOMICS


Dewasa ini terjadi suatu proses luar biasa dalam hal kolaborasi global berbasis web dan ini menjadi suatu kegiatan bisnis masa depan yang akan mengubah pola interkasi manusia dalam berelasi, berbisnis dan membangun budaya baru. Hal ini merupakan kegiatan inti dari suatu terminologi baru yang disebut dengan "WIKINOMICS."

Wikinomics adalah suatu kekuatan baru yang mempersatukan orang-orang di internet untuk menciptakan sebuah otak raksasa. Ada 4 prinsip dasar wikinomics, yaitu keterbukaan, peering, berbagi dan bertindak global. Saat ini terjadi suatu ledakan jejaring sosial. MySpace tumbuh dengan 2 juta pendaftar baru tiap minggu dengan jumlah pengguna lebih dari 200 juta orang dan segera menuju angka setengah Milyar. Mayoritas generasi muda di Amerika saat ini menggunakan Facebook. Satu blog baru dibuat setiap detik dalam setiap hari. Inilah dunia baru yang segera membangun budaya baru.

Mereka yang menjadi bagian masyarakat baru ini setidaknya memiliki satu blog dan memiliki account didalam salah satu jejaring sosial. Semua proses relasi dan partisipasi dibangun dalam jejaring ini. Apakah itu bisnis, hiburan, sosial, budaya bahkan sampai dengan politik telah memanfaatkan jejaring sosial ini. Mari kita sambut dan meriahkan masyarakat baru dengan budaya baru, tentunya dengan tetap bertekad untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang menghargai kemanusiaan, kesetaraan dan perdamaian.


Kamis, 22 Januari 2009

CHANGING


Human beings, by changing the inner attitudes of their minds, can change the outer aspects of their lives.


(William James, AMerican Psychologist & Philosopher, 1842-1910)

Rabu, 21 Januari 2009

PIDATO OBAMA


Pidato Obama saat inaugurasi sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 yang berlangsung Selasa 20 Januari 2009 sangatlah tidak menggigit. Pidato tersebut sangat berbeda dibandingkan dengan pidato Obama saat kampanye. Apabila saat kampanye Obama kerap menggunakan kata CHANGE & HOPE maka pada saat pelantikannya Obama lebih banyak menggunakan kata-kata CRISIS. Selain "crisis" yang banyak digunakan juga adalah kata-kata "work", "jobs", "economy" dan bahkan "blood."

Hal ini mengindikasikan hal tertentu, jika saat kampanye Obama begitu optimisnya maka saat pelantikan sebagai Presiden Obama cenderung lebih bernada pesimis, mungkin ini lebih realistis dikaitkan dengan kondisi negara adidaya tersebut.

Hal lain yang patut disayangkan adalah Obama sama sekali tidak menyebut masalah Palestina. Jika sebelum dilantik ia diam seribu bahasa dan beralasan belum resmi sebagai Presiden, maka pada saat pelantikan ini Obama tampak memang sama sekali mengabaikan masalah Palestina tersebut, padahal korban yang terbunuh cukup banyak dan kesengsaraan yang diakibatkan ulah Israel tersebut cukup luar biasa.

Memang ada bagian yang sedikit menyejukkan, yaitu janji Obama untuk merangkul dunia Muslim dan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan. Mengingat pada era Bush yang begitu paranoid terhadap Islam, tentu janji Obama ini memberikan secercah harapan.

Pidato awal ini memberikan sedikit gambaran tentang hal-hal apa yang dianggap penting oleh Obama dan bagaimana ia mulai menjalankan pemerintahannya. Memang ini sangat awal, namun setidaknya kita mengetahui bahwa apa yang disampaikan oleh Obama saat pelantikannya sebagai Presiden AS tidak semenggelegar dibandingkan pidatonya saat kampanye. Jadi bagaimana Mr. President? Apakah CHANGE dan HOPE tetap mewarnai jalannya pemerintahan anda? Kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari Paman Sam.

Selasa, 20 Januari 2009

RASIONALITAS, MORALITAS & AGAMA


Alexander Putin adalah tokoh utama Rusia yang mampu mengangkat harkat martabat bangsa Rusia selepas PERESTROIKA dan GLASSNOT. Sebagaimana diketahui setelah Gorbachev melakukan pembaharuan dan membuka kran demokrasi di UNI SOVIET maka segera negara tersebut bubar menjadi Rusia dan 15 negara pecahan lainnya. Kondisi politik, ekonomi dan militer RUSIA memburuk, bahkan para mantan militer untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terpaksa menjual senjata dan amunisi.

Rusia mulai terseok-seok dan salah satu bekas super power dunia itu pun mulai dilecehkan oleh Amerika. Kemudian tampil-lah Putin pada tahun 2000. Ia mulai menata negeri itu dan dalam kurun waktu 5 tahun ia mulai mengembalikan kekuatan ekonomi, politik dan militer Rusia, sehingga pada tahun 2007 Rusia bisa berdiri sejajar lagi dengan Amerika.

Apa kunci keberhasilan kepemimpinan Putin? Pada saat seorang jurnalis menanyakan hal ini PUTIN menjawab kunci kepemimpinannya adalah RASIONALITAS, MORALITAS, dan AGAMA. Hal ini cukup mencengangkan, bayangkan seorang bekas agen KGB dan tentunya juga seorang komunis menempatkan agama sebagai faktor penting dalam kepemimpinannya, tapi itulah jawaban Putin.

Putin mengatakan dalam memimpin harus menggunakan akal sehat dan rasionalitas, harus bertindak pada landasan moral dan mempertimbangkan nilai-nilai agama dalam berperilaku dan inilah faktor sukses ia memimpin. Saat ini memang di Rusia kehidupan agama berkembang semakin marak dan negeri itu pun tumbuh semakin kuat. Jadi agama terbukti tidak lekang oleh perkembangan jaman.

INAUGRASI OBAMA


OBAMA direncanakan hari ini Selasa 20 Januari 2009 akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat. Barry si anak Meteng ini akan menjadi Presiden Amerika ke-44. Ia tergolong Presiden Amerika ketiga termuda dan Presiden pertama dari kulit hitam (meskipun beberapa Presiden Amerika lainnya diduga masih ada hubungan dengan Afrika diantaranya Abraham lincoln).

Setelah dilantik setidaknya tiga tugas penting telah menanti Obama, yaitu pemulihan ekonomi AS setelah guncangan keuangan, penyelesaian konflik Palestina-Israel paska pembantai Gaza dan persoalan berkaitan dengan Irak, Afghanistan. Disamping itu tentu Amerika masih dihantui oleh isu terorisme, nuklir Iran dan Korut serta berbagai permasalahan internasional maupun dalam negeri Amerika sendiri.

Menurut sebuah informasi pada saat Obama telah memiliki kepastian sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika, The National Intelligence Council of USA (NIC), semacam badan gabungan intelijen Amerika, memberikan "briefing" kepada Obama, inti briefing yag disampaikan tersebut adalah :

1. Dalam 20 tahun kedepan kekuatan ekonomi & politik Amerika akan memudar.
2. Krisis keuangan Amerika akan terus berlanjut dan US Dollar tidak akan menjadi mata uang acuan internasional lagi.
3. Kekuatan global akan bergeser ke Timur Tengah, Rusia dan Asia.
4. Penduduk akan bertambah 1,5 Milyar menjadi 7 Milyar sehingga kebutuhan pangan & sumber daya lain akan semakin meningkat.
5. Terjadi peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim drastis.
6. Akan terjadi perebutan sumber daya alam yang berujung pada peperangan.
7. Cadangan devisa dikuasai oleh negara-negara Asia.
8. Muncul kecenderungan penyewaan lahan yang dimiliki negara miskin oleh negara kaya.

Masa kepresidenan Obama akan diawali dengan kemunculan fenomena diatas. Bagaimana Amerika harus memposisikan diri dan tetap berupaya sekuat tenaga menjadi negara yang dominan dan berpengaruh, ini adalah tugas berat Obama. Tampaknya Obama memulai masa kepresidenannya dalam situasi yang sulit.

Bagaimana Indonesia dimata Obama? Meskipun pernah tinggal di Indonesia beberapa analis memperkirakan Obama tidak akan memperlakukan Indonesia secara khusus. Dalam rencana strategis Partai Demokrat- partainya Obama, Indonesia tidak dimasukkan dalam isu strategis. Indonesia hanya diulas berkaitan dengan permasalahan flu burung. Meskipun calon Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebutkan didepan senat AS bahwa posisi Indonesia cukup penting namun belum cukup terlihat rencana aksi Pemerintahan Obama untuk memposisikan Indonesia sebagai mitra strategis. Belum lagi sejarah selama ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat Amerika sangat kritis terhadap kehidupan demokrasi dan isu Hak Asasi Manusia di negara berkembang termasuk Indonesia.

Jadi bagaimana anak Menteng ini memposisikan Indonesia? Walaupun Obama mengatakan kangen dengan nasi goreng, bakso dan rambutan namun ini tampaknya sekedar romantisme masa lalu Obama. Realitas kekinian menjadi lebih dominan dalam menentukan langkah Obama menjalin hubungan Amerika-Indonesia. Mestinya Indonesia pun tidak terlalu berharap banyak dengan masa lalu Obama di Indonesia, toch selama ini Indonesia pun cukup survive dengan atau tanpa Amerika. Jadi??? siapa takut .............

Senin, 19 Januari 2009

DEFENCE MECHANISM


Pernahkah anda menghadapi seseorang yang berusaha mempertahankan dirinya secara habis-habisan meskipun ia bersalah? Atau bahkan anda sendiri yang melakukannya dengan tindakan pembelaan diri secara berlebihan? Dalam konteks psikologi hal ini dikenal dengan Defence Mechanism.

Ini sebetulnya adalah tindakan secara tidak sadar yang dilakukan seseorang untuk melindungi dirinya terhadap suatu perasaan atau situasi yang tidak menyenangkan baik secara fisik maupun mental. Untuk tingkah laku yang dihasilkan seringan disebut dengan Defence Reaction, hal ini meliputi pula tindakan pertahanan yang kadang-kadang secara sadar digunakan untuk menutupi sesuatu hal.

Beberapa contoh seperti Proyeksi, yaitu dimana sesorang mengungkapkan kejelekan dari pihak lain yang sebetulnya hal itu merupakan kejelekannya sendiri. Reaksi Formasi, seseorang bertingkahlaku berlawanan dari apa yang sebenarnya ia rasakan/miliki. Rasionalisasi, yaitu suatu tindakan pembenaran dengan menggunakan rasionalitas yang berlebihan. Repression, melakukan penekanan perasaan. Forgetting, melupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Mannerism, sikap keras kepala.

Defence Mechanism sebetulnya adalah reaksi diri untuk mengatasi keadaan tidak seimbang. Jika dilakukan secara situasional, dalam keadaan yang sangat terbatas ini merupakan suatu reaksi yang wajar. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, terus menerus dan merupakan habit akan mengganggu performa individu dalam relasi dengan lingkungannya. Dalam situasi seperti ini diperlukan intervensi psikologis untuk mengatasinya.

DEPO PERTAMINA PLUMPANG TERBAKAR


Hari Minggu kemarin Depo Pertamina Pelumpang Jakarta Utara terbakar. Ledakan terjadi di tanki 24. Ledakan ini sungguh menggagetkan, dalam hati kecilku berkata mudah-mudahan ini adalah kesalahan tehnis atau kecelakan tanpa kesengajaan. Namun, beberapa suara sumbang muncul dikaitkan dengan penurunan BBM yang sudah berlangsung tiga kali. Harapan kita tentunya para aparat hukum mampu menelusuri secara seksama penyebab kebakaran dan ledakan ini agar publik memperoleh informasi yang sesungguhnya. Kita tidak menghendaki terjadinya informasi simpang siur, peran media publik sangat penting untuk memberikan informasi yang akurat. Disamping itu tentu saja Pemerintah perlu merespon secara proporsional situasi ini

Dampak dari ledakan ini menyebabkan antrian panjang di beberapa stasiun pengisian bahan bakar. Para pengguna kuatir terjadi kelangkaan premium. Namun, hari Senin ini kebakaran sudah dapat diatasi dan Pertamina berjanji pasokan premium tetap aman.

Di cover Majalah Tempo edisi 19-25 Januari 2009 tertulis "POLITIK BBM YUDHOYONO, Harga BBM menjadi jualan kampanye Partai Demokrat. Akankah Efektif?." Kita juga menyaksikan pemberitaan sebelumnya ada pihak yang keberatan dengan klaim penurunan harga BBM tersebut sebagai suatu prestasi pihak tertentu. Hal ini mewarnai politisasi BBM. Sebetulnya jika kita ingin jujur rakyat sangat berbahagia dengan penurunan harga BBM ini apapun alasannya, apalagi jika penurunan harga BBM ini dapat mendorong penurunan harga kebutuhan masyarakat lainnya. Kita sangat berharap bahwa semua fenomena yang berkaitan dengan penurunan harga BBM tersebut tidak ada hubungannya dengan kejadian di Depo Pertamina Plumpang.

Menghadapi tahun 2009 yang merupakan tahun Pemilu tentunya kita pun sangat mendambakan bahwa kondisi Nasional tetap kondusif, pelaksanaan Pemilu berjalan lancar dan rakyat dapat mengikuti kegiatan tersebut secara demokratis sehingga akan terpilih para wakil rakyat maupun Presiden/Wakil Presiden sesuai dengan kehendak rakyat. Semoga.

Sabtu, 17 Januari 2009

BANJIR LAGI BANJIR LAGI


Jakarta, Bandung selatan dan dibanyak tempat saat ini mulai diterpa banjir lagi. Ini adalah bencana klasik dan terjadi secara periodik. Kita tidak pernah belajar dan tidak pernah mempersiapkan secara lebih baik bagaimana menanggulangi banjir tersebut. Jakarta sekali pun sudah berada ditangan ahlinya tetap saja mengalami banjir klasik ini.

Bandung setelah beberapa waktu waktu lalu diterpa hawa panas luar biasa saat ini diterpa hawa dingin (mestinya memang Bandung dingin ya ...). Kemarin suhu di Bandung sekitar 19 derajat celcius, mengingatkan aku saat di New York atau London, aku sih kebetulan suka udara dingin. Tetapi perubahan suhu yang luar biasa ini perlu dicermati secara seksama dan menjadi gejala serius dari perubahan iklim yang drastis diplanet bumi ini.

Salah satu penyebabnya adalah masalah penggundulan hutan yang terjadi secara masif. Dulu Indonesia merupakan negara urutan ke-2 setelah Brazil yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia, saat ini Indonesia berada diurutan ke-10. Selama 20 tahun terakhir terjadi perusakan hutan yang sangat parah di Indonesia, dampaknya polusi asap, perubahan iklim, banjir, tetapi kesulitan air saat kemarau.

Nah, sekarang negeri ini sedang sibuk menyongsong Pemilu termasuk Pemilihan Presiden. Sudah beberapa tokoh mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2009, tetapi tidak satu pun yang memiliki "green vision" tidak satu pun yang peduli terhadap penghijauan & perubahan iklim, jadi bagaimana nasib hutan dan lingkungan kita ke depan? wallahualam bissawab .... untuk berikutnya kita siap-siap banjir lagi ... banjir lagi .... dan kita hanya bisa berteriak ... MANA AHLINYA ??????????

Jumat, 16 Januari 2009

ISRAEL, AMERIKA & OBAMA


Tadi pagi di radio disampaikan pernyataan Obama Presiden terpilih Amerika yang mengatakan sejak hari pertama dilantik akan bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan Israel dan Hamas. Publik tahu sejak awal invasi agresor Israel ke Gaza, Obama selalu menghindar untuk memberikan komentar dengan alasan ia belum dilantik. Terakhir ia pernah mengutarakan kekuatiran mengenai begitu banyaknya korban sipil diantaranya wanita dan anak-anak Palestina yang tewas akibat serbuan brutal Israel.

Bagaimana prospek Amerika dibawah Obama? Ini suatu pernyataan menarik. Perlu diketahui posisi Presiden Amerika hanya salah satu bagian dari sistem besar yang menguasai negara kapitalis tersebut. Dalam suatu pembicaraan dengan salah seorang pemilik media massa, yang bersangkutan mengatakan bahwa dalam suatu pembicaraan serius antara Presiden Bush dengan seorang tamu negara tiba-tiba diinterupsi oleh dering telepon yang tidak bisa diabaikan oleh Bush. Bush segera mengangkat telepon dan tidak satu patah pun kata yang keluar dari Mr. President tersebut selain “yes sir … yes sir.” Belakangan diketahui bahwa telepon tersebut datang dari kelompok lobby Yahudi di Amerika dan siapapun presidennya tidak akan bisa menolak permintaan mereka. Jadi apa yang bisa kita harapkan dari Presiden Amerika sekali pun orang tersebut bernama Obama.

Saat ini sebenarnya Amerika menghadapi permasalahan yang serius terjebak dalam defisit anggaran. Congress Budget Office memperkirakan defisit anggaran AS mencapai USD 407 Milyar. Dengan dikeluarkan dana talangan 700 Milyar untuk mengatasi krisis finansial defisit anggaran pemerintah AS bisa mencapai satu triliun dollar AS pada tahun 2009. Sungguh angka yang menakjubkan. Seorang analis Jeffre Sachs dalam Common Wealth : Economic for Crowded Planet (2008) mengatakan bahwa dominasi AS akan berakhir pada kuartal kedua abad ke-21 dan pusat gravitasi ekonomi dunia akan beralih ke Asia. Hal ini terlihat dari persentase pendapatan penduduk Asia terhadap pendapatan global meningkat menjadi 49% menjelang tahun 2025 dan 54% menjelang tahun 2050. Jaman keemasan Asia kembali bersinar. Negara-negara Asia seperti China, India, Jepang, Korea dan Indonesia akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap konstelasi kehidupan global.

Ramalan kejatuhan Amerika telah disampaikan pula oleh pengamat lain. Menurut Fareed Zakaria dalam Post American World, 2008, mengatakan bahwa kemunduran kekuatan AS bukan hanya disebabkan oleh kemunduran ekonominya, tetapi juga karena kebangkitan kekuatan lain (the rise of others). Memang dalam sejarah kehidupan peradaban dunia sejak ribuan tehun lalu kita saksikan banyak kekuatan-kekuatan super power yang kemudian mengalami kemunduran seperti yang terjadi pada bangsa Romawi, Mesir Kuno, Persia, Inca dan Maya di Amerika Latin. Jika benar ramalan para pengamat tersebut, tentu saat ini Amerika sedang memasuki gerbang kemundurannya dan tak pelak hal ini berdampak pada Israel sponsor utama Zionisme.

Bagaimana Obama memposisikan dirinya dalam kepemimpinan Amerika? Menurut Noam Chomsky dalam “What We Say Goes, 2007” Obama harus terus memupuk kemampuan melihat masalah bukan hanya dari sudut pandang AS, tetapi juga mencoba melihat dari sudut pandang lain agar dapat menemukan kebijakan alternatif yang dapat diterima banyak pihak.

Kembali ke masalah Israel, Amerika dalam kepemimpinan Obama tentu sangat dipengaruhi oleh cara Obama memandang isu strategis hubungan internasional Amerika dikaitkan dengan upaya untuk tetap mempertahankan superioritasnya. Terpilihnya dua orang yang pro Israel dalam kabinet Obama memberikan indikasi tertentu. Salah satunya adalah Hillary Clinton pesaing Obama saat konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Keputusan Obama menempatkan Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri memperlihatkan bagaimana Obama tetap memprioritaskan Israel dalam hubungan internasionalnya. Kecuali jika Obama mengikuti apa yang disarankan oleh Noah Chomsky, kemungkinan Obama untuk lebih objektif dalam merespon isu-isu yang ada di Timur Tengah khususnya yang berkaitan dengan relasi Palestina-Israel dapat saja terjadi. Apakah Obama dalam menghadapi isu Palestina akan lebih objektif atau terjebak pada dukungan historis Amerika ke Israel? Hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik dan kita nantikan perkembangannya.

Kamis, 15 Januari 2009

PERUBAHAN MENURUT DR. QURAISH SHIHAB


Hari ini Kamis 15 Januari 2009 penulis berkesempatan mengikuti tausiah langsung dari Dr. Quraish Shihab tentang perubahan dan kerja. Menurut Dr. Quraish Shihab (QS) selama ini terjadi salah kaprah orang dalam menyikapi perubahan. Hal ini terlihat dari pameo bahwa “tidak ada yang pasti, semua itu berubah, kecuali perubahan itu sendiri.” Menurut QS ada banyak yang tidak berubah selain perubahan, seperti keyakinan yang sudah benar jangan sampai berubah. Memang menurut beliau fungsi utama Al Quran diturunkan adalah untuk perubahan, terlebih-lebih Nabi Muhammad SAW diutus adalah untuk merubah dan menyempurnakan akhlak.

Hal hakiki yang ingin diubah adalah pola pikir dan pola pikir ini akan mempengaruhi kerja. Kerja pada prinsipnya adalah penggunaan daya. Ada 4 daya yaitu Fisik, Pikir, Kalbu dan Hidup. Untuk melakukan perubahan diperlukan amal dan amal yang baik menurut Al-Quran adalah amal saleh.

Disamping itu ada kekeliruan lain dalam menyikapi perubahan sesuai dengan yang disebutkan Al-Quran. Selama ini sering dicuplik ucapan “Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa jika bangsa itu sendiri tidak mengubahnya.” Menurut QS yang benar adalah “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum (kelompok) apabila kaum itu tidak mengubah keadaan internalnya terlebih dahulu.” Jadi suatu kaum atau sekelompok orang harus mengubah keadaan internal terlebih dahulu baru kemudian Tuhan mengubah keadaan diluarnya (eksternal).

Untuk melakukan perubahan harus diawali dengan niat yang sungguh-sungguh. Kemudian niat ini harus diimplementasikan dengan disiplin, kerjasama, menghargai waktu dan dibalut dengan rasa optimisme. Dalam bekerja juga harus mengamalkan 5 As yaitu kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras, kerja mawas dan kerja tuntas. Disamping itu dalam menjalankan perubahan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya keteladanan. Perubahan tidak bisa dilakukan oleh hanya satu orang tapi oleh banyak orang, namun untuk menggerakkan banyak orang diperlukan keteladan dari tokoh-tokoh kunci suatu kaum atau kelompok. Inilah yang menentukan kesuksesan suatu perubahan.

VOX POPULI VOX DEI

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan bahwa pemilihan legislatif berdasarkan suara terbanyak bukan nomor urut membuat kelimpungan sebagian besar calon legislatif.

Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, suara terbanyak adalah kebenaran sekaligus kemenangan merupakan keniscayaan demokrasi. Inilah hukum besi demokrasi.

Sejak keputusan MK tersebut aku pun menerima beberapa permintaan baik melalui sms atau berbicara langsung dari teman-teman yang berniat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Intinya meminta dukungan. Mereka sekarang harus bekerja ekstra keras untuk meraih dukungan agar bisa terpilih dalam pesta demokrasi.

Saranku kepada mereka sederhana saja, buat diri anda sepopuler mungkin kalau bisa laksana artis, dekati vote getter seperti tokoh-tokoh masyarakat, banyak beramal sosial yang bersifat massal sehingga anda dikenal, dibutuhkan dan orang banyak merasa berhutang budi kepada anda. Jangan dilupakan juga untuk memanfaatkan media massa dan internet khususnya jejaring sosial seperti Facebook. Terakhir berdoalah kepada Yang Maha Kuasa semoga apapun yang terjadi itulah pilihan terbaik buat diri anda.

Daripada anda dihujat karena ingkar janji, daripada hidup anda berakhir diujung terali besi, lebih bagus anda berserah diri.

Rabu, 14 Januari 2009

PEMILU YANG MELELAHKAN

Apakah anda mengetahui bahwa di Republik kita ini dalam seminggu ada dua kali Pemilu, seperti puasa Senin-Kamis saja (kata Dr. Eep Saefullaah Fatah). Setiap Warga Negara menyoblos 10 s/d 11 kali dalam 5 tahun. Sungguh melelahkan dan jelas-jelas sangat tidak efisien. Alokasi tenaga, waktu, biaya, pikiran terkuras habis, belum lagi kalau ada konflik paska pemilihan, semakin rumit.

Pada PEMILU 2009 akan diperebutkan 15.750 kursi DPRD Kabupaten/Kota, 1.998 kursi DPRD Provonsi, ada 560 kursi DPR dan 132 kursi DPD. Sayangnya hanya ada 1 kursi untuk Presiden dan 1 kursi untuk Wakil Presiden. Dalam 5 tahun ini dilakukan 1 kali Pemilihan Presiden/Wapres, 4 kali Pemilihan Legislatif, 32 kali Pemilihan Gubernur/Wagub dan 466 kali Pemilihan Bupati/Walikota. Total jenderal ada 503 kali pemilihan, sungguh melelahkan bagi rakyat. Ongkos yang diperlukan luar biasa besarnya, tapi apakah hasilnya sepadan?

PEMILU 2009 merupakan pemilu yang ketiga dalam era reformasi yang diikuti 38 Partai Politik ditambah 6 Partai Lokal di Nanggroe Aceh Darussalam. Pemilu 1999 diikuti oleh 48 Parpol dan tahun 2004 diikuti oleh 24 Parpol. Menyimak angka-angka ini semua kita sungguh terpana Indonesia adalah negara yang paling disibukkan oleh urusan pemilu.

Dr. Eep Saefullah Fatah mengatakan demokrasi dalam kehidupan politik yang belum matang mahal, namun sejalan dengan semakin mantapnya kehidupan berdemokrasi dan berpolitik maka pengelolaan pemilu bisa semakin efisien. Yang penting jangan sampai menyalahkan demokrasi, kuncinya adalah pada manajemen penyelenggaran demokrasi itu sendiri. Jadi kita tetap harus istiqomah dalam menjalankan demokrasi untuk membawa negara ini kearah yang lebih maju.

INDONESIA MEMBUTUHKAN PRESIDEN SEPERTI APA?

Pertanyaan ini diajukan oleh PETER ROSLER GARCIA ahli politik dan ekonomi luar negeri dari Hamburg Jerman. Peter menjawab sendiri pertanyaannya yaitu yang dibutuhkan adalah Presiden yang mampu menempatkan Indonesia dalam kelompok 10 negara utama dunia.

Menurut Peter, untuk bisa menjadi negara terkemuka maka negara tersebut harus memiliki kemampuan ekonomi dan militer diatas negara lain. Jadi Presiden yang terpilih harus menguasai masalah ekonomi dan militer jika ingin membawa Indonesia maju. Indonesia memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang luar biasa, tetapi belum dikelola secara baik. Ini menjadi tugas penting seorang Presiden untuk mengelola seluruh sumber daya tersebut secara benar.

Menurut penulis, selain faktor ekonomi dan militer maka faktor yang tidak bisa diabaikan adalah penguasaan teknologi. Jadi kalau Indonesia ingin menjadi negara terkemuka maka kemampuan dibidang ekonomi, militer dan teknologi mutlak diperlukan. Sehingga Presiden yang terpilih tidak cukup hanya menguasai ekonomi dan militer namun harus memiliki wawasan dan orientasi teknologi yang baik pula. Siapakah Calon Presiden tersebut, secara demokratis anda semua berhak menilainya.

Selasa, 13 Januari 2009

KNOWLEDGE UPDATE PEMILU oleh DR. EEP S. FATAH

Hari ini Selasa 13 Januari 2009 aku mengikuti acara Knowledge Update Pemilu 2009 oleh Dr. Eep Saefullah Fatah yang di pandu oleh Rahma Syarita dari TV One. Acara cukup menarik. Bung Eep menyampaikan beberapa hal seputar Pemilu 2009 dan prediksinya, yaitu keunggulan 3 Partai : PARTAI DEMOKRAT, GOLKAR & PDIP.

Disamping itu Bung Eep memaparkan kemungkinan masih berpasangan antara SBY-JK dan kemungkinan pasangan ini memenangkan Pemilihan Presiden. Tetapi menurut Bung Eep perkembangan terakhir mendekati Pemilu sangat mungkin akan mengubah semua peta perkiraan yang ada.

Hal lain yang diulas adalah mengenai independensi lembaga survey. Ada kecenderungan lembaga survey sudah menjadi konsultan politik dan secara langsung maupun tidak langsung mendukung client mereka. Jadi bagaimana kita harus menempatkan lembaga survey dalam kehidupan demokrasi saat ini? Ini merupakan suatu pertanyaan serius.

Faktor lain yang harus diperhitungkan adalah masalah HALLO EFFECT dalam kegiatan survey. Dalam kondisi ini terjadi suatu kecenderungan yang akan dipengaruhi pada suatu penafsiran atau pemberian angka (skor tertentu) bagi seseorang dalam hubungan dengan suatu karakteristik tertentu dengan suatu kesan tertentu yang sama sekali tidak relevan atau taksiran tertentu (baik atau buruk) dari individu yang sama. Hal ini sering menjadi sumber kesalahan dalam survey yang menggunakan rating scale sebagai prosedur untuk menjaring opini. Jadi bagaimana anda menyikapi hasil survey selama ini? semuanya terpulang pada anda. Pesan yang penting adalah : jadilah warna negara yang kritis, partisipatif dan kontributif demi kehidupan demokrasi yang lebih baik.

Senin, 12 Januari 2009

DEJA VU

Apakah anda pernah mengalami suatu peristiwa yang lazim disebut dengan Deja Vu, yaitu suatu ilusi pengalaman yang merupakan tipe dari paramnesia dimana seseorang mengalami suatu pengalaman yang baru seolah-olah semuanya sudah pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini bisa terjadi pada saat anda mengunjungi suatu tempat untuk pertama kali tapi anda merasa pernah mengunjungi sebelumnya atau anda mengalami suatu peristiwa tertentu dan kemudian anda merasa seolah-olah pernah mengalami sebelumnya.

Saya memperkirakan deja vu ini sangat mungkin berkaitan dengan misteri takdir atau "time tunnel" atau suatu proses dalam unconcious memory kita. Mungkin juga ini suatu "jembatan" dari alam nyata ke alam "bukan nyata" atau gaib.

Pada saat masih kuliah di Fakultas Psikologi, saya sempat berdikusi dengan seorang psikolog senior, beliau mengatakan bahwa deja vu bisa juga merupakan suatu proses asosiatif, dimana memory kita menampung begitu banyak rekaman peristiwa dan pada saat berhadapan dengan suatu peristiwa baru beberapa rekaman yang mirip mengasosiasikannnya pada tahap pra-sadar dan kemudian pada tingkat kesadaran kita merasa seolah-olah pernah mengalami peristiwa yang sama sebelumnya.

Namun, menurut Harun Yahya seorang ilmuwan Turki yang menguak kebenaran Al-Quran, peristiwa ini sebetulnya sebagai suatu pembenaran terhadap takdir, bahwa segala sesuatu yang akan terjadi merupakan sesuatu yang sudah ditakdirkan dan itu ada dalam rekaman otak kita. Sehingga pada saat kita menghadapi suatu peristiwa tertentu sebetulnya alam bawah sadar kita sudah mengenalnya dan pada tingkat kesadaran penuh kita merasa bahwa kita pernah mengalami sebelumnya terhadap peristiwa yang baru kita hadapi tersebut.

Minggu, 11 Januari 2009

DR. SAID AZIZ, MSC CALON DPD NAD NO.25

Dr. Said Aziz, MSc adalah calon anggota DPD NAD nomor 25. Saat ini bekerja di bidang geologi dan memiliki sejumlah aktivitas didalam organisasi kemasyarakatan seperti Ketua Umum KAMABA (Keluarga Masyarakat Aceh Bandung) dan Ketua FOMAJA (Forum Masyarakat Aceh se-Jawa). Semasa mengambil program S3 di Belgia beliau sempat menjadi Ketua Mahasiswa Internasional di Eropa. Berbagai pengalaman, kiprah dan kompetensi beliau menunjukkan Dr. Said Aziz, MSc sebagai orang yang sangat tepat untuk menduduki salah satu posisi anggota DPD dari NAD.

Beliau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah pembangunan di Aceh terutama berkaitan dengan sektor MIGAS. Beliau ingin Aceh memperoleh hak pengelolaan migas secara maksimal. Sangat diharapkan seluruh masyarakat Aceh untuk memilih beliau sebagai Anggota DPD NAD sehingga perjuangan Aceh untuk memperoleh hak pengelolaan migas secara maksimal dapat tercapai.

100 TOKOH ACEH TERKEMUKA


Hari ini Minggu 11 Januari 2009 pada pukul 15.00 di Jl. Cicendo Bandung dijadwalkan pertemuan Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Bandung Jawa Barat. Aku sendiri dalam kepengurusan MAA Jabar ditunjuk sebagai Sekretaris Komisi C Bidang Pelestarian Pusaka, Khasanah Adat dan Pemberdayaan Putroe Phang. Aku berencana untuk mengusulkan pembuatan buku tentang "100 TOKOH ACEH TERKEMUKA."

Gagasan pembuatan buku ini dilatarbelakangi oleh perlunya kita menghargai para tokoh Aceh yang telah berjasa berjuang maupun membangun Aceh. Juga sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan kecerdasan mereka, selain itu juga sebagai sumber inspirasi bagi pembangunan Aceh saat ini dan masa yang akan datang.

Beberapa format yang aku rencanakan adalah penulisan ini berdasarkan periodeisasi masa pra Islam, masa Islam atau berdasarkan pembagian tokoh sesuai dengan bidang seperti Agama, Adat Istiadat, kesusatraan, Pendidikan, Tokoh Wanita, dsb-nya atau dengan pendekatan waktu seperti periode sampai dengan abad 16, periode tahun 1600-1800, periode 1800-1945 dan periode pasca 1945 sampai dengan sekarang. Atau pembaca mempunyai usulan lain silakan disampaikan. Mudah-mudahan usulan ini dapat diterima oleh Pengurus MAA lainnya.

Agenda lain rapat MAA kali ini adalah membahas upaya pelacakan para Pahlawan Aceh yang ada di Tanah Jawa selain yang sudah dikenal selama ini. Diantaranya adalah pelacakan Makam Pahlawan Wanita Aceh Pocut Meurah Inseun di Blora. Mengenai Pahlawan Wanita Aceh yang diasingkan ke Blora ini pernah disebut didalam salah satu tetralogi Pramudya Ananta Toer. Tentu kewajiban kita untuk melacaknya, diantaranya direncanakan para Pengurus MAA akan mengunjungi Blora untuk melihat makam salah satu Pahlawan Aceh tersebut. Setelah itu direncanakan pula menelusuri berbagai Pahlawan Aceh yang konon banyak pula tersebar diberbagai kota di Pulau Jawa yang dulu memang ke Pulau Jawa karena berbagai alasan seperti untuk kepentingan dakwah maupun perjuangan atau memang karena diasingkan oleh penjajah Belanda.

GAMPONG ACEH at DAGO BANDUNG

Tadi malam tepatnya Sabtu malam tanggal 10 Januari 2009 aku mendapat undangan syukuran sekaligus peresmian Resto GAMPONG ACEH di Dago Bandung, tepatnya disamping Hotel Holiday Inn dan satu kompleks dengan markas Pemuda Pancasila. Luar biasa memang Bung Edy Azhary sang pemilik GAMPONG ACEH (GA). Sebelumnya GA terletak sedikit kearah simpang Dago dekat Edward Forrer, namun kemudian sempat tidak beroperasi dan pindah ke daerah Sarijadi dan Setiabudi.
Nah, saat ini Bung Edy mendapat tempat yang sangat strategis di kawasan Dago tempat kongkownya anak muda Bandung. Lokasi GA saat ini cukup mantap dengan design yg lebih baik dan space yang lebih besar. Pada saat peresmian tamu undangan cukup banyak, diantara yang hadir adalah Wakil Bupati Aceh Timur mewakili Gubernur NAD, Wakil dari Gubernur Jawa Barat, Para tokoh Pejabat & Pemuda Bandung dan tentu para tokoh Aceh seperti DR. Said Aziz, DR. Kamal Arif, Prof.Dr. Rusli Ghalib, Marzuki Abdullah (Eks Dirut Bio farma), Mahyuddin (tokoh informal perdamaian Aceh), Syahmira (Caleg DPR) dan masih banyak yang lainnya lagi.

Acara dimulai dengan sambutan Ketua KAMABA (Keluarga Masyarakat Aceh Bandung) DR. Said Aziz, MSc, kemudian Wakil Bupati Aceh Timur yang mewakili Gubernur NAD dan kemudian doa. Selanjutnya hadirin dipersilahkan mencicipi hidangan khas Aceh sepert Gulee Kameng, Gulai Kepala Ikan Kakap, Sie Itek, dsb-nya. Sambil santap malam hadirin dihibur dengan kesenian Aceh tari Saman, Likok Pulo yang dimainkan oleh Mahasiswa ITB asal Aceh (UKA ITB), kemudian lagu-lagu Aceh yang antara lain dikumandangkan oleh peserta Indonesian Idol dari Aceh yaitu Cut Cinta.

Malam minggu yang cukup ramai di Dago semakin dimeriahkan dengan kehadiran GAMPONG ACEH. Selamat Bung Edy ...... anda memang seorang entrepreneur yang tangguh .... anda layak mendapat julukan Saudagar Aceh ulung khususnya di bidang kuliner. Jadi kalau ingin mencicipi kuliner Aceh saat ini di Bandung sudah mulai banyak dan diantaranya yang terkemuka adalah yang dikelola oleh Bung Edy ............. ya apalagi kalau bukan GAMPONG ACEH.

Jumat, 09 Januari 2009

TOUR DE JAWA



Menutup akhir tahun 2008 aku sekeluarga melakukan perjalanan dari Bandung ke Surabaya, lamongan, Gresik, Malang, Blitar, Solo dan Yogya mulai tanggal 30 Desember 2008 sampai dengan 6 Januari 2009. Perjalanan diawali dengan menggunakan Kereta Api dari Bandung ke Surabaya menggunakan kereta Argo Wilis berangkat Selasa Pagi jam 07.00 tanggal 30 desember 2008. Kemudian dilanjutkan dengan mobil dari Surabaya-Gresik-Lamongan-Malang-Blitar dan diakhiri dengan Kereta Api dari Yogya-Bandung pada tanggal 5 Januari 2009 jam 21.30 berangkat dari Yogya menuju Bandung dengan menggunakan Kereta Lodaya. Tempat yang dikunjungi mulai dari makam para Wali Songo yaitu Sunan Ampel, Sunan Dradjat dan Sunan Giri, Juga mengunjungi makam Bung Karno di Blitar. Selain itu juga mengunjungi tempat-tempat wisata, museum, Kraton dan tentu juga wisata kuliner dilengkapi dengan wisata belanja. Perjalanan ini diwarnai juga dengan kelangkaan premium diantara route Blitar ke Solo, untung sebelumnya sudah mengisi bensin penuh saat di Malang. Meskipun saat menjelang Wonigiri bensin tinggal setengah aku mulai kuatir juga. Di beberapa tempat pengisian bahan bakar/ Pom bensin persediaan premium habis, aku mulai ngedumel kepada Pertamina.

Untuk menghemat bahan bakar kami mulai mematikan AC, untuk udara sekitar masih cukup segar sehingga bisa membuka kaca jendela. Aku mulai memikir langkah tanggap darurat Kepada driver kuusulkan untuk bersiap-siap menggunakan bensin yang dijual secara eceran bahkan kadang dengan menjualan secara botolan, tetapi ini pun susah didapat. Alternatif lain berencana akan standby di pom bensin terdekat sampai dengan stock premium tersedia. Pilihan ini lebih baik daripada harus terkatung-katung ditengah perjalanan sepi atau ditengah hutan. Akhirnya bensin kami temukan disebuah Pom Bensin sebelum memasuki Wonogiri. Aku langsung meminta Pak Imron Sang Driver untuk mengisi penuh agar aman sampai dengan Yogya.